Mongabay.co.id

Menyakiti Pohon Sama Saja Merusak Lingkungan

 

Banyak nilai positif yang kita peroleh dengan hadirnya pepohonan di sekitar lingkungan. Mulai dari penahan laju air, penjaga kesuburan tanah, penyaring debu hingga pemasok kebutuhan oksigen adalah manfaat langsung yang kita rasakan. Lalu, kenapa kita masih sering menyakiti pohon?

Ratusan pemuda di Medan, Sumatera Utara, yang tergabung dalam Tempat Kita Peduli, melakukan aksi bersih-bersih pohon yang telah dipaku, diikat kawat, atau dipasangi poster kampanye yang menyalahi aturan, Minggu (25/11/2018). Hasilnya?

Dua jam mereka beraksi, sebanyak 10 kilogram material seperti paku, logam, aluminium, kawat, dan kabel listrik berhasil dikumpulkan. Paku yang menancam dalam di batang pohon, adalah bentuk “penyiksaan” terhadap pohon yang paling banyak ditemukan. Semua barang bukti itu, termasuk spanduk dan baliho, diangkut menggunakan mobil bak terbuka untuk dimusnahkan.

“Dimana hati nurani Anda semua,” ungkap Roy Sinaga mewakili gerakan Tempat Kita Peduli, yang geram melihat rendahnya kesadaran masyarakat menjaga lingkungan.

Baca: Pohon-pohon Langka Indonesia, Bagaimana Nasibnya?

 

Pohon tidak hanya bermanfaat bagi kehidupan manusia tetapi juga untuk satwa dan lingkungan keseluruhan. Foto: Rhett Butler/Mongabay

 

Syukur Riki Roy Aritonang mengungkapkan hal senada. Pohon-pohon harus kita jaga dan lindungi karena berperan penting bagi kehidupan kita semua. Banyaknya material dari besi, iklan produk, atau juga poster kampanye yang ditancap di pohon, menunjukkan masyarakat kota ini belum sadar lingkungan sekaligus menyalahi aturan yang ada.

“Kami ingin mengedukasi masyarakat, pohon itu penghasil oksigen yang dihirup manusia dan makhluk hidup lainnya. Sangat tidak etis menjadikan pohon sebagai media kampanye,” jelasnya.

Baca: Hasanudin, Pelestari Pohon Buah Lokal yang Tak Kenal Lelah

 

Paku yang ditancapkan ke batang pohon ini dibersihkan saat aksi bersih-bersih pohon dari segala benda di Medan, Minggu (25/11/2018). Foto: Ayat S Karokaro/Mongabay Indonesia

 

Bagaimana tanggapan Wali Kota Medan? Dzulmi Eldin menyatakan, pihaknya berulang kali melakukan penertiban iklan dan papan reklami ilegal, yang dipasang di tempat salah juga di batang pohon.

Setiap hari, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan melakukan razia ke wilayah-wilayah rawan. Seperti kucing-kucingan, usai dicabut, ada lagi yang memasang. Namun, ada juga yang akhirnya membayar pajak reklame serta tidak memasang di batang pohon.

“Iklan yang dipaku di pohon, sudah kami cabuti tetapi muncul lagi. Kami bekerja sama dengan kepolisian, jika ada yang melanggar pidana akan diproses hukum,” jelasnya.

Dzulmi mentakan, pihaknya dalam beberapa bulan ini telah menanam tiga ribu bibit pohon di ruang terbuka hijau. Polusi udara bisa dicegah dengan semakin banyaknya pohon ditanam yang diprioritaskan di tiap jalan inti Kota Medan hingga ke pelosok wilayah.

“Kami mengajak masyarakat untuk menjaga pohon dan merawat hutan kota agar lingkungan kita asri. Berdasarkan penelitian, banyak manfaat yang dihasilkan pohon, termasuk mengurangi stres,” jelasnya.

Baca juga: Keren, Ada Aplikasi Pendataan Pohon di Pontianak

 

Paku, logam dan kawat yang ditancapkan di batang pohon, menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat terhadap lingkungan masih rendah. Foto: Ayat S Karokaro/Mongabay Indonesia

 

Terkait manfaat pohon dan hutan kota terhadap kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat, Puryoni dan Hastuti (1998) dalam penelitian Josua P. Sibara­ni (2003) mengenai “Potensi Kampus Universitas Sumatera Utara Sebagai Salah Satu Hutan Kota di Kota Medan,” Fakultas Pertanian Program Studi Budidaya Hutan, Universitas Sumatera Utara, mengungkapkan hal tersebut.

Pertama, manfaat estetika yaitu hijaunya hutan memberi pemandangan menyejukkan. Kedua, manfaat ekologis, tercapainya keserasian lingkungan antara tanaman, satwa dan habitatnya maupun manusia. Ketiga, manfaat klimato­lo­gis, tercip­tanya iklim mikro, seperti kelembaban udara, suhu, dan curah hujan sehingga terciptanya iklim yang stabil dan sehat.

 

 

Keempat, manfaat hidro­lo­gis, hutan kota de­ngan perakaran tanaman dan serasah mampu menyerap ke­lebihan air pada musim hujan. Kelima, manfaat protek­tif, pepohonan berfungsi sebagai pelin­dung dari pancaran sinar matahari dan penahan angin. Keenam, manfaat higienis, menjadikan udara lebih bersih dan sehat. Ketujuh, manfaat edukatif, bermanfaat sebagai la­boratorium alam yang memperkenalkan langsung beragam pohon dan satwa liar.

 

 

Exit mobile version