Mongabay.co.id

Inilah Jawaban Mengapa Tarantula Berwarna Biru dan Hijau

 

 

Peneliti akhirnya menemukan jawaban, mengapa tubuh tarantula berwarna biru dan hijau.

Pertanyaan mengapa ada jenis tarantul berwarna biru dan hijau, telah lama mengusik keingintahuan peneliti. Hingga akhirnya, ilmuwan dari Yale-NUS College dan Carnegie Mellon University [CMU] menjawab persoalan tersebut. Sekaligus memastikan bahwa laba-laba besar berbulu yang aktif di malam hari ini, memiliki kemampuan membedakan warna.

Hasil studi yang diterbitkan dalam Proceedings of the Royal Society B edisi 23 September 2020, menggambarkan bahwa warna biru cerah pada tubuh tarantula berfungsi sebagai alat komunikasi dengan calon pasangannya. Sedangkan warna hijau, berguna bagi tarantula untuk bersembunyi di balik dedaunan.

Riset ini menegaskan, tarantula tidak buta warna seperti pendapat yang berkembang sebelumnya.

Baca: Ternyata, Tarantula Memiliki Kemampuan Mengukur Jarak Tempuhnya

 

Tarantula biru [Hapolpelma lividum] yang terlihat jelas kakinya berwarna biru. Foto: Bastian Rast/Yale-NUS College

 

Untuk memahami dasar evolusi warna tarantula, penelitian yang dipimpin oleh Dr. Saoirse Foley [CMU] beserta Dr. Vinod Kumar Saranathan dan Dr. William Piel [Yale-NUS College], mengamati opsin yaitu protein peka cahaya yang berada di mata tarantula.

Mereka menemukan fakta, sebagian besar tarantula memiliki hampir seluruh opsin. Kondisi ini biasanya ditemukan pada laba-laba yang aktif siang hari, tentunya dengan penglihatan warna sangat baik sebagaimana jenis Peacock Spider.

Tim juga coba merekonstruksi warna asal nenek moyang tarantula yang berusia 110 juta tahun silam. Menggunakan analisis filogenetik komparatif, diketahui bahwa kemungkinan besar warna itu biru.

Baca: Sudah Mati 110 Juta Tahun, Mata Laba-laba Ini Masih Bersinar

 

Wolf Spider atau tarantula serigala yang hidup di lubang-lubang tanah. Foto: Wikimedia Commons/Raphaël Poupon – Own work/CC BY-SA 4.0/Free to share

 

Dari penelitian ini dipastikan bila warna biru tidak berhubungan dengan pertahanan diri, dari serangan predator, tapi lebih pada cara menarik perhatian calon pasangan.

Sementara, evolusi warna hijau lebih pada informasi bahwa sebagai makhluk yang hidup di pohon, tarantula memiliki kemampuan berkamuflase.

“Meski fungsi biru belum begitu jelas tapi hasil riset kami menunjukkan bahwa sesama tarantula kemungkinan dapat melihat warna ini, sebagai sinyal mendapatkan pasangan. Kami juga coba menyingkap perilaku tarantula guna menguatkan hipotesis ini di studi berikutnya,” terang Foley, dikutip dari Yale-NUS College.

Baca juga: Cara Pintar Laba-laba Jantan Memikat Betina

 

Laba-laba berumur 110 juta tahun silam ini ditemukan di serpihan batu dengan mata bersinar, di situs fosil Korea Selatan. Foto: Paul Selden/Journal of Systematic Palaeontology

 

Hal menarik dari penelitian ini adalah warna biru pada tarantula lebih sering hilang ketimbang hijau. Kondisi ini terutama terjadi pada jenis yang hidup di wilayah Amerika dan Oseania. Sementara, warna hijau hanya berevolusi beberapa kali, tetapi tidak pernah hilang.

“Penemuan kami menunjukkan bahwa warna biru hilang beberapa kali di “Dunia Baru”, sementara di “Dunia Lama” sangat menarik. Riset lanjutan tentu sangat diperlukan untuk mengetahui bagaimana tekanan ekologi terjadi di masa tersebut,” terang Saranathan.

“Misalnya, hipotesis tentang perbedaan kondisi lingkungan yang mempengaruhi bagaimana warna tubuh tarantula tersebut dapat dilihat, sebagaimana hasil penelitian ini,” jelasnya.

 

Maratus aquilus, laba-laba yang desain perutnya menyerupai wajah belalang. Foto: Jurgen Otto/Peacock Spider

 

Jenis berbulu

Tarantula merupakan julukan untuk jenis laba-laba ukuran besar berbulu. Di dunia ini, ada 800 spesies tarantula yang telah teridentifikasi. Sementara laba-laba, diperkirakan ada 45 ribu jenis yang dapat kita temukan di penjuru bumi, kecuali Benua Antartika.

Sebagaimana laba-laba umumnya, tarantula bisa menggigit karena memiliki taring. Tarantula hidup di daerah-daerah hangat di seluruh dunia, ada di bawah tanah juga di pepohonan. Sebaran habitatnya di Amerika Selatan, bagian selatan Amerika Utara, Eropa Selatan, Afrika, bagian selatan Asia, dan Australia.

 

 

Exit mobile version