Mongabay.co.id

Kantong Plastik Berisi Air Efektif Mengusir Lalat?

Benarkah plastik berisi air mampu mengusir lalat?

 

 

Saat mengunjungi warung makan maupun restoran, kita sering melihat kantong-kantong plastik bening berisi air tergantung di pintu, di atas masakan, atau diletakkan di atas meja.

Banyak dari kita yang sudah tahu alasannya, yakni untuk mengusir bahkan menjauhkan lalat dari makanan. Tak hanya mengganggu dan terkesan jorok, lalat sesungguhnya membawa banyak kotoran, sumbernya penyakit.

Kita kesampingkan dulu efektif atau tidaknya. Ada yang mengatakan, plastik berisi air harus mengkilat sehingga menyilaukan sang lalat. Ada juga yang mengatakan, menaruh uang koin dalam plastik berisi air benar-benar mengusir lalat. Air mengkilat maupun koin dalam air akan disangka sebagai mata predator oleh para lalat.

Pendapat lain menyatakan, jika lalat melihat air, dia akan menjauh karena tak akan bisa hinggap, bahkan tenggelam.

Praktik ini begitu dipercaya banyak orang, sehingga banyak toko yang menjual kantor air dengan rancangan khusus untuk menolak kehadiran lalat.

Baca: Lalat Tentara Hitam sebagai Satu Solusi Penanganan Sampah, Seperti Apa?

 

Lalt rumah yang hadir di sekitar kita, terlebih bila ada tumpukan sampah. Sumber: Wikimedia Commons/USDAgov/Creative Commons Atribusi 2.0 Generik/Free to share

 

Tapi bagaimana mungkin sekantong air bisa membantu menjauhkan lalat?

Beberapa orang bersikeras lalat menganggap cairan bening sebagai permukaan badan air. Atau, serangga itu terbang saat melihat pantulannya sendiri yang diperbesar, dan ini menakutkan, sehingga lalat menganggap itu adalah predator besar.

Tetapi, alasan paling populer di kalangan ahli entomologi adalah adanya proses pembiasan cahaya sederhana.

Pembiasan terjadi ketika benda bening atau buram, seperti sepotong kaca atau sekantong air, mengubah arah dan kecepatan cahaya. Sinar ataupun cahaya yang biasanya bergerak dalam garis lurus, dibelokkan. Efek inilah yang membuat ilusi-lusi optik, seperti fatamorgana, yang terkadang juga membingungkan manusia hingga sekarang.

Secara teori, pembiasan bisa membingungkan bagi beberapa spesies serangga. Terutama, lalat rumah yang memiliki susunan mata sangat sensitif, memungkinkannya melihat ke berbagai arah sekaligus.

Baca: Tanpa Tidur, Bisakah Hewan Bertahan Hidup?

 

Kepala lalat betina. Sumber: Wikipedia Commons/Sanjay Acharya/i Creative Commons Atribusi-Berbagi Serupa 4.0 Internasional/Free to share

 

Kepala serangga, dikutip dari HowStuffWorks, sebagian besar terdiri dari sepasang mata besar yang kompleks, masing-masing terdiri 3.000 hingga 6.000 mata sederhana. Mata ini tidak dapat bergerak atau fokus pada objek seperti mata manusia, tetapi memberikan pemandangan mosaik dunia secara bersamaan di sekitar.

Setiap mata memberikan satu bagian kecil dari sebuah gambar kompleks, seperti cara piksel layar memberikan satu detail dari gambar yang lebih besar.

Selain itu, lalat memiliki mata tambahan lain yang disebut ocelli. Terletak di antara dua mata majemuk, ocelli berfungsi sebagai kompas. Dengan mata ini, lalat bisa mengetahui arah terbangnya dan akan bekerja maksimal jika berada di daerah yang diterangi sinar matahari.

Seekor lalat rumah mendasarkan indra navigasinya pada arah datangnya sinar matahari. Beberapa ahli entomologi mengatakan, ketika mata yang kompleks dan sensitif ini mengalami pembiasan cahaya, serangga, termasuk lalat, menjadi bingung dan terbang menjauh.

Baca juga: Ternyata Insects dan Bugs Itu Berbeda

 

Bentuk kepala lalat rumah. Sumber: HowStuffWorks

 

Riset

Tentu tak semua setuju bila kantong air bisa mengusir lalat. Mike Stringham, seorang profesor entomologi di North Carolina State University, AS, menyelidiki hal tersebut. Stringham melakukan uji coba lapangan selama 13 minggu dengan memasang penolak lalat optik berbasis air komersial, di dua peternakan ayam.

Dia mengukur aktivitas lalat berdasarkan bintik-bintik bahan muntahan yang ditinggalkan lalat setelah makan. Dia menyimpulkan, daerah yang dilengkapi kantong air justru mengalami tingkat aktivitas lalat rumah yang lebih tinggi.

Namun, penelitian ini tidak dilakukan dalam kondisi pencahayaan alami. Tujuannya, untuk menentukan apakah kantong air dapat digunakan untuk mengurangi populasi lalat di peternakan telur. Studi ini tidak mengeksplorasi kemungkinan sinar matahari langsung meningkatkan efisiensi kantong air.

Dr. John Hopkins, ahli etimologi dari University of Arkansas, Department of Agriculture, AS, mengatakan meskipun banyak yang menyatakan kantong berisi air cukup membantu mengusir lalat, namun tak ada bukti saintifik yang mendukung.

“Namun, biarlah imajinasi orang-orang tetap percaya hal itu,” katanya, dikutip dari THV11.

Menurut dia, cara terbaik untuk mengendalikan populasi lalat adalah dengan sanitasi yang bagus. Lalat berkembang biak di tempat sampah, kotoran hewan, dan bangkai. Jika faktor tersebut tidak ada, mereka tidak akan datang. [Berbagai sumber]

 

Sumber gambar utama: MATT MURPHY/FLICKR (CC BY 2.0)

Exit mobile version