- Danau Beratan, berada di tepi jalan raya Denpasar – Singaraja, merupakan danau terluas di kawasan wisata Bedugul, Tabanan.
- Tiap hari setidaknya 3.000 turis domestik dan mancanegara menikmati danau di ketinggian sekitar 1.200 mdpl ini.
- Taman bunga menjadi pesona di Danau Beratan selain Pura Ulun Danu Beratan seperti terlihat di uang lembaran Rp50.000.
- Menyusuri danau dengan perahu bisa menambah romantis meskipun harus hati-hati dengan dinginnya cuaca.
Berjarak sekitar 85 km, perjalanan antara Denpasar dan Singaraja bisa menempuh waktu sekitar 2,5 jam dengan kendaraan pribadi. Namun, kontur jalan raya penghubung ujung selatan dan ujung utara Bali yang berkelok-kelok dan naik turun bisa cukup melelahkan.
Untungnya, perjalanan sepanjang dua kota terbesar di Provinsi Bali itu memiliki banyak titik untuk beristirahat nan memikat. Danau Beratan di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan hanya salah satunya. Danau terbesar dari tiga danau di Bedugul, bersama Danau Buyan dan Tamblingan, ini berada persis di pinggir jalan raya Denpasar – Singaraja.
Bedugul sendiri merupakan kawasan pegunungan di Bali yang terkenal dengan tiga danaunya. Ada pula kebun raya terluas di Bali yang menjadi tujuan saat libur atau akhir pekan. Karena itu, Bedugul termasuk lengkap wisata alamnya.
Namun, dibandingkan dua danau lain maupun kebun raya, Danau Beratan merupakan daerah tujuan pariwisata paling ramai. Tiap hari setidaknya 3.000 turis domestik dan mancanegara menikmati indah dan sejuknya danau di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini.
Ada 3-4 titik untuk menikmati Danau Beratan. Bahkan, menikmati hangat bakso di pinggir danau pun menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan meskipun rasanya di bawah standar. Namun, hanya satu titik menjadi pintu masuk untuk bisa menikmati Danau Beratan lengkap dengan taman dan puranya yaitu Pura Ulun Danu Beratan.
baca : Menikmati Tanaman ‘Berbicara’ di Kebun Raya Bedugul Bali
Warna-warni
Bedugul sendiri termasuk salah satu kawasan meleburnya beragam budaya di Bali. Di sini hidup komunitas muslim sejak ratusan tahun lalu. Masjid Agung Al-Hidayah, berdiri di kawasan Bedugul berada di sisi barat Danau Beratan, menjadi saksi harmoni itu.
Dari masjid ini bisa terlihat Danau Beratan secara keseluruhan tepinya. Danau seluas 375 hektar ini dikelilingi bukit menghijau. Kabut tipis turun di lereng-lereng bukit curam.
Namun, begitu turun ke kawasan Pura Ulun Danu Beratan, terlihat akulturasi lain antara Hindu dan Budha. Di kawasan Pura Ulun Danu Beratan ini terdapat pula stupa Budha yang berada di bagian depan Pura Ulun Danu. Stupa Budha ini masih menjadi tempat sembahyang sampai saat ini meski berada di tengah kawasan tempat sembahyang umat Hindu.
Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari beberapa kompleks. Di bagian depan, taman bunga menyambut pengunjung yang baru datang. Aneka tanaman hias seperti cemara norfolk (Araucaria heteropylla) berbaris rapi di antara rerumputan hijau. Begitu pula dengan bunga warna-warni lain. Serupa etnis dan agama yang hidup berdampingan di Bedugul, begitu pula bunga-bunga di kawasan Pura Ulun Danu Beratan ini.
baca juga : Asyiknya Kemah Manja di Bali Jungle Camping Padangan
Sumber Air
Kompleks Pura Ulun Danu Beratan memiliki lima pura di dalamnya selain satu stupa Budha. Lima pura tersebut adalah Pura Penataran Agung, Pura Dalem Purwa, Pura Taman Beji, Pura Lingga Petak, dan Pura Prajapati. Kelima pura ini terbuka untuk dikunjungi turis selama hanya di bagian luar, bukan bagian inti (utama mandala).
Menurut catatan sejarah di brosur, pura ini dibangun oleh I Gusti Agung Putu pada 1634 M. Hingga saat ini warga sekitar dari Desa Candikuning, Baturiti, Bangah, dan Antapan menjadi pengempon atau pengelola kawasan tersebut secara adat.
Namun, Danau Beratan sendiri tak semata situs spiritualitas bagi umat Hindu layaknya danau-danau lain di Bali, tetapi juga sumber air bagi para petani di kawasan hilir. Namun, tak banyak keterangan tentang fungsi Danau Beratan sebagai sumber air bagi petani itu.
Menurut I Gede Susana Putra, salah satu pemandu, turis pada umumnya tertarik pada sejarah dan akulturasi di kawasan ini. Susana yang sehari-hari hanya memandu turis dari Inggris, mengatakan Danau Beratan merupakan danau paling banyak dikunjungi turis dibandingkan dua danau lain di Bedugul maupun danau di tempat lain, seperti Danau Batur.
“Mungkin karena aksesnya paling gampang,” katanya.
menarik dibaca : Di Hutan Ini Ribuan Monyet Membangun Istana Asri
Maghfiroh, warga Banyuwangi, Jawa Timur termasuk salah satu turis domestik yang mengunjungi Danau Beratan akhir Maret lalu. Bersama suami dan temannya, dia sibuk berpose di antara bunga lily (Lilium candinium) warna-warni: putih, merah dan kuning.
“Bunga-bunganya cantik,” ujarnya singkat.
Berada di ketinggian lebih dari 1.000 mdpl, Bedugul memang menjadi rumah bagi aneka bunga termasuk lily dan cemara. Bunga-bunga berkelopak ini tidak hanya berada di bagian depan, tetapi juga sekeliling pura yang menjadi pesona utama Danau Beratan, Pura Lingga Petak.
Pura ini berada di dalam danau. Jadi secara fisik terlihat dikelilingi air. Namun, di dalam puranya sendiri dia dihiasai bunga lily warna-warni. Pura ini menjadi objek utama latar belakang foto para pengunjung. Tidak puas hanya memotret dengan kamera atau ponsel sendiri, turis juga bisa berfoto langsung jadi dengan jasa fotografer di sana.
Syahbana termasuk salah satu fotografer yang menawarkan jasa untuk memotret. Satu lembar foto langsung jadi seharga Rp25.000. “Meskipun sekarang orang bisa memotret langsung pakai HP atau kameranya sendiri, tetap saja banyak yang senang difoto langsung jadi karena bisa langsung lihat hasilnya,” kata Syahbana.
baca juga : Asyiknya Berburu Matahari di Bukit Kursi Bali
Perahu Bebek
Jalan-jalan setapak yang dibangun rapi di kawasan Pura Ulun Danu Beratan ini mempermudah turis untuk menikmati semua kawasan danau ini. Tak sedikit pula turis yang memilih hanya duduk-duduk di tepi danau menikmati kabut yang turun.
Jika ingin menikmati danau dari sisi lain, pengelola menyediakan pula pilihan sarana transportasi air yaitu perahu bebek, sampan dayung, ataupun perahu cepat (speedboat). Harganya antara Rp50.000 sampai Rp150.000.
Naik perahu bebek berwarna merah muda bisa jadi pilihan bagi pasangan. Mengayuh perahu bebek berdua di antara kabut dan rintik hujan menciptakan romantisme tersendiri.
Bagi sebagian orang, menikmati danau dengan perahu cepat juga menjadi bonus karena mereka bisa membandingkan pemandangan seperti di pecahan Rp50.000. Namun, jika tidak, jalan-jalan atau sekadar duduk di tepi Danau Beratan pun sudah lebih dari cukup untuk rehat menghilangkan penat sebelum melanjutkan perjalan menuju Singaraja atau Denpasar.