Mongabay.co.id

8 Spesies yang Kini Menuju Jurang Kepunahan Gara-gara Kucing

 

 

Sejak ribuan tahun lalu, sejak pertama kucing menjadi hewan peliharaan manusia, hingga kini, tampaknya kita belum memiliki banyak kendali atas mereka. Berbeda dengan anjing yang jauh lebih menurut pada manusia, kucing punya keinginan sendiri yang seolah tak bisa kita intervensi.

Banyak orang membiarkan kucing mereka datang dan pergi, yang mungkin tidak pernah menyadari bahwa kucing rumahan membunuh miliaran burung dan mamalia setiap tahun.

Lebih dari setengah kucing peliharaan di Amerika menghabiskan waktu di luar rumah, dan di seluruh dunia hewan tersebut telah berkontribusi pada kepunahan setidaknya 33 spesies, menurut U.S. Fish and Wildlife Service.

Kucing feral [kucing rumahan yang kemudian hidup di alam liar], mengutip Department of Conservation, New Zealand Government, mungkin merupakan hewan penyebab utama terbunuhnya begitu banyak satwa lain. Akan tetapi, kucing peliharaan yang dibiarkan berkeliaran di luar rumah juga membahayakan satwa liar.

Baca: Mengenal 9 Jenis Kucing Terbesar di Planet Bumi

 

Kucing ferat yang kehadirannya berdampak pada kehidupan satwa lain. Foto: Department Conservation Te Papa Atawbai, New Zealand

 

Di Australia, situasinya sudah begitu mengerikan sehingga pemerintah setempat telah mengusulkan untuk membunuh sekitar 2 juta kucing feral untuk menghentikan ‘serangan’ mereka terhadap spesies yang terancam punah.

Di Amerika Serikat, ada banyak program yang ditujukan untuk mengurangi populasi kucing feral dengan menjebak, mengebiri, dan melepaskannya kembali. Tetapi, US Fish and Wildlife Service memperingatkan bahwa program semacam itu sebenarnya tidak melindungi spesies-spesies liar dari serangan kucing.

Untuk beberapa spesies, upaya-upaya ini sudah cukup terlambat, dikarenakan mereka menjadi satwa terancam punah, karena kucing.

Baca juga: Kucing Emas, Satwa Misterius di Lebatnya Hutan Sumatera

 

Neophema chrysogaster jantan di barat daya Tasmania. Foto: Wikimedia Commons/JJ Harrison/CC BY-SA 3.0

 

  1. Kakatua Perut Oranye[Neophema chrysogaster]

Burung yang mempesona ini adalah burung beo migrasi asli Australia, yang sudah sangat terancam punah sejak 2007. Kini memang ada program penangkaran untuk membantu meningkatkan populasinya, namun bahkan di penangkaran pun, mereka tidak aman dari kucing.

Dikutip dari ABC News, pada 2013, seekor kucing menyelinap ke kandang burung  dan membunuh beberapa dari mereka. Seorang dokter hewan setempat mengatakan bahwa burung-burung itu mati karena trauma kepala, mungkin disebabkan karena terbang panik dan menabrak dinding, dalam upaya melarikan diri dari serangkan sang kucing.

 

 

Numbat. Foto: Matt Willett/Project Numbat

 

  1. Numbat [Myrmecobius fasciatus]

Numbat adalah trenggiling marsupial yang menawan dari Australia. Tampak seperti persilangan antara tupai dan harimau Tasmania [sudah punah]. Numbat merupakan jenis endemik di Australia Barat. Kurang dari 1.000 individu diperkirakan masih hidup hari ini, dan mereka berada di bawah ancaman kucing liar serta rubah, yang juga disebabkan karena hilangnya habitat.

 

 

Kadal Otago di Orokonui, Dunedin, New Zealand. Foto: Wikimedia Commons/Mike Dickison/CC BY 4.0

 

  1. Kadal Otago [Oligosoma otagense]

Kadal otago merupakan satu dari banyak reptil di Selandia Baru yang terancam oleh kucing liar. Spesies ini rentan terhadap kucing dan tikus invasif. Kadal otago dapat tumbuh hingga 30 cm panjangnya dan mungkin hanya ada sekitar 2.000 individu yang masih hidup. Kadal yang tidak berevolusi, membuatnya menjadi sasaran empuk kucing.

 

 

Burung kakapo. Foto: Wikimedia Commons/Kimberley Collins/CC BY 2.0

 

  1. Burung Kakapo [Strigops habroptilus]

Burung yang sepintas mirip buah alpukat yang berbulu ini, adalah satwa endemik di Selandia Baru. Burung yang tidak bisa terbang tersebut, susah bereproduksi. Spesies ini bertahan hidup berkat upaya konservasi mengagumkan yang telah berlangsung selama beberapa dekade yang dilakukan Pemerintah Selandia Baru. Parahnya, kakapo tidak mengenali kucing sebagai pemangsanya.

 

 

Woodrat Key Largo. Foto: Clay DeGayner/U.S. Fish & Wildlife Service

 

  1. Woodrat Key Largo [Neotoma floridana smalli]

Sejenis hewan pengerat yang hanya ditemukan di Florida selatan [Amerika] ini, hidupnya  terancam punah. Menurut Fish & Wildlife Service, program penangkaran dengan bantuan Lowery Zoo dan Disney’s Animal Kingdom telah dilakukan dari 2002 hingga 2012 dengan harapan pelepasan penangkaran woodrat ini ke alam liar. Sayangnya, tak lama setelah semua woodrat yang dilepaskan ke alam liar menjadi korban predator, terutama kucing feral.

 

 

Burung nene. Foto: Wikimedia Commons/Jörg Hempel/CC BY-SA 3.0

 

  1. Burung Nene [Branta sandvicensis]

Nene adalah burung maskot negara bagian Hawaii [Amerika] dan endemik di kepulauan tersebut. Nene berada di ambang kepunahan pada 1960-an, hanya 30 individu tersisa di alam liar, karena menjamurnya pemangsa di pulau tersebut, termasuk kucing dan luwak. Saat ini, hewan-hewan tersebut telah pulih kembali, tetapi menghadapi ancaman lain yang ditularkan melalui kucing, yakni bakteri parasit T. gondii, yang berkontribusi pada banyak kematian nene serta anjing laut Hawaii yang juga terancam punah.

 

 

Kucing pegunungan China. Foto: Shan Shui Conservation Center, China

 

  1. Kucing Pegunungan China [Felis bieti]

Kucing ini endemik di dataran tinggi Tibet, sangat mirip dengan kucing rumahan. Meski begitu telinganya mirip dengan telinga lynx, punya bulu ekor yang lebat, dan mata biru yang sangat menawan. Subspesies kucing – Felis silvestris bieti – secara genetik berbeda dari kucing liar [Felis silvestris], tetapi dikhawatirkan hewan liar ini mungkin kehilangan keragaman genetiknya karena kucing liar kawin dengannya, yang pada akhirnya membuat genetika kucing gunung China terlupakan.

 

 

Macan kumbang Florida. Foto: Larry W. Richardson, Florida panther kittens

 

  1. Macan Kumbang Florida [Puma concolor coryi]

Cukup mengejutkan bagaimana mungkin kucing bisa menang melawan macan kumbang? Terkadang, peperangan tak harus fisik, namun lebih bersifat biologis.

Pada 2008, sebuah tim peneliti melaporkan bahwa wabah virus leukemia kucing pada macan kumbang Florida yang terancam punah dapat ditelusuri kembali ke kucing domestik: wabah itu membunuh lima macan kumbang [jumlah  yang signifikan, mengingat hanya ada 200 individu tersisa di alam liar].

Sementara, leukemia kucing saja mungkin bukan lonceng kepunahan bagi macan kumbang, namun terkadang, kepunahan bisa terjadi karena hal-hal ini, dengan efek majemuk dari sejumlah ancaman berbeda. [Berbagai sumber]

 

 

Exit mobile version