Mongabay.co.id

Seekor Anakan Paus Terdampar di Halmahera Utara. Bagaimana Nasibnya?

 

Seekor mamalia laut, yakni paus yang belum diketahui jenisnya dan berusia muda ditemukan warga terdampar di pantai Desa Mamuya Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara Maluku Utara Senin (29/3/2021) lalu. Paus berukuran sekira 2 meter itu, saat ditemukan di tubuhnya penuh luka. Meski begitu saat ditemukan masih hidup.

Karena itu warga dan pemerintah desa setempat kemudian berinisiatif menyelamatkan hewan raksasa laut itu dengan membawanya ke laut lepas menggunakan perahu.

Penemuan itu membuat warga setempat berbondong-bondong ke pesisir pantai melihat paus itu.

Ade salah satu nelayan dan warga Mamuya membenarkan terdamparnya mamalia raksasa tersebut. “Pagi jam 09:00 pas air turun paus ini terdampar di daerah Teluk Wuao. Karena air surut sehingga paus didorong ke laut tapi dia balik lagi ,” ujarnya.

baca : Paus Mati Terdampar di Maluku, Perut Isi Sampah Plastik

 

Seekor anakan paus terdampar di Pantai Desa Mamuya Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara Maluku Utara Senin (29/3/2021). Foto : Muhammad Diadi

 

Warga berupaya menyelamatkan paus itu kembali ke tengah laut. Namun setelah itu dia kembali lagi. Usaha mereka baru bisa berhasil pada sore harinya.

“Sekira pukul 15.10 WIT warga dibantu nelayan mendorong kembali paus itu ketengah laut.  Jika paus ini kembali lagi maka harus ada pemberitahuan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Halmahera Utara,” katanya.

Kepala Desa Mamuya Budiman Joma dikonfirmasi dari Ternate mengungkapkan, sekira pukul 09.00, Pardi Lukman dan Husni Manoma, dua warga yang pertama kali menemukan hewan laut ini. “Dua warga ini yang pertama lihat paus ini akan terdampar dan mendekat ke pantai. Di pantai itu sebenarnya juga banyak anak-anak menyaksikan ikan paus itu mendekat ke pantai” jelas Budiman.

Dia menduga anakan paus itu masuk kawasan pantai Mamuya sejak subuh. “Hanya saja tidak diketahui warga. Saat di pantai itu paus   tidak bisa kembali lagi ke tengah laut,” katanya.

Saat dicek, banyak luka di sekujur tubuh paus itu. Entah dipanah atau ditombak warga. “Ada dugaan paus ini ditombak atau dipanah untuk ditangkap sehingga lukanya banyak,” kata Budiman.

baca juga : Paus Sperma Kembali Ditemukan Terdampar di Kepulauan Aru. Bagaimana Akhirnya?

 

Seekor anakan paus terdampar penuh dengan luka di Pantai Desa Mamuya Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara Maluku Utara Senin (29/3/2021). Foto : Muhammad Diadi

 

Warga sepakat untuk melepasliarkan kembali karena khawatir ada yang coba membunuhnya. Mereka menunggu air pasang yaitu sore hari sekitar pukul 15.00 WIT untuk melepasliarkan paus itu ke tengah laut.

“Waktu pertama dilepas, anak paus itu kembali lagi ke dekat pantai. Kemudian dikembalikan lagi ke lautan lepas. Ini setelah warga menggunakan perahu mengikatnya dengan tali dan menariknya ke lautan bebas,” jelasnya.

Hingga Selasa (30/3/2021) siang tidak terlihat lagi ikan paus tersebut kembali ke pantai Mamuya. “Syukurlah waktu di tengah laut itu paus itu langsung berenang menuju ke laut lepas dan tidak kembali lagi,” imbuhnya.

Budiman melanjutkan di pantai Mamuya memang sering terdampar paus. Beberapa tahun lalu, pernah terdampar paus yang panjangnya mencapai 13 meter terdampar di pantai itu. Saat ditemukan sudah mati.

“Sudah dua kali paus terdampar di pesisir pantai Mamuya ini. Mungkin karena pantai Mamuya in berbentuk teluk dan seperti jalur masuk ke pesisir pantai sehingga sering juga ikan tuna dan cakalang masuk tidak bisa keluar lagi,” ujarnya.

perlu dibaca : Pertama Kali Terjadi, Dua Jenis Paus Terlihat di Perairan Mempawah

 

Warga berusaha menyelamatkan paus terdampar di Pantai Desa Mamuya Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara Maluku Utara Senin (29/3/2021). Foto : Muhammad Diadi

 

Kesadaran Masyarakat

Kepala Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PSPL) Sorong Santoso Budi Widiarto yang wilayah kerjanua meliputi Maluku dan Maluku Utara, saat dihubungi Selasa (30/3) mengatakan pihaknya sudah menghubungi Dinas Perikanan dan Kelautan di Tobelo, Halmahera Utara tentang paus terdampar ini.

“Hasil koordinasi yang kami lakukan, paus sudah diselamatkan dan dibawa ke laut lepas oleh warga,” katanya. Dia mengapresiasi warga yang telah memiliki kesadaran untuk melakukan penyelamatan atas satwa laut yang terdampar itu.

Dia bilang, penyadartahuan kepada masyarakat baik oleh pemerintah, mitra pemerintah terutama WCS dan USAID dengan program SEA Project bersama pers menurutnya berhasil.Akhirnya bisa mendorong peran aktif masyarakat melakukan penanganan mamalia laut yang terdampar.

“Kalau yang melakukan penyelamatan kami dari pemerintah atau dari mitra pemerintah sih biasa saja, karena kami memang melaksanakan tugas konservasi mamalia laut. Namun ketika dilakukan oleh masyarakat itu adalah hal yang luar biasa,” ujarnya.

Dia berharap ke depannya kesadaran konservasi warga tetap terjaga jika menemukan ada satwa laut yang terdampar atau kesasar masuk wilayah pantainya.

 

Exit mobile version