Mongabay.co.id

Pantai Semilir yang Bikin Pengunjung Tersihir

 

Pada saat objek wisata banyak yang tutup karena pandemi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, malah bermunculan beberapa destinasi wisata baru. Salah satunya yaitu Pantai Semilir. Wisata pantai yang berada di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, ini setiap liburan akhir pekan selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah.

Di hari terakhir libur lebaran, Minggu (23/05/2021) pantai yang berdampingan dengan Pelabuhan Khusus (Pelsus) PT. Semen Gresik, Tuban ini mengalami lonjakan jumlah pengunjung tertinggi sejak pandemi COVID-19 menyerang pada awal 2020.

Ribuan pengunjung dari Kabupaten Tuban dan Sekitarnya nampak datang silih berganti. Sehingga di lokasi parkiran, kendaraan cukup banyak. Sejak pagi hingga sore hari wisatawan yang datang berkunjung cukup merata menikmati beragam sarana hiburan di dalam kawasan tersebut. Dengan membeber alas tikar, para pengunjung terlihat melebar duduk di bawah rimbunan pohon cemara laut (Casuarina equisetifolia) sembari menikmati menu kuliner dan melihat pemandangan laut lepas, bahkan tidak sedikit yang tidur-tiduran sembari menikmati semilir angin berhembus.

“Saya seolah tersihir, sejuk rasanya rebahan dibawah pohon-pohon rindang ini apalagi di atas pasir yang empuk, pengen tidur rasanya,” kesan Nur Haddi. Pria 28 tahun ini mengaku betah berlama-lama menikmati pesona pantai semilir.

baca : Setelah Pantai Dibuka di Masa Pandemi

 

Pengunjung naik perahu yang disewakan warga di laguna yang ada di kawasan pantai Semilir yang berada di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Susur Pantai

Tidak berselang lama Haddi kemudian beranjak menuju ke bibir pantai mengajak rombongan keluargannya untuk naik perahu. Anak-anak girang tatkala melihat perahu yang ditumpangi nelayan yang awalnya di tengah laut itu melaju menuju ke tepi untuk menjemput para rombongan.

Jika wisata pantai diisi dengan kegiatan bermain pasir, berenang, snorkling atau diving, di pantai semilir ini pengunjung bisa merasakan pengalaman berbeda dengan melihat keindahan pantai dari tengah laut dengan menggunakan ojek perahu.

Situasi area pantai berlatar belakang hijau rimbun dan teduh pohon cemara laut memberikan kesan tersendiri. Dengan biaya ojek perahu Rp10 ribu per orang, pengunjung diajak melihat lebih dekat kapal-kapal berukuran besar bersandar.

Perjalanan kurang lebih 20 menit itu pengunjung juga diajak melihat aktivitas bongkar muat batu bara di Pelabuhan Khusus (Pelsus) PT. Semen Gresik, Tuban. Adanya ikan-ikan kecil yang berlompatan dan ombak laut yang relatif tenang ini membuat para pengunjung puas.

baca juga : Mengembalikan Kejayaan Desa Uiasa Lewat Ekowisata. Seperti Apa Konsepnya?

 

Dengan membeber alas tikar, para pengunjung terlihat melebar duduk di bawah rimbunan pohon cemara laut (Casuarina equisetifolia). Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

“Di pantai ini sangat cocok untuk liburan bareng keluarga. Selain dekat dengan jalan raya, di pantai ini makanannya juga murah-murah,” kata seorang pengunjung asal Jatirogo, Tuban. Hanya saja, keluh bapak satu anak ini kebersihan di pantai Semilir masih kurang terjaga. Sehingga masih terkesan kumuh.

Sebagian pengunjung juga nampak bermain menyebar di hamparan pasir pantai yang ada di sepanjang garis pantai kurang lebih panjangnya 500 meter itu. Supaya lebih aman, pengelola juga melakukan pengawasan dengan menerjunkan petugasnya untuk berkeliling memantau aktivitas pengunjung yang mandi di bibir pantai.

“Sulitnya pengamanan ini ketika air pasang atau ombak besar,” ujar salah satu petugas keamanan di pantai Semilir, Wiyono (32). Dia bilang jika terjadi angin kencang yang dikhawatirkan pengunjung bisa terseret ombak.

Untuk itu, selain melakukan pengawasan petugas juga menyediakan pelampung ring buoy untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan. “Meski begitu masih ada saja pengunjung yang ndablek walaupun sudah diingatkan,” imbuhnya. Wiyono cukup bersyukur karena saat libur lebaran ini cuaca sedang tenang.

baca juga : Menikmati Indahnya WGS, Pantai Tersembunyi di Pesisir Lamongan

 

Pada saat objek wisata banyak yang tutup karena pandemi, di Kabupaten Tuban malah bermunculan beberapa destinasi wisata baru, salah satunya yaitu Pantai Semilir. . Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Viral Berkat Media Sosial

Pengembangan wisata pantai Semilir bisa dibilang masih belum lama, bahkan usianya belum ada setahun. Seiring berjalannya waktu pantai yang berada di jalur Pantai Utara yang menghubungkan Jawa Timur dan Jawa Tengah ini menjadi viral lantaran pengunjung banyak yang memposting di media sosial.

Asmaul, ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat menceritakan awal mula pantai ini dikelola oleh kelompoknya. Sebelum dikelola, pantai ini masih sepi dengan hamparan pasirnya.

Bersama masyarakat, pemerintah kemudian berinisiatif melakukan penanaman pohon cemara laut. Seiring berjalannya waktu pohon-pohon tersebut tumbuh rindang, sehingga mengundang para pengendara jalur Pantai utara Tuban untuk berteduh sambil menikmati semilir angin, sebelum kemudian kembali melanjutkan perjalanan.

Melihat potensi tersebut Pemerintah Desa Socorejo berinisiatif untuk mengelola “Disitulah muncul inspirasi memberi nama pantai ini dengan sebutan Pantai Semilir, karena semakin banyak yang datang berkunjung kemudian dikelola sekalian,” kisahnya.

menarik dibaca : Kalibiru dan Kisah Sukses Masyarakat Jalankan Ekowisata Milyaran Rupiah

 

Di pantai semilir terdapat beberapa fasilitas spot foto, salah satunya yaitu kepala naga. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Pantai yang berada di jalur Pantura Tuban ini menjadi viral lantaran pengunjung banyak yang memposting di media sosial. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Lebih lanjut dia mengatakan, dengan menjadikan pantai sebagai objek wisata, muncul hal-hal positif baik itu bagi wisatawan ataupun warga sekitar. Dengan adanya wisata pantai, pengunjung bisa terhibur dan senang. Sementara bagi warga sekitar ekonominya bisa terbantu, misalnya ada yang membuka warung-warung makan, penjaga parkir, dan berjualan aksesoris. Bahkan ada juga nelayan yang menawarkan jasa ojek perahu.

Pantai ini dikonsep secara tradisional. Sekali pengunjung datang berlibur agar merasa nyaman, karena bangunannya masih sedikit dan semi permanen. Sehingga tidak membatasi pandangan mata untuk melihat laut lepas. Selain itu, pengunjung hanya ditarik biaya parkir. Setiap motor cukup membayar parkir Rp2 ribu, untuk mobil Rp5 ribu. Sementara bus pariwisata Rp20 ribu.

“Sementara ini (masuk kawasan Pantai Semilir) masih gratis, kedepannya kami akan terus mengembangkan dengan menambah sarana dan prasarana pendukung agar pengunjung lebih betah, warga semakin banyak yang terbantu ekonominya,” pungkasnya.

 

Pengunjung bisa merasakan pengalaman berbeda dengan melihat keindahan pantai Semilir dari tengah laut dengan menggunakan ojek perahu. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Exit mobile version