Mongabay.co.id

Bill Gates dan Pemikirannya tentang Bencana Iklim

Mengatasi perubahan iklim akan menjadi hal paling  menakjubkan yang pernah dilakukan umat manusia.

-Bill Gates-

 

Akhir-akhir ini muncul antusiasme dari pemuka-pemuka teknologi dunia terhadap isu perubahan iklim. CEO Tesla Motors, Elon Musk misalnya, -pada Februari 2021, mengumumkan akan memberikan hadiah untuk siapapun yang bisa membuat inovasi teknologi penangkap karbon terbaik.

Ini dapat dikatakan sebagai insentif kompetisi terbesar dalam sejarah. Elon menyediakan USD 100 juta untuk kompetisi inovasi teknologi tersebut.

Tim dari mana pun di dunia diundang untuk membuat dan mendemonstrasikan solusi yang dapat menarik karbon dioksida langsung dari atmosfer atau lautan dan menguncinya secara permanen dengan cara yang ramah lingkungan. Dana putaran awal akan diberikan kepada tim untuk memulai pengembangan prototipe mereka.

Selain Elon, Pendiri Microsoft Bill Gates, juga mencurahkan pemikirannya terhadap isu perubahan iklim dengan menerbitkan sebuah buku di awal 2021 ini. Buku itu berjudul “How to Avoid a Climate Disaster: The Solutions We Have and the Breakthroughs We Need”.

 

Buku Bill Gates: How to Avoid a Climate Disaster: The Solutions We Have and the Breakthroughs We Need

 

Lima puluh satu (51) milyar dan nol (0) – adalah dua angka penting yang menurut Bill Gates perlu kita ketahui tentang iklim. 52 milyar merupakan jumlah ton gas rumah kaca (GRK) yang dilepaskan secara global ke atmosfer setiap tahun.

Meskipun angkanya turun sedikit belakangan ini (sebagaimana diketahui, emisi global mengalami penurunan pada tahun 2020 —karena pandemi COVID-19), namun secara umum, dari tahun ke tahun angkanya meningkat. Di sinilah posisi kita saat ini.

Sementara angka 0 adalah apa yang perlu kita tuju. Untuk menghentikan pemanasan dan menghindari efek terburuk dari perubahan iklim —efek ini diprediksi oleh para ilmuwan akan semakin memburuk.

Memang sulit untuk dilakukan. Dunia tidak pernah melakukan hal sebesar ini. Untuk itu, setiap negara perlu mengubah caranya.

Diketahui bahwa, hampir setiap aktivitas dalam kehidupan modern —menumbuhkan, membuat, berpindah dari satu tempat ke tempat lain— melibatkan pelepasan GRK, dan seiring berjalannya waktu, lebih banyak orang akan menjalani gaya hidup modern ini. Sisi positifnya dapat dikatakan kehidupan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik.

Namun jika tidak ada yang berubah, dunia akan terus menghasilkan GRK, perubahan iklim akan semakin memburuk, dan dampaknya pada manusia kemungkinan besar akan menuai bencana lebih banyak dan parah.

 

Ilustrasi yang menggambarkan lepasan gas rumah kaca ke atmosfer. (A) sebelum gangguan, dan (B) pasca gangguan. Gambar ilustrasi oleh Covey et al 2021.

 

Dua dekade lalu, Gates tidak membayangkan bahwa suatu hari Ia akan berbicara di depan umum tentang perubahan iklim, apalagi menulis buku tentangnya.

Latar belakang pendiri  Microsoft ini ialah perangkat lunak, bukan ilmu iklim, dan saat ini pekerjaan penuh waktu Bill Gates bersama istrinya Melinda, mengurus Gates Foundation yang berfokus pada kesehatan global, pembangunan, dan pendidikan.

Perhatian Gates teralih pada perubahan iklim pun secara tidak langsung yaitu melalui masalah kemiskinan energi. Pada awal tahun 2000-an, ketika yayasan yang dia ampu baru saja dimulai, Gates bepergian ke negara-negara berpenghasilan rendah di sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan.

Di sana dia mempelajari lebih lanjut tentang kematian anak, HIV, dan masalah besar lainnya yang kini Gates Foundation tangani.

Tetapi Gates tidak semata fokus pada masalah penyakit. Ia berkunjung ke kota-kota di Afrika dan melihat ke luar, dan berpikir, mengapa begitu gelap di luar sana? Di mana lampu-lampu penerang?

Di Lagos, Nigeria, Gates melakukan perjalanan tanpa penerangan dan ia melihat orang-orang berkerumun di sekitar api yang mereka tempatkan di tong-tong minyak tua.

Di desa-desa terpencil di Afrika ia bertemu dengan wanita dan gadis yang menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk mengumpulkan kayu bakar agar mereka bisa memasak dengan tungku di rumah mereka.

Dia pun bertemu dengan anak-anak yang mengerjakan pekerjaan rumah mereka dengan cahaya lilin karena rumah mereka tidak memiliki listrik.

Gates mengetahui bahwa sekitar satu milyar orang tidak memiliki akses listrik yang dapat diandalkan dan setengah dari mereka tinggal di sub-Sahara Afrika. Ia teringat akan motto Gates Foundation yang menyebut “Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk hidup sehat dan produktif”

Dia pun menjumpai betapa sulitnya untuk tetap sehat jika klinik medis lokal tidak dapat menjaga vaksin tetap dingin karena lemari es tidak berfungsi.

Sulit untuk menjadi produktif jika anak-anal tidak memiliki penerangan yang cukup untuk belajar di malam hari. Pun tidak mungkin membangun ekonomi di mana banyak orang tidak memiliki listrik yang andal dan terjangkau dalam jumlah yang cukup untuk mengoperasikan kantor, pabrik, dan pusat telekomunikasi.

Para ahli ekonomi menyimpulkan bahwa, penghasilan dan penggunaan energi berjalan seiring. Masyarakat pada di negara-negara yang mengkonsumsi sedikit energi per kapita memang nyatanya memiliki pendapatan per kapita terendah.

Di negara-negara yang sudah maju, listrik selalu ada, lampu jalan terus hidup di malam hari, AC, komputer, dan TV dapat selalu berfungsi. Ini menggerakkan semua jenis proses industri yang sebagian besar dari kita mungkin jarang memikirkannya.

Namun, seperti yang kerap terjadi dalam hidup, kita tidak menyadari betapa berartinya hal itu sampai ia hilang.

Selain itu, mencari tahu bagaimana mendapatkan semua manfaat listrik yang murah dan andal tanpa mengeluarkan gas rumah kaca adalah satu hal terpenting yang harus kita lakukan untuk menghindari bencana iklim.

Cara produksi listrik kita sejauh ini menyumbang perubahan iklim. Kita harus memikirkan mendapatkan listrik yang lebih bersih, dan menggunakannya untuk membantu dekarbonisasi di banyak kegiatan, seperti bepergian dan cara kita membuat sesuatu.

Dalam bukunya, Gates menerangkan bagaimana penciptaan energi bersih ini dapat dilakukan dengan mempercepat permintaan akan inovasi, memberikan insentif yang menurunkan biaya dan mengurangi risiko, juga membuat aturan agar teknologi baru dapat bersaing. Membuat standar kelistrikan, standar bahan bakar bersih dan standar produk yang bersih, hingga memberi harga atas karbon.

Gates juga memaparkan bagaimana setiap pihak, pengusaha, pekerja, dan masyarakat pada umumnya dapat melakukan penggunaan energi yang efektif di tempat kerja atau di rumah.

Namun kelemahan dari buku iklim Gates kurang membedah bagaimana ekonomi politik iklim bekerja. Itulah yang membuat mengapa kita tidak bergerak lebih cepat untuk mengatasi perubahan iklim, menurut Bill McKibben, seorang penulis politik lingkungan di New York Times.

Gates berpikir lebih seperti seorang insinyur daripada seorang ilmuwan politik. Ia menulis seluruh buku tentang “bencana iklim” tanpa membahas peran yang dimainkan oleh industri bahan bakar fosil dalam mencegah tindakan mengatasi dampak perubahan iklim itu.

McKibben menyampaikan sebuah laporan investigasi yang mana perusahaan-perusahan pada dasarnya minyak telah mengetahui segalanya tentang perubahan iklim pada 1980-an, dan bahwa mereka secara sistematis membangun disinformasi dan penyangkalan selama hampir tiga dekade lamanya.

 

Referensi:

Bill Gates. 2021. How to Avoid a Climate Disaster: The Solutions We Have and the Breakthroughs We Need, Alfred A. Knopf: Canada.

The Guardian, Elon Musk pledges $100m to carbon capture contest, 8 Februari 2021

The New York Times, How Does Bill Gates Plan to Solve the Climate Crisis?, 15 Februari 2021.

 

* Alek Karci Kurniawan, penulis adalah Peneliti Kebijakan Konservasi. 

 

***

Foto Utama: Para konservasionis melihat kobaran api di Pantanal, Brasil  di tahun 2020 lalu. Foto: Fernando Tortato/Panthera.

 

 

Exit mobile version