Mongabay.co.id

Tabrakan Speedboat 7 Orang Tewas, Raja & Ratu Belanda Batal ke TN Sebangau

Pada Senin siang, (9/3/20), terjadi tabrakan speedboat TNI AD KMC RBB Den Bekang XII Tpr dengan longboat L300 Dinas Kehutanan di Sungai Sebangau. Kecelakaan ini menewaskan tujuh orang, lima orang jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, satu istri polisi hutan serta Dandim 1011/Kuala Kapuas Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono. Foto: dokumen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

 

 

 

 

Suasana duka menyelimuti Kalimantan Tengah. Pada Senin siang, (9/3/20), terjadi tabrakan speedboat TNI AD KMC RBB Den Bekang XII Tpr dengan longboat L300 Dinas Kehutanan di Sungai Sebangau. Kecelakaan ini menewaskan tujuh orang, lima orang jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, satu istri polisi hutan serta Dandim 1011/Kuala Kapuas Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono. Atas kejadian ini, kunjungan resmi Raja Belanda, Willem-Alexander dan Ratu Maxima, ke Taman Nasional Sebangau, yang rencananya pada 11-12 Maret inipun batal. Pembatalan disampaikan Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran kepada media, sore Selasa (10/3/20).

“Karena kita sedang berbelasungkawa, tadi pagi kita sampaikan kepada Mentri LHK (Siti Nurbaya-red) yang diperintahkan presiden untuk mendampingi Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima, nak koordinasi dengan Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) keadaan di daerah. Ya, sudah sore, kita tetap rapat tadi untuk mempersiapkan. Kita sudah siap untuk menerima tapi akhirnya dibatalkan. Dari Kedutaan Belanda sudah menyampaikan berbelasungkawa dan berdukacita,” katanya.

 

Persiapan kedatangan ratu dan raja Belanda

Kedatangan Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima, ke Indonesia, antara lain berencana ke Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tangah. Siapa nyana, tragedi kecelakaan terjadi dua hari sebelum rencana kunjungan mengakibatkan tujuh orang meninggal. Kecelakaan ini antara longboat rombngan Balai Taman Nasional Sebangau, dan speedboat Paspampres, yang akan survei persiapan kedatangan raja dan ratu Belanda.

“Ini kecelakaan minimbulkan korban cukup banyak. Kami di Kalimantan Tengah, sangat berduka. Perlu kami sampaikan, barusan terakhir jenazah Mansyah ditemukan oleh tim Basarnas gabungan dari berbagai daerah dan juga brimob dan TNI juga Pol Air,” kata Kombes Pol Hendra Rochmawan, Kabid Humas Polda Kalteng kepada media, Selasa (9/3/20).

Adapun korban tewas, Letkol Kav Bambang Kristianto, Dandim Kuala Kapuas, Kalteng. Enam korban tewas lain dari Balai Taman Nasional Sebangau (BTNS), yaitu, Abdi Darmansyah, Kepala Resort Mangkok BTNS, Ibnu Yudistira Hendrawan, Mutiara, Tyas Novianti, , Mansyah Manggala Agni sekaligus operator longboat dan Umroatus Sholikhah, pegawai balai.

 

Proses evakuasi korban Dandim Letkol Kav. Bambang Kristinato jabatan Dandim Kuala Kapuas. Foto:Reynaldo

 

Hendra mengatakan, saat ditemukan Bambang terlihat memar di tangan dan kondisi kritis. Dalam perjalanan pria yang bertugas di Kabupaten Kapuas itu meninggal dunia. Jenazah Bambang dipulangkan ke Jawa Tengah.

Speedboat KMC RBB Den Bekang XII yang ditumpangi anggota TNI dan paspampres, dengan spek 250×2 PK dan bermuatan 18 penumpang terdiri delapan TNI, satu warga pemandu, satu warga Amerika, satu penjaga warga Amerika dan tujuh Paspampres. Ke-17 penumpang ditemukan selamat. Korban dari KLHK dalam kecelakaan ini delapan orang, enam meninggal dunia di lokasi kejadian, dua masih menjalani perawatan.

Hendra menjelaskan, pada Senin sekitar pukul 10,00-an rombongan tiba di Bandara Tjilik Riwut kemudian rapat di Korem. Lalu mereka ke Kantor Gubernur dan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menuju ke lokasi. Dalam perjalanan, speedboat rombongan TNI dan Paspampres yang berukuran besar dengan kapasitas cukup besar berpapasan dengan speedboat yang ditumpangi delapan staf BTNS yang membawa logistik untuk acara. Tikungan cukup tajam ini diduga mengakibatkan tabrakan tidak terhindarkan.

Longboat L300 yang ditumpangi pegawai BTNS rusak parah dan pecah, speedboat TNI dan Paspampres terbalik,” kata Hendra.

Dua korban staf Kedutaan Belanda dirawat di RS Siloam Palangkaraya. Dua pegawai BTNS dalam kondisi kritis Selvia Magdalena dan Yuliansie dirawat di RS Doris Silvanus. Dua korban cidera lain, anggota TNI atas Wahid dan Hadianto di Rumah Sakit TNI AD Palangkaraya.

 

Siti Nurbaya. Menteri LHK, saat melepas pegawainya yang tewas dalam kecelakaan di Sungai Sebangau. Foto: dokumen KLHK

 

***

Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sudah berada di Palangkaraya, sejak Selasa pagi. Dia mengucapkan belasungkawa langsung ke keluarga korban dan proses pelepasan ke pemakaman para pegawai KLHK itu.

“Keluarga besar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sangat berduka,” katanya kepada media.

Dia mengenang salah satu korban, Ibnu Yudistira Hendrawan, yang gigih memadamkan api kala kebakaran hutan dan lahan terjadi. “Ibnu ini kokoh berpegang pada motto pantang pulang sebelum padam,” kata Siti.

Kala memasuki Kantor BTNS, di Palangkaraya, Siti disambut jejeran enam foto rimbawan yang tewas dalam insiden kecelakaan speadboat. Isak tangis terdengar dari keluarga dan rekan sejawat.

Siti datang didampingi Wamen LHK Alue Dohong, Sekjen Bambang Hendroyono, Wiratno, Dirjen Konservasi dan Sumber Daya Alam serta jajaran eselon I dan II KLHK.

“Selamat jalan anak, adik, sahabat, dan kolega kerja kami di Taman Nasional Sebangau yang gugur saat menjalankan tugas. Mewakili segenap keluarga besar KLHK dan pemerintah, ikut berduka teramat dalam atas kepergian Abdi Darmansyah, Ibnu Yudistira Hendrawan, Mutiara, Tyas Novianti, Mansyah dan Umroatus Sholikhah. Kami mengembalikan pada-Mu ya Tuhan, putra putri terbaik KLHK ini,” kata Siti, dalam rilis KLHK kepada media.

Usai serahkan santunan duka pada keluarga korban, Siti memimpin penghormatan terakhir dan ikut mengantar sampai peti jenazah masuk ke ambulans untuk ke pemakaman.

Rombongan Siti lanjut ke rumah duka di Kelurahan Kereng Bangkirai. Ratusan pelayat memadati dua rumah bersebelahan, tempat penyemayanan Abdi Darmansyah dan adik iparnya, Ibnu Yudistira Hendrawan.

Ibnu bertugas di Manggala Agni dan Abdi sebagai Polhut BTNS. Istri Abdi sedang hamil delapan bulan dan punya putri usia lima tahun.

“Bu Menteri, suami saya sekarang sudah tidak ada. Anak saya sudah tidak ada ayahnya.” Siti langsung menguatkan dan memastikan keluarga besar KLHK akan terus memperhatikan keluarga korban.

Kemudian rombongan lanjut ke Kabupaten Kapuas, untuk ke rumah Mutiara. Jelang malam barulah rombongan kembali ke Palangkaraya menuju RSUD Doris Silvanus, tempat dua korban pegawai TNS atas nama Yuliansi dan Selfia, menjalani perawatan intensif. Umroatus Sholikhah, dimakamkan di kampung halaman, di Jawa Tengah.

“Peristiwa ini pukulan berat bagi kementerian. Kami kehilangan pegawai-pegawai yang baik. Tidak mudah melalui masa-masa sulit ini, tapi tetap harus kita lalui bersama,” kata Siti.

 

Keterangan foto utama: Lima pegawai KLHK dan seorang istri polisi hutan yang menjadi korban kecelakaan di Sungai Sebangau.Pada Senin siang, (9/3/20), terjadi tabrakan speedboat TNI AD KMC RBB Den Bekang XII Tpr dengan longboat L300 Dinas Kehutanan di Sungai Sebangau. Kecelakaan ini menewaskan tujuh orang, lima orang jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, satu istri polisi hutan serta Dandim 1011/Kuala Kapuas Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono. Foto: dokumen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

 

Exit mobile version