Mongabay.co.id

Maumere Diver Community Kibarkan Bendera di Laut Tanjung Kajuwulu.  Apa Pesan yang Ingin Disampaikan?

 

Maumere Diver Community (MDC) kembali menggelar pengibaran Bendera Merah Putih di bawah laut dalam rangka HUT kemerdekaan ke-76 RI, yang tahun ini digelar Pantai wisata Tanjung Kajuwlu di Desa Magepanda, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT.

Upacara dimulai dari puncak bukit Salib. Untuk mencapainya, pengunjung harus menjejaki 1.000 anak tangga. Isteri Bupati Sikka, Maria Cahyani Idong tampak memperagakan proses menenun.

Terdapat sebuah Bendera Merah Putih berukuran panjang 2 meter dan lebar 35 cm yang sudah selesai ditenun berada di alat tenun.

“Saya menenun sendiri selama 3 hari menggunakan benang Seda berwarna merah dan putih,” kata perempuan penenun asal Pulau Palue, Feneranda Weka saat ditemui Mongabay Indonesia di puncak Bukit Salib, Jumat (13/8/2021).

Bendera yang berada di alat tenun dipotong, lalu diserahkan ibu Bupati Sikka kepada Grecia Karamoi (14) pelajar SMP Firgo Fidelis Maumere. Bendera itu diikatkan ke tiang kemudian dibawa dari puncak bukit hingga ke pertengahan.

Disana telah menunggu 12 putera puteri yang membentangkan bendera merah putih lainnya berukuran panjang 7 meter dan lebar 3 meter. Bendera tersebut pun dibawa ke lokasi upacara di kaki bukit.

Bendera diserahkan kepada Bupati Sikka dan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata yang diteruskan kepada Ketua Panitia Pengibaran Bendera Merah Putih di Bawah Laut untuk dikibarkan para penyelam.

baca : Pengibaran Bendera Merah Putih di Lokasi Patahan Tsunami Teluk Maumere. Bagaimana Pelaksanaannya?

 

Para penyelam dari Maumere Diver Community (MDC) bersiap menyelam dan melakukan pengibaran Bendera Merah Putih di bawah laut di perairan sebelah timur Tanjung Kajuwulu di Desa Magepanda, Kabupaten Sikka. Foto : Ebed de Rosary/Mongabay Indonesia.

 

Sarana Edukasi Masyarakat

Ketua Panitia Pengibaran Bendera, Susantri Florence Mandona menjelaskan, dipilihnya Tanjung Kajuwulu karena merupakan tempat wisata.

Susantri katakan, masih masa pandemi COVID-19 dan Sikka masuk PPKM Level IV membuat kegiatan ini tidak diikuti banyak peserta. Semua peserta menjalani pemeriksaan rapid antigen dahulu.

Ia memaparkan rangkaian kegiatan dimulai dari seorang ibu sedang menenun Bendera Merah Putih. Bendera itu kemudian diserahkan kepada seorang anak gadis oleh Ketua PKK Kabupaten Sikka.

Maknanya, ibu tersebut memberikan mandat kepada anak gadisnya dengan maksud untuk meneruskan perjuangannya ke depan bagi bangsa dan negara serta dirinya sendiri.

“Pengibaran bendera Merah Putih di bawah laut setiap tahun kami laksanakan, Kegiatan ini sejalan dengan kegiatan komunitas yakni ikut melestarikan alam bawah laut,” sebutnya.

Susantri berharap kegiatan tersebut bisa menjadi sarana mengedukasi masyarakat luas agar mencintai laut dan pentingnya menjaga lingkungan.

baca juga : Pengibaran Bendera 75 Meter oleh 45 Penyelam di Tulamben

 

Penyelam dari Maumere Diver Community (MDC) usai melakukan pengibaran Bendera Merah Putih di bawah laut perairan Tanjung Kajuwulu di Desa Magepanda, Kabupaten Sikka,NTT. Foto : Ebed de Rosary/Mongabay Indonesia

 

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo memberikan apresiasi atas inisiatif anak-anak muda dalam komunitas MDC. Menurut Robi sapaannya kegiatan ini sebagai salah satu kontribusi masyarakat dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI.

Dikatakannya, pemerintah selama ini belum memberikan perhatian lebih dan ini menjadi catatan tersendiri agar nantinya bisa bermitra membangun pariwisata.

“Pemerintah mendukung kegiatan MDC yang juga melibatkan TNI, Polri dan berbagai organisasi. Dengan segala keterbatasan mereka tidak kendor, mempersembahkan apa yang mereka miliki,” ucapnya.

Robi bangga dalam kegiatan ini juga ditonjolkan tenun ikat yang merupakan kearifan lokal. Termasuk menunjukan bahwa penenun Sikka juga bisa menenun Bendera Merah Putih.

“Para penenun menenun dengan jiwa dan raganya memberikan kontribusi bagi bangsa dan negaranya,” ungkapnya.

 

Kerusakan Alam

Kebakaran padang savana di kawasan perbukitan Tanjung Kajuwlu saban tahun terus terjadi. Bukit di tempat wisata ini pun terlihat gersang. Pepohonan yang sering ditanam pun mati terbakar.

Susantri menyesalkan kebakaran ini. Kegiatan merusak alam ini seharusnya tidak terjadi lagi apalagi lokasi ini merupakan tempat wisata. Mungkin pemerintah kurang mengawasinya sehingga sering terbakar.

Harapannya pemerintah lebih menjaga tempat ini termasuk spot menyelam di perairan Kajuwulu yang mulai banyak dikunjungi wisatawan.

“Setidaknya masyarakat bisa lebih memahami dunia bahari agar bisa menjaganya dan jangan sampai membuang sampah sembarangan di laut. Pemerintah harus menjaga alamnya agar jangan sampai setiap tahun padang savana terbakar,” pesannya.

baca juga : Inilah Dampak Badai Siklon Tropis Seroja pada Terumbu Karang di TNP Laut Sawu

 

Penyelam dari Maumere Diver Community (MDC) sedang melakukan pengibaran Bendera Merah Putih di bawah laut perairan Tanjung Kajuwulu di Desa Magepanda, Kabupaten Sikka,NTT. Foto : Maumere Diver Community (MDC)

 

Susantri menyebutkan, perairan sebelah barat Tanjung Kajuwulu banyak karang yang rusak sementara di sebelah timur masih terjaga. Mayoritas sekitar 70 persen karang masih terjaga dan memungkinkan dilakukan transplantasi kembali.

MDC bekerjasama dengan PLN Flores Bagian Timur telah melakukan transplantasi karang di perairan Pulau Kojadoi. MDC juga secara pribadi melakukan transplantasi karang di perairan Desa Waiara.

“Kita harus peduli laut sebab oksigen yang kita hirup itu sebagian berasal dari laut. Makanya harus dijaga agar bisa diwariskan kepada anak cucu kita,” pesannya.

Bupati Sikka pun meminta kepada Camat Magepanda agar lebih ketat mengawasi tempat wisata Tanjung Kajuwulu supaya tidak terjadi kebakaran lagi.

Robi menyebutkan, Kajuwulu masuk Daerah Perlindungan Laut (DPL). Ia berpesan agar perlu dilakukan rehabilitasi biar lebih kaya terumbu karang dan ikan demersal.

“Orang menyelam kan ingin melihat karang dan ikannya. Kita akan proteksi dan dilakukan rehabilitasi agar tidak menjadi tempat penangkapan ikan,” janjinya.

Robi memberikan apresiasi atas inisitif dari MDC yang selalu melaksanakan pengibaran Bendera Merah Putih di bawah laut setiap tahun. Kegiatan mencintai laut ini harus menjadi tradisi.

baca juga : Transplantasi Terumbu Karang di Perairan Kojadoi. Apa Manfaatnya?

 

Kondisi terumbu karang di perairan Tanjung Kajuwulu, Desa Magepanda, Kabupaten Sikka,NTT. Foto : Maumere Diver Community (MDC)

 

Program Coremap

Kabupaten Sikka merupakan lokasi Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang atau Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap) dari  LIPI.

Luas wilayah daratan ± 1.727,48 km² dan laut 118,462 km² atau sekitar 68,44% dari luas wilayah kabupaten. Luas terumbu karang ± 104,92 Km² yang terdiri dari terumbu karang tepi fringing reef yang terdapat di pesisir daratan pulau utama (Pulau Flores) maupun di pesisir pulau-pulau kecil.

Studi baseline ekologi pada lokasi DPL dilakukan LIPI tahun 2008 menggunakan metode PIT (Point Intercept Transect) di 19 lokasi DPL.

Total luasan DPL sebesar 975 ha. Persentase total luas DPL terhadap luasan terumbu karang adalah 9,29%. Persentase jumlah individu karang dari seluruh lokasi pengamatan sebesar 23,47%.

Persentase jumlah individu karang batu tertinggi di Desa Hewuli sebesar 82% terdiri dari Acropora 78% dan Non Acropora 2 %. Desa Reroja sebesar 66% terdiri dari Acropora 10% dan Non Acropora 56%.

Jenis karang batu di 19 lokasi DPL sebanyak 68 jenis yang mewakili 14 suku. Jumlah terbanyak ditemukan di DPL Reroja sebanyak 23 jenis dan terendah di DPL Desa Pemana dan Bangkoor masing-masing 2 jenis.

Jenis ikan yang ditemukan sebanyak 283 jenis ikan karang yang termasuk dalam 35 suku. Total jumlah individu ikan karang sebanyak 10.343 individu.

Jenis Chromis ternatens merupakan jenis ikan karang yang memiliki kelimpahan tertinggi dibandingkan dengan jenis ikan karang lainnya yaitu sebesar 655 individu.

Perbandingan kelimpahan kelompok ikan mayor, ikan target dan ikan indikator adalah 23 : 5 : 1. Megabentos yang paling banyak ditemukan adalah Fungia sp, CMR dan Diadema setosum (bulu babi).

 

Exit mobile version