Mongabay.co.id

Pulau Madagaskar dan Temuan Fosil Aneh Mamalia Awal era Dinosaurus

 

Penemuan hewan dan tanaman dengan ukuran aneh bukanlah hal yang aneh di pulau-pulau terpencil. Disebabkan oleh gerak permukaan bumi, Madagaskar menjadi pulau tertua yang ada di bumi. Di daratan benua raksasa kuno (Gondwana), Madagaskar terletak diantara apa yang sekarang menjadi benua Afrika dan anak benua India.

Madagaskar terpisah dari lempeng India sekitar 88 juta tahun yang lalu dan dengan demikian menjadi pulau tertua di planet ini. Penghuni alam liar Madagaskar telah berevolusi secara terpisah selama jutaan tahun, yang menjelaskan keanehan banyak spesies yang ditemukan di sini.

Baru-baru ini, peneliti menemukan fosil mamalia berusia 66 juta tahun yang dijumpai di pulau Madagaskar. Fosil ini menjadi gambaran bagaimana spesies hidup di tengah era dinosaurus masih menjelajahi wilayah-wilayah di bumi.

Adapun nama Adalatherium hui, yang berasal dari bahasa Malagasi dan Yunani, jika diterjemahkan berarti “binatang buas gila.” Hui sendiri diambil dari Yaoming Hu, seorang ahli paleontologi yang punya ketertarikan pada evolusi mamalia awal.

A. hui sendiri adalah anggota gondwanatherian, kelompok mamalia yang punah yang tidak dipahami dengan baik dan hidup di benua super Gondwana. Cabang mamalia yang memunculkan A. hui berevolusi tanpa hambatan selama lebih dari 20 juta tahun di pulau itu.

Bagi mata awam, fosil itu tampak seperti musang seukuran kucing rumah. Namun bagi para ilmuwan A. hui adalah makhluk “paling aneh dari makhluk aneh”. Penemuan spesies yang aneh ini, menurut para ahli membuka tabir yang lebih jelas tentang evolusi mamalia awal.

“Jika kita pelajari kerangka anatomi semua mamalia yang hidup dan punah, sulit untuk membayangkan bahwa Adalatherium yang mirip mamalia ini berevolusi. Banyak hal-hal yang diluar kewajaran secara saintifik,” ungkap ketua tim peneliti David Krause, kurator di Museum Alam & Sains Denver.

Apa yang membuat makhluk itu luar biasa adalah struktur anatomisnya yang unik. Gigi-giginya yang aneh, amat berbeda dengan mamalia lain. Lalu pada kolom vertebalnya, ia memiliki lebih banyak tulang belakang daripada mamalia kontemporer. Lalu, ada tulang kaki yang melengkung aneh.

“Untuk mencoba mencari tahu bagaimana ia bergerak masih jadi misteri, karena ujung depannya amat berbeda dari ujung belakangnya,” kata Simone Hoffmann dari New York Institute of Technology, rekan penulis penelitian ini.

Catatan fosil mamalia lengkap yang berasal dari era Mesozoikum amat sulit dijumpai. Fosil ini pun lalu menjadi fosil paling lengkap dari belahan bumi selatan. Zaman Mesozoikum sendiri, – atau yang dikenal sebagai zaman dinosaurus, bertahan dari sekitar 252 juta tahun yang lalu hingga sekitar 66 juta tahun yang lalu.

Fosil ini juga luar biasa besar dibandingkan dengan mamalia lain yang hidup berdampingan dengan dinosaurus, yang ukurannya tidak lebih besar dari tikus masa kini.

“Tempat-tempat yang lama terisolasi menghasilkan hasil yang sangat unik dalam biologi,” kata Guillermo Rougier, ahli paleontologi di Universitas Louisville dan rekan penulis makalah itu, dalam rilisnya.

“Fosil-fosil ini terus mengingatkan kita tentang bentuk-bentuk tak terduga yang dapat diambil evolusi dalam jangka waktu lama di tempat yang terisolasi.”

A. hui hanyalah tambahan terbaru untuk jajaran spesies aneh yang hidup dan telah hidup di Madagaskar. Pulau ini adalah rumah bagi siapa dari makhluk paling aneh di dunia, dan mungkin menjadi kunci untuk memahami evolusi mamalia awal di belahan bumi selatan.

Sebelumnya Krause dan timnya telah menemukan beberapa: dari katak predator lapis baja (Beelzebufo ampinga) seukuran bola pantai, ke jenis buaya berhidung hidung, vegetarian (Simosuchus spp.), Dan bahkan dinosaurus bertaring tajam (Masiakasaurus spp.).

Penelitian ini didanai oleh National Science Foundation dan National Geographic Society, dan makalahnya telah diterbitkan 29 April di Jurnal Nature.

 

Citation:

Krause, D. W., Hoffmann, S., Hu, Y., Wible, J. R., Rougier, G. W., Kirk, E. C., … Rahantarisoa, L. J. (2020). Skeleton of a Cretaceous mammal from Madagascar reflects long-term insularity. Nature. doi:10.1038/s41586-020-2234-8

Diadaptasi dari artikel asli dalam bahasa Inggris: A ‘crazy beast’ that coexisted with dinosaurs discovered from Madagascar. Diterjemahkan oleh Ridzki R Sigit

 

***

Gambar utama: Rekonstruksi Adalatherium hui. Dokumen milik: Museum Alam & Sains Denver/Andrey Atuchin

 

 

Exit mobile version