Mongabay.co.id

Sketsa Burung Raksasa Ini Bantu Ilmuwan Pecahkan Misteri Garis-garis Nazca

 

 

Ukiran garis-garis di Nazca, Peru, telah lama menjadi misteri. Jumlah geoglyph atau desain raksasa di sana yang tercetak di tanah terlihat menggambarkan berbagai binatang, tumbuhan, hewan mitologi, dan pola geometris.

Geoglyph dibuat dengan tumpukan batu atau diukir langsung di tanah gurun yang kering, dengan sebagian besarnya tergambar dalam satu garis yang saling bersambung. Gambar-gambar itu dibuat oleh budaya kuno dengan menghilangkan lapisan tanah hitam berbatu, yang kemudian menampilkan pasir berwarna terang di bawahnya.

Kelompok geoglyph paling menakjubkan di dunia itu terbentang di hampir 320 kilometer persegi di dataran pantai Peru yang kering. Garis-garis Nazca ini telah lama menjadi misteri besar yang belum terpecahnya. Sebagian dari 70 desain hewan dan tanaman tersebut sama ukurannya dengan 3 kali tinggi Monas. Lukisan-lukisan tersebut diperkirakan diukir antara 500 SM hingga 500 M oleh orang-orang pra-Inca yang hingga kini belum bisa diidentifikasi.

Selama ini, para ilmuwan belum mampu mengungkap apa makna dan manfaat dari gambar-gambar besar itu. Namun, belum lama ini, mereka berhasil menemukan satu petunjuk yang mungkin bisa menjadi dasar untuk mengetahuinya melalui pendekatan ornitologis.

Baca: Pernah Dikira Hoaks, Satwa-satwa Ini Adalah Makhluk Nyata

 

Sketsa burung kolibri yang diteliti. Foto: Diego Delso via Wikimedia Commons under CC BY-SA 4.0

 

Secara hati-hati, para ilmuwan mengevaluasi ciri-ciri geoglyphys berbentuk burung, dan kemudian mereka dapat menentukan spesies burung apa yang digambar tersebut – dan berhipotesis mengapa burung-burung itu ada di sana. Analisis mereka diterbitkan dalam Journal of Archaeological Science: Reports edisi Agustus 2019, sebagaimana dikutip dari Inverse.

Dalam studi ini, tim peneliti Jepang memeriksa ciri-ciri morfologis burung, termasuk paruh, leher, sayap, dan ekor. Mereka kemudian membandingkan pengamatan itu dengan lebih dari 2.000 gambar ilmiah burung di Peru.

Baca juga: Dapatkah Satwa Memprediksi Terjadinya Gempa?

 

Sketsa jenis burung condor yang diteliti. Foto: Diego Delso via Wikimedia Commons under CC BY-SA 4.0

 

Proses ini memungkinkan mereka untuk secara rahasia mengklasifikasikan tiga dari 16 burung: pelikan, guano, dan hermit. Burung hermit ini populer dikenal sebagai “burung kolibri.” Sementara itu, kolibri ada kolibri tropis dan subtropis. Di Peru, ada dua jenis – hermit koepecke dan hermit merah.

Yang paling penting, masing-masing burung ini eksotis secara regional: hermit dan guano ditemukan di hutan hujan tropis, sementara pelikan hidup di pesisir. Perbandingan antara ke tiga contoh gambar spesies tersebut dapat membantu menjelaskan mengapa Nazca memilih untuk menampilkan burung-burung non-lokal.

Bisa jadi, orang-orang Nazca melihat burung-burung ini sebelum datang ke situs, mungkin dalam perjalanan mengumpulkan makanan, dan menjelajahi kawasan lain berbulan lamanya, kemudian menggambarkan apa yang mereka lihat di gurun tersebut. Sebelumnya, telah dihipotesiskan bahwa garis-garis tersebut dibuat sebagai fungsi ritual astronomi.

 

Sketsa monyet yang diteliti. Foto: Diego Delso via Wikimedia Commons under CC BY-SA 4.0

 

Kini kesimpulannya menjadi lebih sederhana, bahwa sketsa-sketsa itu bisa jadi untuk menunjukkan jalan ke sumber air dan makanan yang pernah diperoleh sebelumnya.

Apakah mereka membuat garis-garis Nazca bergambar burung karena terkesima oleh bentuk burungnya, atau bisa juga karena burung tersebut adalah pertanda adanya atau akan datangnya air.

“Ketika burung laut bermigrasi ke daerah pegunungan melewati kawasan Nazca selama November dan Desember, penduduk di sana berharap hujan akan turun. Di sisi lain, jika burung tersebut tidak bermigrasi maka air tidak turun,” tulis penelitian itu. [Berbagai sumber]

 

 

Exit mobile version