Mongabay.co.id

Lobster Kipas, Si Penghuni Karang dari Samudera

 

Jika anda penggemar sea food atau makanan laut, maka nama lobster tentu sudah tidak asing lagi di telinga. Jika ada level dalam makanan laut itu, maka lobster adalah salah satu yang menduduki level teratas. Bagaimana tidak, selain rasanya yang memang luar biasa, harganya pun cukup fantastis. Rata-rata perkilonya bisa mencapai Rp500.000. Pasar lobster sendiri di dunia internasional sangat luar biasa, dan Indonesia adalah salah satu negara pengekspor Lobster terbesar di dunia.

Ada beberapa jenis lobster di Indonesia, salah satunya adalah lobster kipas (Thenus orientalis). Memang di Indonesia, lobster jenis ini kurang dikenal dibandingkan dengan jenis yang lainnya, seperti lobster bamboo dan lobster mutiara.

baca : Inilah Tiga Anak-anak Laut yang Menggemaskan

 

Lobster kipas (Thenus orientalis) di perairan Selat Lembeh, Sulawesi Utara. Lobster kipas merupakan satu dari beberapa jenis lobster yang ada di Indonesia. Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Mempunyai habitat di karang, sama dengan lobster lainnnya, lobster kipas mempunyai karapas yang keras dan dapat tumbuh sampai ukuran 25 cm.

Keluarga Scyllaridae adalah yang paling spesifik dan beragam dari semua keluarga lobster laut. Lobster kipas ditemukan di habitat tropis dan sedang dengan substrat keras atau lunak dan pada kedalaman yang berbeda, dan menunjukkan beragam adaptasi morfologis, anatomi, dan fisiologis.

Di antara 20 genera dan setidaknya 89 spesies yang membentuk 4 subfamili, hanya beberapa anggota dari 4 genera, Thenus (Theninae), Scyllarides (Arctidinae), Ibacus dan Parribacus (Ibacinae), yang menjadi produk perikanan yang signifikan karena ukurannya yang besar.

baca juga : Ini Uniknya Rajungan, Si Kepiting Berenang dari Lautan

 

Lobster kipas berhabitat di terumbu karang dan mempunyai karapas yang keras. Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Meski informasi ilmiah tentang lobster ini telah meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir, tetapi informasi tentang lobster berduri dan cakar yang bernilai komersial, dan terbatas pada beberapa spesies kunci.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa larva dari lobster ini menggunakan ubur-ubur sebagai sumber makanan. Selain juga sebagai perenang yang sangat baik dengan menggunakan pleopoda perut mereka. Beberapa jenis lobster juga mampu menggunakan flips ekor untuk berenang mundur sebagai cara untuk melarikan diri.

perlu dibaca : Budi daya Lobster Bisa Dilakukan di Seluruh Indonesia

 

Lobster kipas juga merupakan komoditi perikanan yang sangat disukai di dunia. Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Iklim Indonesia yang tropis dengan suhu perairannya yang cukup stabil, merupakan habitat yang cocok untuk si lobster. Sehingga eksplorasi besar-besaran terhadap keberadaannya di alam sudah semakin masif.

Pada masa Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, pelarangan ekspor benih udang dilakukan. Ini untuk menjaga keberadaan lobster di alam aslinya, mengingat juga budidaya lobster di masa sekarang ini sebagian besar hanya melakukan pembesaran saja dan belum sampai ke pemijahan. Ini dikarenakan sulitnya melakukan pemijahan pada lobster.

 

Lobster kipas (Thenus orientalis) di perairan Selat Lembeh, Sulawesi Utara. Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Exit mobile version