Mongabay.co.id

Kaka Slank Galang Dana untuk Pendidikan Lingkungan di Sulawesi Utara

 

Vokalis grup musik Slank, Akhadi Wira Satriaji (Kaka), melibatkan diri dalam penggalangan dana untuk program pendidikan lingkungan di Sulawesi Utara. Melalui akun Facebook dan Instagram Yayasan Suara Pulau, Kaka melelang 10 tiket snorkeling dan diving di perairan pulau Bangka, Sulut.

Snorkeling dan diving bersama Kaka di pulau Bangka merupakan bagian dari kegiatan“Live Accoustic & Talk Show Bersama Kaka Slank”, 7 hingga 9 Juni 2019 di kota Bitung. Penyelenggara kegiatan ini adalah Yayasan Suara Pulau, sebuah lembaga yang menaruh perhatian pada pendidikan lingkungan di gugusan pulau Kinabuhutan, Talise, Bangka dan Gangga.

Pemenang lelang akan mendapat kesempatan snorkeling dan diving bersama Kaka 9 Juni mendatang.

baca : Ketika Kaka Slank Serukan Pemulihan Lingkungan di Pulau Bangka Sulawesi Utara

 

Kaka Slank meramaikan aksi bersih pantai “Menghadap Laut” dari gerakan Pandu Laut Nusantara di Pantai Losari Makassar, pada Minggu (19/8/2018). Kaka Slank sendiri termasuk pencetus gerakan ini di tingkat nasional. Foto : Sapril Akhmady/Yayasan Makassar Skalia/ Mongabay Indonesia

 

Dia menilai, dukungan pada kegiatan ini merupakan sebuah langkah bagi perlindungan alam, khususnya laut, di Indonesia. Sebab, seluruh keuntungan yang didapat dari pertunjukan tersebut akan digunakan untuk mendukung program pendidikan lingkungan bagi anak-anak di pesisir dan pulau-pulau kecil.

“Sedekah itu bukan cuma ke sesama manusia aja, sama alam juga bisa sedekah. Diitung kok sama Tuhan, Insya Allah. (Lelang ini) sekalian nyumbang sih. Istilahnya, sesial-sialnya elo berhalangan, tapi lelang yang elo dapet jatuhnya untuk donasi ke pendidikan anak-anak pesisir,” ujar Kaka dalam live streaming di Facebook dan Instagram Yayasan Suara Pulau, Jumat (31/5/2019).

Beberapa hari sebelumnya, Kaka sudah terlebih dahulu mengunggah ajakan berdonasi. Dengan mengikuti lelang tiket menyelam, demikian dia menulis dalam keterangan video, masyarakat bisa berlibur, snorkeling dan diving, sambil terlibat dalam upaya melestarikan laut dan terumbu karang di Indonesia.

“Semua hasil lelang akan disumbangkan ke Yayasan Suara Pulau, organisasi yang punya program belajar bersama alam. Mereka mengajarkan anak-anak pesisir untuk menjaga laut, memperkenalkan dan menjaga terumbu karang di daerah masing-masing,” kata Kaka dalam video yang diunggah di akun facebooknya, Rabu (29/5/2019).

baca juga : Kaka Slank dan Pandu Laut Kumpulkan 8,81 Ton Sampah di Makassar, Begini Ceritanya..

 

Kaka Slank, menyerukan penyelamatan Pulau Bangka, lewat petisi di change.org. Kaka khawatir keindahan pulau ini akan hilang jika tambang masuk. Foto: Save Bangka Island

 

Bukan kali pertama Kaka terlibat dalam penggalangan dana untuk pendidikan lingkungan di Sulut. Tahun 2017 silam, dia sempat mendukung kegiatan serupa di Manado. Menurutnya, dukungan pada kegiatan-kegiatan tersebut merupakan upaya untuk melibatkan diri dalam perlindungan dan pelestarian alam di Indonesia.

“Sebagai pribadi yang cinta Indonesia, khususnya pulau-pulau yang cantik dan menawan, saya selalu minta seluruh generasi bangsa, khususnya generasi muda, agar tidak merusak lingkungan dan kehidupan laut untuk keuntungan jangka pendek semata,” terangnya.

Live Accoustic & Talk Show Bersama Kaka Slank” akan berlangsung selama 3 hari, dengan beberapa rangkaian kegiatan seperti Eco Dinner di Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, Live Accoustic & Talk Show di kota Bitung, hingga snorkeling dan diving di Domus Piramidis dugong, pulau Bangka.

 

Edukasi untuk Konservasi

Yayasan Suara Pulau bekerjasama dengan Sekolah Lingkungan Bitung menggelar “Live Accoustic & Talk Show Bersama Kaka Slank” untuk memperkuat program pendidikan “Belajar Bersama Alam”. Mereka percaya, pendidikan lingkungan bagi generasi masa depan adalah tindakan penting untuk menjaga keberlanjutan bumi.

Ulva Take, pendiri Yayasan Suara Pulau mengatakan, pulau-pulau di sekitar Manado saat ini tidak lepas dari ancaman pemanasan global, ekspansi kegiatan ekstraktif, hingga serbuan sampah plastik. Apalagi, berdasarkan data pemerintah, terdapat sekitar 283 pulau bernama di Sulawesi Utara. Angka itu dinilai menjadi peluang sekaligus tantangan bagi masa depan dan pengelolaan pulau-pulau tersebut.

Karenanya, program pendidikan “Belajar Bersama Alam” yang diselenggarakan sejak 2012, diharap dapat menjadi wadah edukasi bagi masyarakat dan generasi muda untuk melestarikan lingkungan dan kehidupan laut.

“Perlu edukasi dan penyadartahuan yang berkelanjutan bagi masyarakat, generasi muda dan pemerintah untuk sama-sama menyelematkan lingkungan dan kehidupan laut yang ada di sekitar Manado. Termasuk dari ancaman kegiatan ekstraktif di pulau-pulau yang memiliki sumberdaya alam mineral, seperti biji besi dan nikel,” terang Ulva, Kamis (30/5/2019).

perlu dibaca : Begini Keresahan Kaka Slank Melihat Laut Indonesia

 

Salah satu cara membagikan pengetahuan tentang konservasi dan perlindungan laut dilakukan lewat panggung boneka untuk anak-anak pesisir. Foto : Yayasan Suara Pulau/Mongabay Indonesia

 

Yayasan Suara Pulau merupakan lembaga pendidikan dan konservasi yang didirikan pada tahun 2012. Lewat program “Belajar Bersama Alam” mereka membuat edukasi bagi anak-anak pesisir di gugusan pulau Kinabuhutan, Talise, Bangka dan Gangga.

Kepada anak-anak itu, mereka membagi pengetahuan tentang karang, lamun, bakau, persoalan sampah dan penanganannya, edukasi melalui panggung boneka hingga nonton film bertema lingkungan.

“Hasil di lapangan menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat gugusan pulau tersebut untuk menerapkan kehidupan ramah lingkungan, tidak menggunakan bom dan jaring yang merusak terumbu karang dalam mencari ikan, tidak membuang sampah plastik di laut dan kesadaran kolektif untuk menjaga kelestarian sumberdaya air yang ada,” masih diterangkan Ulva.

Live Accoustic & Talk Show Bersama Kaka Slank” mendapat dukungan dari sejumlah lembaga, seperti Pemerintah Kota Bitung, Mimpi Indah Resort, Bitung GoGreen Movement, Yayasan Masarang, Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, serta Percetakan Ourway Bitung.

Khouni Lomban Rawung, Kepala Sekolah Lingkungan Bitung menilai, melalui bahan ajar yang aktual dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan dapat memberi pemahaman pada generasi muda untuk ikut melestarikan lingkungan dan kehidupan laut.

“Ujungnya adalah perubahan pola pikir dan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan untuk mereka, yang nantinya akan jadi pemimpin masa depan dan warga negara yang lebih baik,” ujar Khouni.

Max Lomban, Walikota Bitung, turut menyambut baik kegiatan “Live Accoustic & Talk Show Bersama Kaka Slank”. Sebab, kampanye perlindungan laut dan pendidikan konservasi seiring dengan komitmen pembangunan di kota tersebut.

“Adalah salah satu komitmen kota Bitung untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kehidupan laut bersama elemen masyarakat khususnya generasi muda. Kami sangat antusias dan mendukung kegiatan ini,” katanya.

 

Seluruh keuntungan yang didapat dari pertunjukan Accoustic & Talkshow bersama Kaka Slank akan digunakan untuk mendukung program pendidikan lingkungan. Foto : Yayasan Suara Pulau/Mongabay Indonesia

 

Exit mobile version