Mongabay.co.id

Matahari Penuhi Keperluan Energi Obyek Wisata di Pulau Pengalap

Obyek wisata di Pulau Pengalap, Kepulauan Riau, pakai surya sebagai sumber energi. Foto: Yogi Eka Sahputra /Mongabay Indonesia

 

 

 

 

Kepri Coral Resor, satu destinasi wisata di Kota Batam, Kepulauan Riau. Obyek wisata ini ada di Pulau Pengalap, Kecamatan Galang, Kota Batam. Salah satu menarik, mereka pakai surya sebagai sumber energi. Panel surya terdapat di sekeliling pulau. Panel surya terdapat di Dermaga Kepri Coral dan di jalan sepanjang pulau.

Bentuk alat ini seperti tiang listrik biasa. Tidak ada kabel terbentang. Pada bagian atas, tidak hanya ada lampu penerang jalan, juga ada plat khusus terbentang mengarah ke langit. Ukuran sekitar setengah meter. Terpasang juga kipas kecil. Kipas itu perlahan berputar tertiup angin yang kencang di Pulau Pengalap.

Dari panel itu, arus listrik dipusatkan di satu tempat untuk keperluan Resor Kepri Coral. Eddy C. Lumawie, Manager Destinasi Wisata Kepri Coral Resort di Kepulauan Riau, mengatakan, Kepri Coral adalah resor konsep alamiah hingga penggunaan energi terbarukan jadi satu pilihan.

“Kita menjual keasrian, segala sesuatu di sini alami, tentu memperhatikan lingkungan,” katanya, baru-baru ini.

 

Instasi energi matahari di Obyek wisata di Pulau Pengalap, Kepulauan Riau. Foto: Yogi Eka Sahputra / Mongabay Indonesia

 

Energi surya ini, bisa memenuhi hampir seluruh keperluan resor kecuali saat tamu membludak di hari libur atau akhir pekan. “Kalau pengunjung penuh, listrik kita bantu pakai tenaga genset,” katanya.

Eddy tidak bisa secara rinci penggunaan listrik di sana. Hampir seluruh keperluan listrik bersumber dari tenaga surya ini, seperti listrik untuk 112 dome village. Penginapan unik berbentuk setengah bola ini memiliki fasilitas pendingin udara (AC), TV dan lain-lain. “Selain buat penerangan jalan, dome village juga gunakan tenaga surya ini. Sangat membantu,” katanya.

Berdasarkan Perda Nomor 1/2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kepri, peruntukan lahan Pulau Pengalap dibagi jadi tiga, sebagai kawasan pariwisata seluas 150,8 hektar, sebagai hutan produksi 84,8 hektar, dan hutan konservasi 99,1 hektar.

Siska Mandalia, master manajemen pariwisata dari Universitas Chung Hua, Taiwan mengatakan, energi terbarukan Kepri Coral sangat menarik dan bisa jadi percontohan dalam pengembangan wisata pulau lain di Kepri bahkan Indonesia. “Itu termasuk pariwisata yang menjaga lingkungan dan ekosistem, [bisa] menjadi contoh,” katanya.

Senada dikatakan Andiko Sutan Mancahyo, pegiat lingkungan di Kota Batam. Penggunaan tenaga surya di Kepri Coral, bisa jadi contoh.

Bahkan, tidak hanya untuk wisata pulau, juga perkotaan besar. “Gunakan tenaga surya untuk wisata itu bagus, seharusnya konsep ini dikembangkan di kota-kota besar di Kepri, seperti di Kota Batam,” katanya. Bahkan, katanya, pemerintah daerah bisa mengembangkan energi surya ini juga.

 

 

Andiko menambahkan, hal penting juga harus memperhatikan kondisi alami dari pengelolaan pulau, misal, menjamin mangrove tetap terjaga. Begitu juga pengelolaan sampah di pulau itu.

“Pengelola harus memastikan terjadi pengurangan pengunaan sampah plastik. Hentikan pemakaian styrofoam untuk kemasan makanan, kalau tidak pantai akan kotor,” katanya. Pengelola wisata, kata Andiko, harus betul-betul menerapkan prinsip kelestarian lingkungan hidup.

Syamsir Abduh, Guru Besar Teknik Elektro Universitas Trisakti mengatakan, penggunaan energi terbarukan di pulau sangat membantu pencapaian target elektrifikasi mendekati 100% terutama pulau yang tak terjangkau listrik PLN. Selain itu, katanya, upaya ini juga berdampak positif kepada lingkungan hidup dengan berkontribusi terhadap penurunan emisi CO2.

Penggunaan energi tenaga surya juga berdampak kepada ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Bahkan, penggunaan energi terbarukan tidak hanya bisa diterapkan di pulau, juga di kota-kota besar yang padat, dengan memanfaatkan atap solar PV,” kata anggota Dewan Energi Nasional periode 2014-2019 ini.

Syamsir mengatakan, dari sisi regulasi pemanfaatan tenaga surya sudah jelas, ada dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. “Regulasi sudah ada, hanya perlu strategi untuk mempercepat penerapan regulasi itu.”

 

Keterangan foto utama: Obyek wisata di Pulau Pengalap, Kepulauan Riau, pakai surya sebagai sumber energi. Foto: Yogi Eka Sahputra /Mongabay Indonesia

Matahari penuhi keperluan energi di Kepri Coral Resort. Foto: Yogi Eka Sahputra/ Mongabay Indonesia

 

Exit mobile version