Mongabay.co.id

Inilah Kabar Terakhir dari Pulau Baru yang Terbentuk di Pasifik Selatan yang Mengejutkan Para Ilmuwan

Pulau Hunga Tonga-Hunga Ha'apai fase awal terbentuk. Kredit: 2015 CNES Distribution Airbus DS

 

 

Masih lekat dalam ingatan kita, pada Desember 2014, gunung berapi bawah laut Hunga Tonga yang berlokasi di Pasifik Selatan, meletus. Erupsi itu berhenti pada akhir Januari 2015 dengan munculnya pulau baru menjulang setinggi 121,92 meter dari permukaan laut. Letaknya sekitar 45 kilometer dari ibu kota negara Tonga, Nuku’alofa.

Sejak itu, para ilmuwan mengamati bagaimana gelombang air laut secara pelan membentuk pulau baru bernama Hunga Tonga-Hunga Ha’apai tersebut. Nama ini berasal dari dua pulau tua yang mengapitnya, Hunga Tonga dan Hunga Ha’apai.

Pulau ini lahir dari gunung berapi bawah laut, Gunung Hunga Tonga, yang menjulang hampir satu mil [1.609 meter] di atas permukaan laut. Sejak Januari 2015, citra satelit sangat membantu untuk memotret pulau ini.

Gambar satelit selalu menunjukkan perubahan pulau dari waktu ke waktu. Seperti April 2015, arus laut menyusup masuk ke danau kawah dalam pulau. Bulan berikutnya, gundukan pasir terbentuk sehingga air tidak bisa menerobos. Selain itu, bentukan yang menyerupai jembatan juga terjalin antara pulau.

Baca: Letusan Gunung Berapi Purba Picu Kepunahan Massal di Bumi

 

Inilah Pulau Hunga Tonga-Hunga Ha’apai yang dipotret Juni 2017. Kredit foto: NASA/Damien Grouille/Cecile Sabau

 

Baru-baru ini, ilmuwan NASA menyatakan sesuatu yang mengejutkan banyak pihak. Jim Garvin, Kepala Goddard Space Flight Center NASA, dalam konferensi pers di sebuah pertemuan American Geophysical Union mengatakan, Hunga Tonga Hunga Ha’apai mempunyai banyak kemiripan dengan ribuan gunung berapi yang ada di Planet Mars.

Meurut Garvin, para ilmuwan percaya bahwa ribuan gunung di Mars muncul akibat letusan bawah air. Itu sebabnya, studi tentang pulau baru di Pasifik Selatan tersebut dapat menjadi pengetahuian berharga tentang arus air di Mars miliaran tahun lalu. Mungkin, temuan lain yang jauh lebih menarik.

 

 

Di Planet Bumi, kehidupan dapat muncul di sekitar ventilasi vulkanik yang memuntahkan air kaya mineral dari dasar laut. Garvin menambahkan, proses yang sama bisa terjadi pada sistem hydrothermal di Planet Mars dan ada kemungkinan buktinya masih ada di sana.

Baca: Indahnya Angkasa Raya Dilihat dari Bosscha

 

Planet Mars yang dipotret menggunakan Teleskop Hubble yang jaraknya dari Bumi diperkirakan sejauh 68 juta kilometer. Foto ini diambil Juni 2001. Kredit: NASA/ESA and The Hubble Heritage Team STScI/AURA

 

Berapa lama pulau ini akan tetap ada? Di bulan-bulan awal, sebagian besar pulau menghilang hanya dalam beberapa bulan, seperti yang diperkirakan akan terjadi oleh para ahli. Namun, NASA menambahkan dalam konferensi persnya, pulau baru ini bisa bertahan hingga tiga dekade mendatang.

NASA mengatakan, faktor lingkungan, termasuk erosi gelombang, akan memainkan peran kunci dalam berapa lama kehidupan Hunga Tonga-Hunga Ha’apai berlangsung. [Berbagai sumber]

 

Foto utama: Fase awal Pulau Hunga Tonga-Hunga Ha’apai terbentuk yang dipotret menggunakan Satelit   Pléiade-1A   yang dioperasikan oleh French space agency and Airbus,   9 Januari 2015. Kredit: 2015 CNES Distribution Airbus DS

 

 

Exit mobile version