Mongabay.co.id

Kala Semeru Muntahkan Lahar Panas, Belasan Orang Tewas

Penampakan erupsi semeru dari laman Facebook Thoriqul Haq, Bupati Lumajang .

 

 

 

 

Gumpalan abu bergulung-gulung tampak dari kejauhan, bergerak bersamaan dengan memuntahkan lahar panas yang mengalir ke kawasan sekitar Semeru. Sore itu, Sabtu (4/12/21), Gunung Semeru erupsi, mengeluarkan abu dan lahar panas yang meluluhlantakkan rumah-rumah di desa terdekat. Erupsi semeru bersamaan dengan hujan deras di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur itu, menelan belasan korban jiwa.

Informasi langsung Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, Minggu (5/12/21) pukul 09.20, saat menuju Lumajang, data sementara 13 orang dilaporkan meninggal dunia, baru teridentifikasi dua orang dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

Sekitar 41 orang luka bakar mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Mereka juga dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara. Ada juga warga luka-luka lain ditangani di fasilitas kesehatan, seperti 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, Puskesmas Candipuro (7), dan Puskesmas Penanggal (10)—di sana terdapat dua ibu hamil.

 

Baca juga: Waspada Awan Panas dan Lahar Semeru

Kondisi kampung tak jauh dari Semeru pasca erupsi. Foto: BNPB

 

“Korban meninggal tengah dievakuasi ambulans,” kata Indah Amperawati Masdar, Wakil Bupati Lumajang dalam konferensi pers daring yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu malam.

Rumah-rumah warga di Curah Koboran, terdampak parah.

Sebelumnya, delapan pekerja tambang pasir terjebak di Kampung Renteng, Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo. Mereka tengah berada di kantor perusahaan tambang pasir. Tim gabungan berhasil evakuasi warga yang terjebak di kantor pemilik tambang ini. Saat ini mereka di Pos Curah Kobokan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Petugas BPBD Lumajang tak bisa ke sejumlah desa di Kaki Semeru di Pronojiwo lantaran Jembatan Gladak Perak, penghubung Lumajang-Malang, terputus. Jematan hanyut diterjang lahar hujan material vulkanik Semeru. “Meminta bantuan BPBD Kabupaten Malang untuk mendirikan posko pengungsian dan dapur umum. Mohon dibantu helikopter untuk memantau warga yang terjebak,” kata Indah.

Thoriqul Haq, Bupati Lumajang tengah berada di Dusun Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Melalui akun Facebook-nya, dia meminta bantuan relawan membantu proses evakuasi korban ke lokasi pengungsian. “Kami membutuhkan bantuan relawan untuk evakuasi,” katanya.

Dalam akun Facebook, Muslimin Mus mengunggah lima video erupsi Gunung Semeru di grup Facebook Info Lumajang. Informasi ini dibagikan 3.800 kali. “Laporan terbaru Gunung Semeru sore ini ….Mudah2an semua warga Lumajang diberikan keselamatan….,” tulis Muslimin Mus.

Video pertama terlihat awan panas melintas permukiman, anak-anak berhamburan berlarian menyelamatkan diri. “Allah, ya Allah. Allahuakbar,” ucap perekam video.

 

Baca juga: Waspada Semeru dan Merapi

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto turun ke Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/21). Foto: BNPB

 

Evakuasi korban

Thoriqul Haq meminta bantuan BPBD dan Bupati Malang untuk membantu korban di Pronojiwo, Lumajang. Sementara areal persawahan dan rumah di Sumberwuluh, rusak tertutup abu vulkanik. Proses evakuasi dihentikan. Karena malam hari, katanya, tak bisa dipaksakan evakuasi demi keamanan dan keselamatan tim evakuasi. “Abu masih panas, tak bisa mendekat.”

Dia juga memastikan warga terpenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, dan selimut. “Kejadian begitu cepat, dibutuhkan kenndaraan berat. Kalau bisa diselesaikan malam ini,” katanya.

Eko Yusuf Sinka, Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, mengatakan, korban luka bakar yang mengalami kegawatdaruratan sudah dirujuk ke RS dr Haryoto. Pasien mendapat infus vena sentral dan ditangani dokter ahli bedah.

“Dipasok masker, sarung tangan, salep mata dan salep luka bakar ke lokasi. Memperkuat layanan di Puskesmas,” katanya. Kementerian Kesehatan juga mendukung dengan mendirikan tenda pelayanan darurat di lapangan.

Suharyanto, Kepala BNPB menurunkan tim reaksi cepat, bantuan selimut, makanan, terpal, tenda darurat, matras dan logistik lain agar kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi. Dia pun langsung turun ke daerah bencana pada Minggu pagi guna memastikan tata kelola darurat. “Penanganan pengungsi perlu cepat dan tepat.”

BNPB berkoordinasi dengan TNI untuk bantuan personil dan peralatan. Sebanyak tiga satuan setingkat kompi akan diturunkan. Masyarakat diminta tenang dan waspada serta mengikuti informasi dari pemerintah untuk panduan. “Jangan termakan informasi yang menyesatkan,” katanya.

BNPB akan menurunkan dua helikopter untuk membantu evakuasi warga yang terjebak.

Dia bilang, erupsi semeru bukan kali pertama. Pemerintah sudah mengeluarkan peringatan bagi warga termasuk penambang yang beraktivitas dekat semeru. Sejak awal, pemerintah sudah mengimbau penambang pasir tak beraktivitas di Curah Kobokan. Terlebih erupsi saat ini, berbarengan dengan hujan mengguyur Lumajang hingga berbahaya membawa material vulkanik keluar dari kawah Jonggring Saloka, Gunung Semeru.

Edison Kurniawan, Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, potensi abu vulkanik erupsi Semeru bergerak ke barat laut dengan ketinggian 0-30.000 kaki. Abu vulkanik di atas 50.000 kaki bergerak ke arah barat.

Sejauh ini, aktivitas vulkanik Gunung Semeru tak berdampak bagi dunia penerbangan. Pantauan di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) tak ada abu vulkanik. Termasuk di Bandara Adisumarno Solo, dan Bandara Abdulrachman Saleh Malang. “BMKG akan pantau perkembangannya,” katanya.

BMKG juga akan berkoordinasi dengan Airnav Indonesia untuk mengetahui potensi abu vulkanik Gunung Semeru.

 

Kondisi korban erupsi semeru di salah satu titik pengungsian. Foto: BPBD Lumajang/BNPB

 

Erupsi dan hujan

Menurut catatan Pos Pengamatan di Gunung Sawur, aktivitas vulkanik biasa, hujan memicu guguran lava dan lahar hingga luncuran awan panas makin besar. “Ketidakstabilan lidah lava kemungkinan disebabkan curah hujan yang tinggi,” kata Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Eko Budi Lelono.

Guguran batu dan ujung lidah lava pijar ke tenggara dan selatan. Hujan menyebabkan lahar mengalir ke aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru hingga banyak material vulkanik mengalir di Sungai Besuk Kobokan.

Untuk kegempaan, katanya, tidak menunjukkan suplai magma ke permukaan. Sedangkan potensi bahaya lontaran batu di dekat kawah dan erupsi abu tergantung arah da kecepatan angin.

Dalam rentang sebulan terakhir mulai 1-30 November 2021, pos pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Candipuro mengamati secara visual. Kawah utama mengeluarkan asap kelabu dengan ketinggian 600 sampai 800 meter. Juga teramati guguran awan panas dengan luncuran 1.700 meter dari puncak meluncur ke arah tenggara.

Terjadi kegempaan letusan rata-rata 50 kali per hari. Sedangkan pada 1-3 Desember 2021 terjadi gempa guguran masing masing empat kali, dengan guguran awan panas. Juga terekam gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal dan tremor dengan jumlah sangat rendah.

Pada 4 Desember 2021, katanya, mulai pukul 13.30 WIB terekam getaran pada seismofraf. Pada 14.50 pengamatan awan panas guguran dengan jarak luncur empat kilometer dari puncak ke arah tenggara Sungai Besuk Kobokan. Amplitudo maksimal 20 milimeter. Pukul 15.10 WIB teramati awan panas meluncur ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.

Aktivitas semeru status waspada, level II. Masyarakat diminta tidak beraktivitas di jarak satu kilometer dari kawah dan jarak lima kilometer di arah bukaan kawah di selatan dan tenggara. Masyarakat juga diminta mewaspadai guguran lahar dan lava dari potensi ancaman bahaya lahar dan abu vulkanik.

Eko Budi mengatakan, Semeru merupakan gunungapi tipe strato atau kerucut dengan kubah lava. Puncak tertinggi di Mahameu dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kawah Jonggring Saloko terbentuk 1913. Letusan Gunung Semeru berbentuk vulkanian dan strombolian. Vulkanian merupakan tipe letusan gunung berapi yang melontarkan material dari dalam magma dan batu vulkanik di sekitar kawah. Sedangkan strombolian yakni tipe letusan gunung api berenergi rendah.

“Pembentukan lidah lava dan penghancuran kubah lava mengakibatkan terbentuknya awan panas guguran. Ini menjadi karakteristik Semeru,” katanya.

 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa datang ke lokasi terdampak erupsi semeru. Foto: Dinas Kesehatan Jatim

 

 

*****

Foto utama:  Penampakan erupsi semeru dari laman Facebook Thoriqul Haq, Bupati Lumajang .

Exit mobile version