Mongabay.co.id

Studi: Perubahan Iklim Membuat Sebagian Spesies Ikan di Laut Mengecil, yang lainnya Membesar

 

Perubahan iklim ternyata berpengaruh pada biota di laut. Ketika suhu air meningkat, beberapa spesies ikan berubah ukuran. Beberapa menyusut, namun yang lain bertumbuh besar.

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Nature Ecology & Evolution, menyebutkan para peneliti telah menganalisis lebih dari 10 juta data hasil catatan survei visual untuk memahami fenomena penyusutan dan pertumbuhan ikan dalam kaitannya dengan perubahan iklim, dan efeknya pada lingkungan laut dan pengelolaan perikanan.

Bagi para peneliti, salah satu temuan paling mengejutkan adalah bahwa beberapa ikan tumbuh, bukannya menyusut, sebagai respons terhadap pemanasan air.

“Kepercayaan umum bahwa dengan adanya pemanasan global, ikan akan menyusut ukuran tubuhnya. Itu yang biasa kami lihat dari spesies yang dipancing secara komersial,” jelas Asta Audzijonyte, peneliti di Institut Studi Kelautan dan Antartika Australia dan penulis utama studi ini, saat diwawancarai oleh Mongabay.

 

Seorang penyelam sedang mengeksplorasi terumbu karang di Raja Ampat, Indonesia. Gambar oleh Rick Stuart-Smith / Reef Life Survey.

 

Apa yang akhirnya ia dan rekan-rekannya temukan memperoleh data bahwa 45% spesies tumbuh sebagai respons terhadap perubahan iklim, sementara 55% menjadi lebih kecil.

Terlebih lagi, itu adalah ikan yang lebih besar yang cenderung menjadi lebih besar, dan ikan yang lebih kecil yang biasanya menjadi lebih kecil.

“Salah satu alasan mengapa penelitian ini penting adalah karena menunjukkan kompleksitas respon spesies terhadap pemanasan di lautan kita,” tutur Nicholas Payne, asisten profesor bidang ilmu hewan di Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan Alam Trinity College di Dublin dan penulis pendamping penelitian ini, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Biasanya, penelitian serupa cenderung hanya melihat spesies komersial yang dipancing, sebaliknya penelitian ini mencoba untuk mempelajari berbagai macam ikan yang hidup di perairan di seluruh Australia.

“Kami melihat semua spesies,” ungkap Audzijonyte. “Dalam penelitian ini kami tidak memilih spesies secara selektif. Kami melihat 335 spesies, itu semua jumlah spesies yang kami miliki datanya.”

 

Infografis yang menunjukkan perbedaan ukuran ikan di seluruh distribusi spesies. Gambar oleh Asta Audzijonyte.

 

Audzijonyte menyebut spesies tersebut termasuk jenis ikan berukuran kecil hingga spesies raksasa dan hiu.  Juga spesies komoditas tangkapan, dan spesis non tangkap seperti ikan buntal.

“Sekitar 100 penyelam mengumpulkan semua informasi ini. Ada metode standard untuk melakukan survei bawah laut ini: mereka menyelam dan memiliki transek sepanjang 164 meter. Semua spesies yang dilihat mereka catat.”

Para peneliti, sebutnya mampu mengumpulkan sejumlah besar data berkat program pemantauan terumbu yang ketat, yang telah berjalan selama tiga dekade di Australia.

Para peneliti menyelidiki ukuran dengan dua cara utama. Pertama, mereka melihat ikan dari spesies yang sama yang hidup di lokasi yang berbeda di seluruh Australia, dan menganalisis bagaimana air yang lebih hangat atau lebih dingin dalam distribusi alami spesies mempengaruhi ukuran mereka.

Kedua, mereka memeriksa bagaimana spesies ikan yang hidup di satu lokasi akan dipengaruhi oleh pemanasan yang disebabkan oleh perubahan iklim dari waktu ke waktu.

 

Kelompok spesies ikan Moorish idols. Foto: Rick Stuart-Smith/ Reef Survey Life.

 

Perubahan suhu sepanjang waktu, sebagai respons terhadap perubahan iklim, memiliki dampak yang jauh lebih kuat pada ukuran daripada perubahan suhu di ruang angkasa, di seluruh distribusi alami spesies.

“Populasi berbeda yang hidup (untuk waktu yang lama) di bagian yang lebih hangat atau lebih dingin dari distribusi alami sekitar 4% berbeda dalam panjang tubuh untuk setiap derajat perubahan suhu,” katanya.

“Namun, ketika suhu air berubah melalui waktu di satu tempat karena pemanasan global, populasi yang mengalami pemanasan ini berubah hampir 20% untuk pemanasan 0,5 derajat Celsius, saat diamati selama dua dekade terakhir.”

Implikasi untuk perubahan ukuran ini tidak sepenuhnya dipahami, tetapi fluktuasi ini tentu akan berdampak pada jaring makanan laut.

“Saat ikan bertambah kecil, mereka lebih rentan terhadap predasi,” katanya. “Itu berarti mereka akan memiliki angka kematian yang lebih tinggi dari predator. Semua interaksi berbasis ukuran ini akan berubah cukup banyak, dan kami tidak tahu apa artinya itu. Masih ada banyak hal yang perlu kita pelajari tentang fenomena yang sangat penting ini,” tutupnya.

 

Citation:

Audzijonyte, A., Richards, S. A., Stuart-Smith, R. D., Pecl, G., Edgar, G. J., Barrett, N. S., … Blanchard, J. L. (2020). Fish body sizes change with temperature but not all species shrink with warming. Nature Ecology & Evolution. doi:10.1038/s41559-020-1171-0

Gambar utama: Seekor ikan nuri di lepas pantai Pulau Lord Howe Australia. Foto: John Turnbull / Flickr.

 

Tulisan asli dapat dibaca pada tautan ini: Climate change makes some fish smaller, and others bigger, study finds. Artikel diterjemahkan oleh Ridzki R Sigit.

 

Exit mobile version