Mongabay.co.id

Apa yang Terjadi dengan Satwa Laut Saat Tsunami Terjadi?

 

Tsunami merupakan salah satu macam bencana alam yang bisa sangat dahsyat dan mematikan. Dahulu mungkin tsunami terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia sebelum tsunami dahsyat menerjang Aceh pada Desember 2004. Tetapi sejak itu, kita mulai sering mendengar tsunami, ancaman tsunami, dan potensi tsunami.

Tsunami berasal dari bahasa Jepang, tsu yang berarti pelabuhan dan nami yang berarti gelombang. Secara harfiah, tsunami mempunyai arti ombak besar di pelabuhan. Lebih ilmiah lagi,  yang dimaksud tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal yang berlangsung dengan tiba- tiba, dengan gelombang yang berkecepatan sangat tinggi.

baca : Inilah Gelombang Tsunami Tertinggi Dalam Catatan Sejarah Moderen

 

Perlu diingat, kecepatan gelombang juga tergantung pada kedalaman lautan. Semakin dalam lautan, semakin cepat gelombang menerjang, bahkan hingga 800 km/jam. Kecepatan akan menurun saat mendekati pantai yang dangkal.

Kadang kita mungkin bertanya-tanya, saat tsunami menerjang dengan kecepatan gelombang yang begitu dahsyat, apa yang terjadi dengan kehidupan di lautan, terutama hewan-hewan laut yang dilewati jalur tsunami?

Seorang ahli biologi Amerika Serikat bernama David Shiffman menjawab pertanyaan ini. David yang juga aktif di bidang ekologi dan konservasi hiu itu mengatakan bahwa dalam beberapa kasus,  ada hewan laut mungkin bahkan tidak akan menyadari bahwa sesuatu yang luar biasa terjadi di sekitarnya.

Sementara itu, banyak hewan-hewan laut lain yang akan mati dengan cepat dan tanpa rasa sakit  kekuatan tsunami. Sisanya mungkin akan mati setelahnya sebagai akibat dari perusakan habitat atau masalah kualitas air yang disebabkan tsunami.

baca juga : Hati-hati, Gempa di Bali Berpotensi Tsunami Tinggi

 

Ilustrasi. Pemukiman yang rata pasca tsunami di wilayah penggaraman Pantai Talise, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, pada Sabtu (29/9/2018). Foto : Rosmini Rivai/Mongabay Indonesia

 

Saat tsunami terjadi, dan melewati lautan dalam, permukaan air laut akan naik hanya beberapa inci saja, dan makhluk hidup di situ mungkin tak menyadari bahwa sesuatu yang besar sedang terjadi. Sering didapati laporan bahwa kapal-kapal yang berlayar di atas lautan dalam, tidak menyadari ada sesuatu yang melewatinya, yakni gelombang tsunami.

Masalah akan muncul ketika gelombang mencapai lautan yang relatif dangkal, yang menyebabkan kecepatan gelombang melambat, menghasilkan gelombang yang tumbuh jauh lebih tinggi dan membentuk kekuatan destruktif yang kita sebut tsunami itu. Karena ini terjadi, air pantai dipaksa keluar ke laut, dan hewan laut apa pun yang tidak bergerak dengannya mungkin terdampar keluar dari air.

Ketika gelombang menabrak ke pesisir pantai, kekuatan gelombang tsunami dapat menghancurkan kehidupan laut serta habitat yang menopangnya. Terumbu karang yang merupakan rumah bagi banyak spesies ikan dan hewan laut lainnya dan dianggap sebagai “pemecah gelombang alami” untuk tsunami, bakan menderita kerusakan besar ketika tsunami menabraknya. Hutan bakau dan hamparan rumput laut di perairan dangkal yang juga habitat penting bagi banyak spesies ikan, dapat hancur dan rusak.

perlu dibaca : Foto : Begini Kerusakan Dampak Gempa dan Tsunami di Kota Palu

 

Pemukiman sekitar pantai di Banten, luluh lantak dihantam tsunami. Foto: BNPB

 

Setelah gelombang tsunami menabrak daratan, air membawa semua jenis puing kembali ke laut, yang mungkin termasuk berbagai bahan kimia beracun, dan benda-benda berbahaya lain. Ini juga akan mengaduk sedimen, yang dapat mempengaruhi kejernihan air dan kualitas air dalam banyak hal yang berbahaya bagi kehidupan laut pesisir.

Ratusan spesies invasif menyebar ke habitat baru dengan cara ini, yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan ribuan mil dari lokasi terjadinya tsunami. Hal ini terjadi saat tsunami di Jepang dan spesies invasifnya menyebar hingga ke daratan Amerika.

Singkatnya, tsunami adalah berita buruk bagi banyak spesies kehidupan laut.

 

sumber: scubadiving.com dan nature.com

 

Exit mobile version