Mongabay.co.id

Bagaimana Jika Kraken Adalah Makhluk Nyata?

 

 

Ada pepatah lama “in mari muta latent” yang artinya “di lautan, banyak hal tersembunyi”. Sebuah ungkapan benar adanya. Begitu banyak yang tidak kita ketahui tentang apa yang tersembunyi di kedalaman laut.

Selama ribuan tahun, manusia hanya menebak makhluk seperti apa yang mungkin berada di lautan Bumi. Orang-orang Eropa di masa lalu, misalnya, mengasumsikan setiap makhluk darat memiliki padanan di laut, karenanya badak laut, sapi laut, dan seterusnya, hidup di bawah permukaan air laut.

Selain itu, di masa lalu, orang-orang juga membayangkan monster-monster laut yang menyeramkan ukuran sangat besar. Salah satu paling terkenal adalah cumi-cumi raksasa yang disebut “Kraken”.

Bisa jadi, Kraken adalah monster terbesar yang pernah dibayangkan manusia. Dalam cerita rakyat Nordik di Eropa bagian utara, Kraken dikisahkan menghantui lautan dingin di perairan  Norwegia,  Islandia, hingga ke benua Amerika Utara, yakni Greenland.

Kraken dikisahkan turun-temurun sebagai makluk laut dengan tentakel yang mampu meremukkan kapal ukuran besar sekalipun. Diceritakan juga, dalam sekejap mata, kraken mampu melahap seluruh kru kapal dalam sekali telan.

Baca: Monster Laut Berbulu Putih Ini Membuat Ilmuwan Terkesima

 

Sebuah foto yang menunjukkan cumi-cumi ukuran raksasa di laut. Foto: T. Kubodera/Royal Society

 

Munculnya kisah Kraken berawal dari tulis fiksi tahun 1180 yang ditulis Raja Sverre dari Norwegia. Seperti banyak legenda lain yang usianya berabad, cerita Kraken dimulai dengan sesuatu yang nyata, berdasarkan penampakan seekor binatang asli, yakni cumi-cumi.

Kraken adalah cumi-cumi berukuran sangat besar. Para navigator laut kuno, selalu menceritkan kisah-kisah menakutkan sepulang mereka menjelajahi lautan. Setiap pertemuan dengan makhluk-makluk laut yang belum pernah mereka lhiat sebelumnya, mereka bumbui dengan kisah lain yang kemudian membentuk mitos, jadi cerita turun temurun.

Kisah kuno tersebut dikisahkan kembali oleh penulis Prancis Jules Verne dalam bukunya “20.000 Leagues Under the Sea” yang terbit pada 1870, dan memuat gambar-gambar imaginasi Kraken yang besar dan menakutkan. Menghancurkan kapal-kapal di samudera dan memangsa para pelaut.

Di kisah kuno bangsa Nordik, Kraken digambarkan seukuran pulau kecil atau gunung. Dalam beberapa buku abad 16, digambarkan ukurannya sepanjang hingga 2.5 km. Sebegitu besarnya, hingga dikisahkan saat Kraken menyelam dan bergerak di bawah permukaan laut, akan membuat pusaran air yang kuat. Bisa ‘menyedot’ dan menenggelamkan kapal.

Baca: Ikan Berwajah Mirip Manusia ini Gegerkan Jagad Maya

 

Tentu saja, organisme sebesar itu tak pernah ada di Planet Bumi. Bahkan makhluk hidup yang terbesar dan pernah ada, adalah paus biru yang ‘hanya bisa’ sepanjang 30 meter.

Sedangkan, cumi-cumi paling besar yang pernah ditemukan [direkam kamera] adalah Architeuthis dux, ditemukan pada 2004 di lautan dalam di perairan Pulau Bonin, Jepang. Cumi-cumi jumbo ini panjangnya ‘hanya’ 7 meter. Beberapa ilmuwan meyakini, di era dinosaurus, cumi-cumi bisa memiliki ukuran hingga 30 meter.

 

Lukisan yang menunjukkan seolah Kraken menyerang kapal tahun 1810. Lukisan: Pierre Denys de Montfort – Ellis, R/Wikimedia Commons/Public domain

 

Benar, Kraken adalah makluk fantasi, didasarkan pada makluk asli [cumi-cumi] yang ‘dibesar-besarkan’. Namun, bagaimana jika Kraken benar-benar nyata, hidup di lautan kita?

Perlu diingat, di awal peradaban hingga abad 20, penjelajahan dunia dilakukan melalui laut. Kapal menjadi alat transportasi antar-negara dan antar-benua, baik itu untuk mengirim barang komoditas, mengangkut tentara untuk menyerang bangsa lain, maupun untuk penjelajahan menemukan ‘dunia’ baru.

Bangsa Viking yang hidup di kawasan Nordik, dikenal sebagai penjelajah samudera pertama di dunia. Dengan kapal-kapalnya yang unik, mereka mampu menyeberangi keganasan Antlantik dan ‘menemukan’ Amerika Utara. Dengan kapal jugalah mereka menguasai Britania, Iberia, Sicily, Islandia, Afrika Utara, hingga Greenland.

Jika Kraken benar ada, bisa jadi Viking takkan pernah berhasil mencapai ‘dunia’ baru yang tidak sedingin kampung halamannya.

Selain itu, penjelahan samudera yang dimulai abad ke-15 juga bisa jadi takkan pernah berhasil mencapai ‘ujung’ dunia. Columbus mungkin takkan pernah bisa sampai Karibia di Amerika Tengah dan mungkin juga, bangsa Indian masih tetap akan menjadi penguasa Benua Amerika.

 

Penampakan cuni-cumi jantan raksasa dalam bentuk awetan. Kredit: EOL Learning and Education Group, CC by 2.0

 

Jika Kraken benar dan menjadi monster di lautan, bisa jadi Nusantara takkan pernah dikuasai oleh bangsa barat yang mencari buah pala. Jika penjelahan samudera dan penjajahan lintas benua tak pernah terjadi, mungkin Eropa akan tetap menjadi benua yang kurang makmur, dan terbelakang, dan perdagangan dunia akan sangat terbatas jangkauannya.

Dan tentu, jika Kraken benar ada, maka dunia sejak lama sudah dilanda ketakutan massal, dan menjauhi lautan. Sejarah dunia mungkin tak lagi tentang perang antar-negara, namun bisa jadi kisah-kisah heroik pertarungan antara umat manusia dengan Kraken. Dan tentu, perburuan dan perang melawan Kraken bukanlah sebuah pertarungan mudah. Cumi-cumi dikenal sebagai makhluk paling cerdas di lautan, selain ini, tempat hidupnya di kedalaman 500-1.000 meter di kegelapan samudera. Sementara kapal selam yang mampu menyelam hingga kedalaman ideal, baru diciptakan pertengahan abad ke-20.

Intinya, Kraken, jika benar ada, bisa jadi menjadi penentu sejarah dunia. Dunia yang kita kenal saat ini, tentu akan sama sekali berbeda, jika Kraken adalah makhluk hidup yang nyata. [Berbagai sumber]

 

Exit mobile version