Mongabay.co.id

Foto Pilihan: 15 Spesies Baru yang Ditemukan Tahun 2020

 

 

Penemuan spesies baru bagi dunia sains adalah peristiwa menggembirakan, secercah harapan kekayaan keanekaragaman hayati yang belum pernah dipetakan, masih tersembunyi di seluruh dunia.

“Setiap tahun, saat para ilmuwan menjelajahi ekosistem dunia, menelusuri herbarium dan jamur [funguria], mengurutkan DNA organisme, dan ketika ditelusuri, mereka menemukan spesies tumbuhan dan jamur yang belum dideskripsikan secara ilmiah,” menurut laporan “State of the World’s Plants and Fungi 2020”, yang dirilis September oleh Royal Botanic Gardens, Kew [RBG Kew].

Banyak spesies baru dideskripsikan tahun 2020, termasuk beberapa ular, katak, serangga, dan bahkan primata. Beralih ke laut, para ilmuwan melihat paus berparuh yang mungkin merupakan spesies baru dan siphonophore melingkar misterius yang diyakini sebagai hewan terpanjang yang pernah tercatat.

 

Siphonophore, yang ditemukan oleh Schmidt Ocean Institute, diyakini sebagai hewan terbesar yang pernah tercatat secara ilmiah, berukuran 46 meter [150 kaki]. Foto: Schmidt Ocean Institute

 

Tumbuhan dan jamur juga terus mewakili keanekaragaman yang belum dijelajahi. Tahun ini, RBG Kew menyebutkan ada 156 tumbuhan dan jamur dari Afrika, Asia, Amerika, dan Inggris, dan U.K. The Missouri Botanical Gardens juga baru-baru ini menyebutkan 10 penemuan tumbuhan karismatik dari tahun 2020, termasuk spesies baru pohon eboni, karnivora sundew, dan daun mint baru. Namun, meskipun suatu spesies mungkin baru bagi dunia sains, bukan berarti ia tidak pernah dilihat atau diberi nama sebelumnya.

“Banyak spesies baru dalam ilmu pengetahuan, namun telah dikenal dan digunakan oleh orang-orang di daerah asalnya – orang-orang yang selama ini telah menjadi penjaga utama dan juga sering kali memiliki pengetahuan lokal yang tak tertandingi,” tulis Alexandre Antonelli, direktur sains di RBG Kew.

Inilah 15 spesies baru di dunia sains yang kami pilih pada tahun 2020:

 

Lemur tikus baru, muncul dari kelompok primata terkecil di dunia

 

Foto: Lemur tikus Jonah [M. Jonahi]. Foto: Dominik Schüßler

Lemur tikus, sekelompok primata nokturnal pemalu, yang ditemukan di Pulau Madagaskar dan dianggap sebagai kelompok primata terkecil di dunia. Mereka hanya seukuran kepalan tangan manusia. Para ilmuwan membedakan spesies baru ini, lemur tikus Yunus/Jonah [Microcebus jonahi], dari lemur tikus lainnya berdasarkan penampilan serta data genom dan DNA mitokondria.

Jenis ini sedikit lebih besar dari lemur tikus rata-rata dan memiliki tubuh coklat kemerahan dengan garis putih di hidungnya, bulu tebal dan telinga kecil. Sejauh yang diketahui para peneliti, mereka hanya ditemukan di petak kecil hutan hujan dataran rendah di timur laut Madagaskar, di Taman Nasional Mananara Nord. Di sini, mereka menghadapi ancaman penggundulan hutan, karena hutan Madagaskar dirusak. Ada 108 spesies lemur dan 25 spesies lemur tikus. Semuanya terancam punah.

 

 

Katak baru di Bolivia yang merupakan jenis terkecil di dunia

 

Katak lilliputian [Noblella sp. Nov.] yang ditemukan di Bolivia, termasuk terkecil di dunia. Foto: Trond Larsen

Berukuran sekitar 10 milimeter ([0,4 inci], seukuran tablet aspirin, itulah katak lilliputian kecil [Noblella sp. Nov.]. Ditemukan hidup di terowongan bawah lumut dan humus di hutan awan di Lembah Zongo, dekat dengan La Paz, Bolivia.

Para peneliti mengatakan mereka sangat sulit ditemukan, meskipun nama panggilannya berbeda. Ekspedisi ke Lembah Zongo menemukan 20 spesies baru dalam sains termasuk fer-de-lance gunung baru [Bothrops monsignifer], beberapa spesies anggrek dan kupu-kupu, dan beberapa spesies yang dianggap punah, termasuk katak mata setan/hantu [Oreobates zongoensis].

 

 

Spesies lutung cantik dan terancam punah, ditemukan di Myanmar

 

Lutung popa adalah spesies lutung terbaru dalam genus Trachypithecus. Foto: Thaung Win

Spesies primata baru, lutung Popa [Trachypithecus popa], diidentifikasi di laboratorium menggunakan sampel jaringan dari spesimen museum, spesies penangkaran, dan sampel kotoran dari hewan liar yang dikumpulkan di hutan Myanmar. Hanya sekitar 200 hingga 260 individu lutung Popa yang diketahui hidup dan tersebar di empat populasi terpisah.

Menurut para peneliti, populasi teraman kini hidup di kawasan hutan yang hanya berukuran sekitar 26 kilometer persegi [10 mil persegi], yang mungkin tidak memberinya ruang untuk menopang pertumbuhan populasi. Meskipun statusnya belum ditentukan secara resmi, ia memenuhi syarat untuk sebutan Kritis [Critically Endangered] di bawah kriteria Daftar Merah IUCN.

 

 

Ular pit viper baru di India, dinamai berdasarkan karakter film Harry Potter

 

Ular berbisa salazar [Trimeresurus salazar]. Foto: Zeeshan A. Mirza

Spesies ular pit viper hijau baru ditemukan di Himalaya dan dinamai Trimeresurus salazar, atau ular pit viper salazar, diambil dari nama Salazar Slytherin, karakter dari Harry Potter. Ular yang aktif malam hari dan memiliki garis kemerahan hingga oranye unik di kepala dan tubuh jantan, ditemukan selama ekspedisi herpetologis di negara bagian paling timur laut India, Arunachal Pradesh, yang telah menjadi rumah bagi banyak penemuan tanaman dan hewan baru beberapa dekade terakhir.

 

 

Seekor tokek ‘palsu’ baru ditemukan di Filipina

 

Foto pertama dari Pseudogekko hungkag yang belum terdeteksi jenis kelaminnya, diobservasi di Gunung Pocdol, Pegunungan Bacon-Manito, Provinsi Albay. Tangkapan layar [screenshot]: Brown et. Al. 2020

Dalam rangkaian perjalanan di ujung tenggara pulau utama Luzon di Filipina, para peneliti menemukan beberapa spesies mirip tokek, yang satu di antanya akhirnya diberi nama tahun 2020: tokek penghuni-hutan-berongga Bicol [Pseudogekko hungkag]. Hungkag berarti “hampa” dalam bahasa Filipina, dan diambil dari kecenderungan tokek bersembunyi di area berlubang seperti batang kayu.

Ia memiliki tanda berbentuk “Y” terbalik di sepanjang ekornya, dan mata kuning keemasan yang memantulkan cahaya senter. Tokek ini hanyalah spesies ke-10 dari genus Pseudogekko [mirip tokek], yang semuanya ditemukan secara eksklusif di Filipina. Pergerakan cepat dan kamuflase membuat mereka sangat sulit ditemukan, dan sedikit yang diketahui tentang kisaran habitat dan detil lainnya.

 

 

 

Katak raksasa Madagaskar ini lebih dulu terkenal sebagai sajian di meja makan

 

Mantidactylus radaka, spesies baru ditemukan di Madagaskar. Foto: Mark D. Scherz

Gorengan katak dan kaki katak adalah menu yang jamak ditemukan di banyak kota di Madagaskar. Katak raksasa dibesarkan di kolam atau dengan mudah ditangkap di pedesaan dan dibawa ke meja makan. Salah satu spesies katak raksasa ini, yang mencapai panjang tubuh lebih dari 10 sentimeter [4 inci], menarik perhatian para peneliti. Dengan menggunakan analisis genetik, para ilmuwan menemukan bahwa katak ini, meskipun terkenal oleh penduduk setempat, tidak diketahui secara sains.

Genusnya telah dibedakan dari spesies katak Mantidactylus lainnya dan diberi nama Mantidactylus radaka. Radaka adalah nama tradisional untuk katak besar. Sekarang ada 362 spesies katak yang dikenal di Madagaskar.

 

 

15 spesies tawon baru, yang menjadi parasit bagi laba-laba, ditemukan di Brasil

 

Tawon Acrotaphus parasitoid tropis memanipulasi perilaku laba-laba inangnya dengan cara yang rumit. Spesies genusnya besar dan berwarna-warni. Foto: Kari Kaunisto

Sekelompok peneliti menemukan 15 spesies tawon baru di hutan awan Andes dan hutan hujan Amazon Brasil. Semua tawon berada di genus Acrotaphus dan semua menjadi parasit bagi laba-laba dengan cara unik. Tawon Acrotaphus betina menggunakan racun untuk melumpuhkan laba-laba di jaringnya untuk sementara.

Tawon kemudian bertelur di atas laba-laba. Sementara laba-laba menjadi tuan rumah telur tawon, ia tidak lagi menjalin jaring normalnya, tetapi membangun jaring yang akan melindungi kepompong tawon yang sedang berkembang. Setelah telur tawon menetas, larva memakan inang laba-laba dan kemudian hidup di jaring yang dibuat khusus saat menjadi kepompong.

 

 

Anggrek tumbuh berlimpah, ditemukan di New Guinea

 

Anggrek yang baru ditemukan di New Guinea, Bulbophyllum dologlossum. Foto: T.M. Reeve

 

Anggrek baru ditemukan di New Guinea dan dibudidayakan di RBG Kew, Dendrobium aurifex. Foto: Bala Kompalli

Sebanyak 19 spesies menakjubkan dari anggrek penghuni pohon yang baru, ditemukan di Pulau New Guinea yang kaya keanekaragaman hayati oleh seorang spesialis anggrek dari Royal Botanical Gardens, Kew. Tiga dari spesies baru ini termasuk dalam genus Dendrobium, yang terkenal dengan bunganya yang indah.

16 spesies lainnya berada dalam genus Bulbophyllum, yang umumnya merupakan penyerbukan lalat sehingga memiliki bunga yang tampak berbulu seperti mamalia. New Guinea memiliki spesies tumbuhan paling banyak dibanding pulau manapun, dan para peneliti yakin masih banyak spesies di sini yang belum diberi nama.

 

 

Salamander berkilau dari Amerika akhirnya diberi nama

 

Salamander Carolina Sandhills [Eurycea arenicola] ditemukan di negara bagian Carolina Utara, AS. Foto: Todd Pusser

Lebih dari 50 tahun setelah pertama kali dikumpulkan, spesies salamander baru telah diidentifikasi oleh para peneliti menggunakan teknologi sekuensing DNA generasi terbaru. Salamander Carolina sandhills [Eurycea arenicola] ditemukan di mata air dan sungai kecil di wilayah perbukitan pasir negara bagian Carolina Utara, AS.

Negara bagian ini memiliki 64 nama salamander, lebih banyak dari negara bagian lain. Wilayah perbukitan pasir memiliki sisa dari 5% ekosistem pinus berdaun panjang yang tersisa di Amerika.

 

 

Spesies semak bersisik yang menjadi sebuah keluarga tumbuhan baru

 

Semak baru dengan daun bersisik yang unik, Tiganophyton karasense. Foto: Wessel Swanepoel

Semak yang unik dan selalu hijau, Tiganophyton karasense, ditemukan di gurun selatan Namibia. Analisis DNA menunjukkan bahwa semak kerdil ini cukup berbeda, hingga dapat sebagai famili sendiri, Tiganophytaceae, dalam ordo Brassicales, sama seperti brokoli dan kubis. Ia memiliki daun bersisik dan tumbuh subur di semi-gurun, bertahan dalam suhu setinggi 36 °Celcius [96° Fahrenheit]. Diketahui keberadannya ada kurang dari 1.000 individu.

 

 

Kalajengking raksasa ditemukan di Sri Lanka

 

Kalajengking Yala betina raksasa [Heterometrus yaleensis], kalajengking besar penghuni hutan, hanya dapat ditemukan di Sri Lanka. Foto: Sanjeewa Jayarathne

Selama survei malam hari di Taman Nasional Yala, kawasan alam liar paling populer di Sri Lanka, para peneliti menemukan spesies kalajengking baru yang dinamai Heterometrus yaleensis, atau kalajengking raksasa Yala. Betina dari spesies ini dapat tumbuh hingga panjang 103 mm [4 inci] dan jantan hingga 75 mm [3 inci].

Kalajengking besar ini hidup di hutan di Samudra Hindia, di mana minat pada kalajengking meningkat setelah serangkaian kematian yang disebabkan oleh kalajengking lain, kalajengking merah India yang invasif [Hottentotta tamulus]. Kalajengking menjadi korban perdagangan satwa liar ilegal, karena popularitasnya sebagai hewan peliharaan.

 

 

Seekor ular bersisik warna-warni di Vietnam

 

Sisik warna-warni dari ular Achalinus zugorum yang baru ditemukan. Foto: American Society of Ichthyologists and Herpetologists

Seekor ular baru bersisik warna-warni dari Provinsi Ha Giang di Vietnam, ditemukan oleh para peneliti tahun ini. Sisiknya yang berpola aneh, warna-warni, dan kurangnya fotoreseptor cahaya terang di matanya adalah adaptasi dari gaya hidupnya yang sebagian besar berada di bawah tanah dan menggali.

Para peneliti percaya spesies ini, yang mereka beri nama Achalinus zugorum, berevolusi lebih awal dari kebanyakan ular lainnya, dan dapat membantu memberikan titik terang terhadap proses evolusi ular. Tetapi karena kebanyakan di bawah tanah, mereka sangat sulit ditemukan.

 

 

Seekor kepiting laba-laba-pohon ungu ditemukan di India

 

Spesies baru kepiting laba-laba-pohon dari India. Foto: Riyas A

Spesies baru kepiting laba-laba pohon, Leptarma biju, ditemukan di pilar jembatan dekat bakau di muara Sungai Chithari di Kerala, India. Warnanya ungu dan sangat kecil -14 kali 13 mm, atau 0,6 kali 0,5 inci- dan merupakan genus pertama yang ditemukan di negara tersebut. Kepiting dianggap sebagai “insinyur ekosistem” mangrove, karena penggaliannya mengangin-anginkan tanah dan makanannya mendaur ulang nutrisi. Peneliti berencana mengeksplorasi lebih jauh area tersebut untuk mengetahui keragaman yang tersembunyi.

 

 

Enam spesies jamur baru ditemukan di Inggris, satu di antaranya terdapat dekat Bandara Heathrow

 

Cortinarius heatherae ditemukan di tepi sungai di perbatasan Bandara Heathrow di Inggris Raya. Foto: Andy Overall

Tahun ini, enam spesies baru jamur payung webcap telah diberi nama ilmiah. Tiga ditemukan di Skotlandia dan tiga di Inggris. Semuanya dalam genus Cortinarius yang mendukung pertumbuhan pohon seperti pohon oak dan pinus. Salah satu spesiesnya, Cortinarius heatherae [dalam foto], ditemukan di tepi sungai di perbatasan Bandara Heathrow London, yang merupakan salah satu bandara di dunia.

 

 

Seekor laba-laba beludru baru dinamai dari aktor Joaquin Phoenix

 

Warna merah dan putih mengingatkan para peneliti pada seringai ikonik milik Joker. Foto: Niloofar Sheikh/ Zamani et al. 2020

Ditemukan di Iran, spesies baru laba-laba beludru ini menampilkan pola merah-putih mencolok, yang mengingatkan para peneliti akan senyum ikonik Joker, musuh bebuyutan Batman, yang diperankan oleh aktor Joaquin Phoenix dalam film tahun 2019.

Laba-laba kecil, dinamakan Loureedia phoenixi, berukuran panjang hanya 8 mm [0,3 inci], merupakan genus pertama yang ditemukan di luar Mediterania. Laba-laba Loureedia, dinamai untuk mengenang mendiang punk rocker Lou Reed, menunjukkan perilaku unik seperti membangun sarang komunal dan secara koperatif merawat anak-anak mereka.

 

Tulisan asli dapat dibaca pada tautan ini: Top 15 species discoveries from 2020 [Photos]. Artikel diterjemahkan oleh Akita Verselita.

 

 

Exit mobile version