Mongabay.co.id

Makhluk-makhluk Ini akan Mengoyak Kehidupan Planet Bumi, Jika Belum Punah

 

 

Pernahkah Anda berpikir, bagaimana jadinya kehidupan manusia, andai makhluk pemangsa [predator] masih berkeliaran? Pertanyaan ini sering menjadi diskusi para ahli, dan bahkan beberapa kali menjadi topik utama film-film box office Hollywood seperti Jurassic Park, dan sebagainya.

Mari kita berandai, jika predator-predator berikut ini masih ada di bumi, sebagaimana dilansir dari Grunge.com.

 

Kronosaurus. Sumber: Wikimedia Commons/Dmitry Bogdanov/dmitrchel@mail.ru/Free to share

 

1. Kronosaurus, reptil laut yang bisa menelan perahu
Kronosaurus adalah sejenis plesiosauria berleher pendek [pliosauria] yang hidup awal masa Kretasius, atau sekitar 110 juta tahun lalu. Kronosaurus [berarti “Kadal Kronos”] adalah plesiosauria terbesar di zamannya. Dinamai seperti pemimpin para Titan dalam mitologi Yunani, Kronos. Predator ini hidup di sekitar lautan Australia.

Reptil ini memiliki bentuk unik berupa kepala besar dan ramping, tubuh yang keras, dan mempunyai empat sirip dan ekor. Sirip belakangnya lebih besar dari bagian depan. Kronosaurus mempunyai banyak gigi kerucut sangat runcing. Panjang tubuhnya 9-10 meter dengan perkiraan berat hingga 11 ton.

 

 

Argentavis magnificens. Sumber: Wikimedia Commons/Wangyonglee – Own work/CC BY-SA 3.0

 

2. Argentavis magnificens, burung pemangsa unta

Inilah burung pemakan bangkai yang hidup di Argentina sekitar 8 juta tahun selam. Tidak hanya makan bangkai, ia juga memangsa tikus, armadillo, dan unta. Ya, unta yang 6 juta tahun lalu hanya seukuran rusa. Namun tetap saja sangat mematikan bila hidup di zaman ini. Bentang sayapnya bisa mencapai 7 meter, tingginya sekitar 2 meter.

 

 

Gorgonops. Sumber: Wikimedia Commons/Dmitry Bogdanov/CC BY 3.0

 

3. Gorgonops, predator penguasa Afrika

Predator darat ini panjangnya bisa mencapai 3.4 m. Binatang karnivora ini  memiliki dua gigi taring besar dan kuat dan merupakan salah satu predator utama Afrika selama jaman Permian (sekitar 250 juta tahun yang lalu). Bentuknya cukup aneh, seolah seperti perpaduan anjing dan komodo. Selain memiliki kaki yang kuat dan rahang yang besar, predator ini mampu berlari cepat mengejar mangsanya.

 

 

Ilustrasi Titanoboa. Sumber: New Dinosaurs/Darren Pepper

 

4. Titanoboa, pengisi kekosongan predator

Titanoboa atau ular Boa Titan, genus ular yang hidup sekitar 60 hingga 58 juta tahun lalu, periode Paleosen. Kira-kira 5 juta tahun pasca-kepunahan massal dinosaurus, bersamaan dengan munculnya kura-kura dan buaya purba. Saat itu, terjadi kekosongan di puncak rantai makanan, dan Titanoboa pengisinya.

Jika ular lain membunuh mangsa dengan taring dan racun, ular purba yang hidup di belantara Amerika Selatan ini menaklukkan musuh dengan memanfaatkan bobotnya yang mencapai satu ton lebih, dengan panjang tubuh 15 meter. Menyerang secepat kilat, kemudian meremukkan, dan menindas tubuh mangsa hingga mati, sebelum menelannya.

 

 

Hiu Megalodon yang digambarkan dalam film The Meg. Sumber: WARNER BROS. PICTURES via Science News

 

5. Megalodon, sang hiu terbesar
Inilah predator terbesar dalam sejarah lautan, dan hiu terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah. Seperti namanya, hewan ini memang besar, menakutkan.

Bayangkan saja, rahangnya bisa mencapai 1/2 meter dan memiliki gigi berjeruji seperti gergaji dengan 2 deretan gigi di atas dan bawah. Hewan ini mampu mencapai panjang lebih 20 meter, lebih panjang dari sebuah bis, dan hidup di zaman Cenozoic.

 

 

Phorusrhacidae. Sumber: WIkimedia Commons/Rextron – Own Work/CC BY-SA 4.0

 

6. Phorusrhacidae, sang burung teror

Burung raksasa ini memang tak bisa terbang, tapi jangan salah, ini dijuluki burung teror yang sudah punah sekitar 2 juta tahun lalu. Lehernya sangat fleksibel dan berkembang, mampu melakukan serangan dengan kecepatan dan kekuatan menakutkan. Kaki dan paruhnya yang besar tajam, mampu merobek tubuh mangsanya dengan cepat.

 

Sarcosuchus. Sumber: Wikimedia Commons/Ilustrasi oleh Rhunevild/Own work/CC BY SA 4.0

 

7. Sarcosuchus imperator, sang leluhur buaya

Jika buaya moderen yang kita kenal bisa mencapai panjang tubuh kurang lebih 6 meter, ukuran Sarcosuchus dua kalinya. Sarcosuchus berarti ‘daging buaya’, sedangkan Imperator berarti ‘kaisar’. Inilah buaya terbesar yang pernah hidup di muka bumi.

Bahkan, sebagian paleontolog [ahli kehidupan purba] mengangapnya sebagai reptil terbesar yang pernah ada. Rahangnya besar dan giginya yang tajam, ternyata tak digunakan untuk memangsa satwa besar, melainkan satwa satwa kecil, terutama ikan di sungai.

 

 

Dunkleosteus, ikan yang hidup di Zaman Devonian, Zaman Ikan sekitar 400 juta tahun silam. Ilustrasi: Alain Benet eau/Pinterest.com

8.  Dunkleosteus, predator lautan berkepala baja

Dunkleosteus adalah ikan predator prasejarah yang hidup 360 juta tahun lalu, lebih tua dari Megalodon. Bahkan lebih tua dari dinosaurus. Satwa ini adalah perenang hebat dengan panjang tubuh hingga 9 meter.

Meski karnivora menakutkan, Dunkleosteus tidak memiliki banyak gigi tajam, layaknya karnivora umumnya. Namun, makhluk ini memiliki kepala yang dibalut dengan lempeng tulang sebagai perisai, membentuk 2 taring panjang, masing-masing di rahang atas dan bawah.

Taring ini berfungsi sebagai gigi untuk menggigit, bahkan dapat dengan mudah menghancurkan tubuh mangsanya. Selain memangsa hewan, predator ini juga memangsa sesamanya.

Para ilmuwan yang memeriksa tulang tengkorak dari fosil Dunkleosteus, menemukan serpihan luka besar di bagian tulang tersebut. Menurut mereka, satu-satunya makhluk laut yang mampu menimbulkan bekas luka seperti itu adalah sesama Dunkleosteus. Para ilmuwan meyakini, Dunkleosteus saling menyerang untuk memperebutkan wilayah.

 

 

Gigantropus. Sumber: WIkimedia Commons/Luis Guardiola/Own work/Free to share

 

9. Gigantopithecus, primata terbesar di bumi

Gigantopithecus adalah genus punah kera raksasa yang pernah hidup di bumi hingga setidaknya 100 ribu tahun lalu. Di tempat yang sekarang bernama Nepal, China, India, Vietnam, dan Indonesia. Menempatkan makhluk ini dalam rentang waktu dan lokasi geografis yang sama dengan beberapa spesies hominin.

Catatan fosil menunjukkan, individu-individu dari spesies Gigantopithecus blacki adalah kera terbesar yang diketahui pernah hidup, berdiri hingga 3 meter, beratnya mencapai 540 kg.

Satwa yang hidup hingga 9 juta tahun lalu ini memang tidak memangsa hewan. Akan tetapi, mempunyai kemampuan dan kekuatan besar untuk menjaga kawasannya dari hewan-hewan lain.

 

 

Exit mobile version