Mongabay.co.id

Sekolah Sungai Didirikan di Banyumas, Untuk Apa?

 

Sesuai dengan namanya, nama Banyumas, tidak dapat dilepaskan dari air. Nama “banyu” dalam Banyumas berarti air, sedangkan “mas” dapat diartikan sebagai emas. Boleh jadi, nama Banyumas yang berada di Jawa Tengah (Jateng) memiliki potensi air yang luar biasa.

Jika mengacu hal itu, maka bisa jadi ada benarnya. Sebab, di Banyumas banyak sungai besar yang dimiliki. Baik yang melintas maupun yang memiliki hulu di wilayah pegunungan di kabupaten setempat. Sungai besar yang melintas adalah Sungai Serayu. Selain itu, masih banyak sungai lainnya seperti Sungai Tajum, Logawa, Mengaji, Prukut, Pelus, Keruh, dan Kranji.

Keberadaan sungai yang potensial, membuat Pemkab Banyumas menggagas adanya Sekolah Sungai. Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan Sekolah Sungai merupakan bagian dari pengembangan Taman Edukasi Sumberdaya Air (Tesda).

“Kami berharap, dua pekan mendatang Sekolah Sungai dapat terealisasi. Sekolah Sungai berada di pinggiran Kali Kranji dan aliran irigasi. Di aliran irigasi ada budidaya ikan nila. Semuanya diserahkan kepada Forum Masyarakat Peduli Sungai (Formas Pesung). Mereka inilah yang mengelola aliran irigasi untuk budidaya ikan,”jelas Bupati pada Sabtu (13/3) lalu usai meresmikan Sekolah Sungai.

baca : Sungai Masih jadi Tempat Buang Sampah Plastik, Belajar dari Pengelolaan di Australia

 

Kawasan Taman Edukasi Sumberdaya Air (Tesda) yang menjadi tempat Sekolah Sungai. Foto : L Darmawan/Mongabay Indonesia

 

Bupati mengatakan dengan Sekolah Sungai tersebut, masyarakat diharapkan akan belajar mengenai sungai serta melestarikan sungai dan air. “Di kawasan sekitar Sungai Kranji diprogramkan rumah-rumah menghadap ke sungai. Selain itu, juga ada “jogging track” sepanjang 3 kilometer. Selain untuk olahraga, mereka juga dapat belajar mengenai sungai dan air. Dengan Sekolah Sungai, masyarakat bisa belajar tentang upaya melesarikan sungai dan air,”katanya.

Adanya Sekolah Sungai tersebut merupakan jawaban atas harapan Bupati agar ada kegiatan yang mendidik generasi muda dan masyarakat umum mengenai sungai. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Banyumas Irawadi mengatakan Sekolah Sungai merupakan jawaban atas keinginan pemkab agar ada sekolah nonformal yang mendidik anak-anak hingga orang tua tentang sungai. Hal itu penting, mengingat di Banyumas banyak sungai yang potensial.

“Masing-masing generasi akan dididik sesuai dengan usianya. Misalnya, untuk anak-anak bakal dikenalkan mengenai apa itu sungai, bagaimana menjaga supaya tetap bersih, tidak membuang sampah sembarangan ke sungai, kemudian mengenalkan ikan. Untuk orang tua adalah melakukan penelusuran sungai. Jangan sampai ada sumbatan sungai sehingga dapat menyebabkan banjir bandang. Hal-hal inilah yang bakal diajarkan oleh Sekolah Sungai, sehingga akan mampu mendidik warga agar melestarikan sungai,”katanya.

baca juga : Siasat Sungai Watch Menghadang Sampah 

 

Saluran irigasi di pinggiran Sungai Kranji menjadi tempat budidaya ikan. Foto : L Darmawan/Mongabay Indonesia

 

Dijelaskan oleh Irawadi, dalam pelaksanaannya, Sekolah Sungai bakal dikelola oleh Formas Pesung. Dalam pembelajarannya, Sekolah Sungai dipimpin oleh Kepala Sekolah (Kepsek). “Kepala Sekolah Sungai yang akan membuat kurikulum yang disesuaikan dengan masing-masing kelompok. Jadi Sekolah Sungai akan bertempat di Tesda dan nantinya dapat dijadwalkan, dua minggu sekali. Konsepnya bisa belajar bersama-sama secara teori dan kemudian praktik,”ujarnya.

Menurutnya, Sekolah Sungai merupakan bagian dari upaya dalam program Suamiku yaitu Sungai Indah, Ekonomi Harapanku. Artinya, bagaimana memanfaatkan sungai secara baik. Sungai bukanlah tempat membuang sampah. Untuk mendukungnya, Pemkab mengajak supaya rumah-rumah warga di lokasi setempat menghadap ke sungai. “Dengan menghadap ke sungai, maka masyarakat akan lebih mempedulikan sungai dengan cara menjaganya,”katanya.

Irawadi mengatakan bahwa sebelum digelar Sekolah Sungai, pihaknya telah merampungkan Tesda dengan biaya sekitar Rp5 miliar. Alokasi anggaran yang cukup besar itu untuk membuat taman yang letaknya berada di pinggiran Sungai Kranji dan di bahwa Jembatan Soekarno.

Sementara Kepala Sekolah Sungai Bambang Prasetyo Karyanto mengatakan sesuai dengan instruksi Bupati, Sekolah Sungai akan dimulai pada akhir Maret mendatang. Ia mengaku telah menyiapkan kurikulum yang bakal menjadi pedoman pengajaran Sekolah Sungai, disesuaikan dengan usia dan tingkat pendidikan. “Peserta nantinya adalah pelajar mulai TK, SD, SMP hingga SMA. Selain itu, juga untuk komunitas yang memiliki keterkaitan dengan sungai dan kelestarian alam khususnya di daerah aliran sungai (DAS),”jelasnya.

perlu dibaca : Alam dan Budaya “Nyawiji”, Refleksi Master International Tari Di Atas Sungai

 

Di pinggiran Sungai Kranji dibangun Taman Edukasi Sumberdaya Air (Tesda). Foto : L Darmawan/Mongabay Indonesia

 

Bambang mengatakan yang saat sekarang sudah mulai dilakukan adalah pemberdayaan masyarakat, pengetahuan sungai dan dokumentasi sungai untuk masyarakat sekitar. “Jika nantinya sudah berjalan, Sekolah Sungai akan fokus pada enam hal. Di antaranya adalah pemberdayaan masyarakat, ekonomi kreatif, mitigasi bencana, pengolahan dan pemanfaatan sampah dan limbah kawasan sungai dan dokumentasi sungai,”katanya.

Ia menambahkan pada awal pembelajaran tentu saja mengajak mereka untuk dekat dan mencintai lingkungan khususnya sungai. Hal yang minimal yang diharapkan adalah melestarikan lingkungan terutama di kawasan DAS.

“Paling awal yang menjadi targetnya adalah mengajak mereka yang belajar untuk dapat melestarikan lingkungan di kawasan DAS. Sebab, dengan melestarikan lingkungan khususnya sungai, masyarakat akan mendapatkan timbal balik yang positif. Bakal terbentuk masyarakat yang berkontribusi positif bagi ekosistem sungai maupun sebaliknya, warga juga mendapat manfaat dari sungai yang terjaga dengan baik,” jelas dia.

Secara teknis, lanjut Bambang, enam mata kegiatan awal bakal diikuti oleh 30 orang. Mereka nantinya akan mendapat teori sekaligus bisa mempraktikkan . Para peserta didik akan diajar dan didampingi fasilitator. Kehadiran Sekolah Sungai bertujuan untuk lebih mengedukasi pelajar dan masyarakat mengenai keberadaan sungai. Dengan mengetahui keberadaan sungai, maka masyarakat akan menjaganya. Kalau sungai terjaga dengan baik, maka akan mendatangkan manfaat juga secara ekonomi.

 

Exit mobile version