Mongabay.co.id

Cegah Corona, Mahasiswa Universitas Surabaya Buat Hand Sanitizer dari Lidah Buaya

 

 

Sulitnya masyarakat mendapatkan hand sanitizer atau pembersih tangan, setelah pengumuman adanya pasien terinfeksi virus corona di Indonesia, menjadi alasan mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Surabaya [Ubaya] membuat gel tersebut. Sebanyak 30 liter hand sanitizer diproduksi oleh mereka yang tergabung dalam Kelompok Studi Mahasiswa-Cosmetology Study Group [KSM-CSG].

Aksi ini menurut Ketua KSM-CGS, Gabrielle Regina Perlita, sebagai solusi sulitnya mendapatkan hand sanitizer di pasaran. Apabila ada, harganya juga sangat mahal.

“Untuk antisipasi penyebaran virus corona di kampus, dan menyikapi melambungnya harga hand sanitizer di pasaran,” katanya, Jumat [06/2/2020].

Baca: Wabah Corona: Hindari Kontak Langsung dengan Satwa Liar

 

Produk hand sanitizer berbahan ekstrak lidah buaya buatan mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Surabaya [Ubaya]. Foto: Petrus Riski/Mongabay Indonesia

 

Tanaman lidah buaya atau aloe vera dipilih sebagai bahan utama pembuatan hand sanitizer. Selain ekstraknya yang digunakan sebanyak 1-2 persen, juga ada carbomer sebanyak 0,3 persen yang merupakan bahan senyawa polimer pembentuk gel, yang banyak digunakan pada industri kosmetik. Peg 400 [polyethylene glycol] sebanyak 0,3 persen yang merupakan bahan pelarut dalam berbagai formulasi farmasi disertakan pula.

Bahan lainnya adalah TEA [triethanolmine] sebanyak 0,25 persen yang merupakan bahan tambahan untuk meningkatkan pH carbomer sehingga dapat mengembang menjadi gel. Lalu, propilen glikol sebanyak 0,5 persen sebagai bahan pencegah kulit kering, aquadest sebanyak 23,34 persen, serta alkohol 70 persen.

Sebagai tanaman yang dapat ditemukan dengan mudah di alam Indonesia, pemanfaatan ekstrak aloe vera sebagai bahan pembuat hand sanitizer ini berfungsi sebagai pelembut kulit. Masyarakat juga dapat dengan mudah membuatnya di rumah, sehingga tidak perlu bingung mencari atau membeli produk hand sanitizer di pusat perbelanjaan.

“Buatnya paling 60 menit, yang lama itu nimbang-nimbang bahannya, tapi kalau sudah siap cuma butuh 30 menit. Siapa saja bisa membuat sendiri di rumah,” ujar Gabrielle Regina.

Rencananya, mereka akan menjual produk ini di bursa [took] di Fakultas Farmasi, sehingga siapa saja dapat membeli dan memanfaatkannya untuk keluarga atau kerabat di rumah.

“Akan ditempatkan di titik-titik tertentu di kampus, supaya siapa saja bisa memanfaatkannya, seperti di ruang rapat, lift, perpustakaan, juga dekat mesin finger print,” terangnya.

Baca: Wabah Corona, Bencana Kesehatan dan Mitigasi Ekologi Budaya

 

Seorang mahasiswa Fakultas Farmasi Ubaya tampah mengolah ekstrak aloe vera sebagai bahan pembuat hand sanitizer. Foto: Petrus Riski/Mongabay Indonesia

 

Manfaat nyata

Dosen Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Endang Wahyu Fitriani menyebut, manfaat lidah buaya tidak hanya berguna untuk menyuburkan rambut, namun juga sebagai bahan kosmetik. Lidah buaya bermanfaat untuk bahan anti-iritasi, serta bersifat desinfektan.

Penggunaan ekstrak lidah buaya ke dalam hand sanitizer mampu bersinergi dengan alkohol yang sama-sama bersifat desinfektan. Bila digunakan sendiri, khasiat ekstraknya tidak sebesar alkohol dalam membunuh mikroorganisme yang bersifat pathogen, penyebab penyakit.

“Secara medis, lidah buaya punya daya anti-iritan, pelembut, dan efek desinfeksi. Dicampur alkohol agar efek yang ditumbulkan menjadi sinergis. Kemudian, karena bisa mencegah iritasi pada kulit, sehingga banyak digunakan untuk bahan pembuat produk kosmetik,” terang Endang.

Baca juga: Virus Corona, Mewabah di Wuhan Menyebar Cepat ke Penjuru Dunia

 

Hand sanitizer gel buatan mahasiswa Fakultas Farmasi Ubaya, setelah melalui proses pembuatan di laboratorium. Foto: Petrus Riski/Mongabay Indonesia

 

Tanaman lidah buaya, menurutnya, memiliki banyak potensi dan manfaat yang dapat dikembangkan di masyarakat. Edukasi dan pelatihan pembuatan hand sanitizer ini juga dapat diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan, sebagai upaya mandiri melindungi keluarga dari bahaya virus corona.

“Ini merupakan peluang cukup baik, kita bisa mendapatkan hand sanitizer yang efektif dan optimal. Berikutnya, potensi lidah buaya dapat dikembangkan untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.

Endang berharap, seluruh warga kampus semakin menyadari pentingnya menjaga kebersihan tubuh serta memiliki pola hidup sehat guna menghindari berbagai macam penyakit, termasuk virus corona.

“Kami akan terus produski untuk memenuhi kebutuhan kampus,” terangnya.

Universitas Surabaya sebelumnya telah mengeluarkan imbauan untuk seluruh civitas akademika, agar tidak panik menghadapi virus corona. Seluruh warga kampus diminta melakukan langkah pencegahan dan kewaspadaan dini melalui gerakan cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer.

“Juga mengkonsumsi makanan sehat untuk meningkatkan imunitas tubuh, serta olahraga teratur,” tulis Benny Lianto, Rektor Universitas Surabaya pada surat edarannya.

 

Mahasiswa Fakultas Farmasi Ubaya tengah mengemas hand sanitizer gel dalam wadah botol. Foto: Petrus Riski/Mongabay Indonesia

 

Mengutip penjelasan Alodokter, lidah buaya merupakan tanaman yang mengandung beragam nutrisi. Tanaman yang berasal dari Mediterania ini, banyak dikembangkan di Asia, Eropa, dan Amerika Selatan.

Tanaman herbal ini diketahui memiliki banyak khasiat bagi kulit dan rambut. Itu mengapa, lidah buaya secara umum dipakai sebagai bahan berbagai produk kecantikan dan kesehatan. Lidah buaya dalam bentuk gel ataupun ekstrak, sering ditambahkan ke sabun, sampo, lotion, atau krim wajah.

 

 

Exit mobile version