Mongabay.co.id

Asam Jawa, Obat Tradisional Nusantara yang Berasal dari Afrika

 

 

Salah satu jenis buah yang banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional adalah asam jawa [Tamarindus indica].

Rasanya yang asam, sebagaimana namanya, tidak hanya memiliki khasiat untuk pengobatan, tetapi juga dapat digunakan sebagai campuran bahan masakan dan dapat dihidangkan sebagai minuman kesehatan.

Merujuk penelitian Candra Rini Hasanah Putri dari Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kesuma Surabaya, berjudul Potensi dan Pemanfaatan Tamarindus indica Dalam Berbagai Terapi di Jurnal Ilmiah Kedokteran [2014], diketahui asam jawa memiliki berbagai kandungan, yaitu senyawa fenol, glikosida, mallic acid, tartaric acid, getah, pectin, arabinosa, xylosa, galaktosa, glukosa, dan uronic acid.

“Melalui ekstrak ethanol Tamarindus indica ditemukan adanya asam lemak dan berbagai elemen esensial seperti arsenik, kalsium, tembaga, besi, sodium, mangan, magnesium, zinc, dan sedikit vitamin A. Dari zat-zat inilah asam jawa berkhasiat menjadi obat. Tidak hanya itu, asam jawa juga mengandung kadar protein dan karbohidrat tertinggi dibanding berbagai buah lain,” ungkap penelitian tersebut.

Baca: Belimbing Wuluh, Buah Asam yang Berpotensi Menghasilkan Listrik

 

Minuman yang berbahan asam jawa. Foto: Shutterstock

 

Asal usul asam jawa

Meskipun namanya asam jawa, Tamarindus indica bukanlah tumbuhan asli Pulau Jawa. Asalnya dari Benua Afrika. Orang-orang India mengembangkannya karena dianggap penuh manfaat.

Penyebutan nama asam jawa berawal dari orang-orang Melayu, karena buah asam ini banyak digunakan sebagai bumbu masakan Jawa.

Provinsi yang dikenal menghasilkan tumbuhan ini adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur termasuk Madura, Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Bali, dan Sulawesi Selatan.

Dalam Buku 100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Ex-Situ Taman Keanekaragaman Hayati [2019] karya Hendra Gunawan dari Pusat Litbang Hutan – KLHK, dijelaskan pohon ini bisa mencapai tinggi hingga 30 meter, diameter lebih dari 100 sentimeter.

Daun majemuk menyirip dengan 8-16 pasang anak daun. “Bunga harum serta menarik, berwarna krem dengan urat-urat cokelat kemerahan,” tulis Hendra.

Sedangkan buah polong berbentuk silinder, kadang lurus dan melengkung, tidak pecah, panjang sekitar 14 cm, berbiji 1 sampai 10 buah. Asam jawa bisa tumbuh dan beradaptasi dengan baik hampir di segala tempat, kecuali pada tanah dengan kandungan air tinggi.

Kayu pohonnya biasa dipakai sebagai bahan baku meubel, patung, ataupun ukir-ukiran. Pohon asam jawa pada umumnya dimanfaatkan sebagai pohon peneduh yang ditanam di tepi jalan.

Baca: Jengkol, Tumbuhan Kaya Manfaat Asli Indonesia

 

Asam jawa yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Foto: Shutterstock

 

Manfaat asam jawa bagi kesehatan

Menurut penelitian yang dilakukan Shri Ram Institute of Technology-Pharmacy tentang manfaat asam jawa bagi kesehatan manusia, dijelaskan bahwa asam jawa membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Bahkan, anak-anak di Afrika menggunakan asam jawa sebagai bagian dari sarapan untuk mengatasi sembelit. Biasanya, mereka mencampur buah yang belum matang dengan jus jeruk nipis atau madu.

Selain itu, asam jawa juga membantu menurunkan berat badan dan dapat mengurangi risiko penyakit diabetes.

Dilansir dari Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, para peneliti melakukan uji coba pada tikus gemuk. Hasilnya, pemberian ekstrak asam jawa terbukti menurunkan berat badan atau obesitas.

Obesitas merupakan kondisi kadar lemak tubuh seseorang meningkat secara berlebihan, terutama di dalam jaringan lemak. Hal itu terjadi, karena zat asam hidroksi tikit atau HCA membantu menghambat penyimpanan lemak di dalam tubuh.

Baca juga: Buah Nangka dan Cempedak, Serupa tapi Tak Sama

 

Masakan ikan tenggiri dengan aroma khas asam jawa. Foto: Wikimedia Commons/Mdsheth1986 /CC BY-SA 4.0

 

Mengutip Hellosehat.com, asam jawa juga bermanfaat dalam upaya menjaga kesehatan jantung, membantu menurunkan kolesterol sehingga kesehatan jantung terjaga. Hal ini karena dalam asam jawa terdapat flavonoid.

Efektivitas asam jawa dalam menurunkan kolesterol dibuktikan melalui sebuah penelitian yang dilakukan di University of Malaya yang melibatkan binatang percobaan.

“Uji coba tersebut menunjukkan adanya penurunan kadar kolesterol jahat, kolesterol total, dan trigliserida. Ekstrak asam jawa yang diberikan kepada hewan tersebut menyerap dan membantu membersihkan kolesterol jahat dari jaringan saraf,” tulis Hellosehat.com.

Tumbuhan ini juga membantu mengontrol gula darah, sebab pemberian ekstrak asam jawa mampu menurunkan risiko hiperglikemia karena kandungan magnesium yang relatif tinggi. Magnesium yang terkandung di dalam asam jawa memiliki peran penting atas 600 fungsi organ tubuh manusia, termasuk sebagai antidiabetes.

Manfaat asam jawa untuk tubuh selanjutnya adalah sebagai antibakteri yang efektif menjaga kebersihan gigi. Hal ini karena daun asam jawa mengandung etanol dan klorin. Dua zat ini dapat membunuh berbagai jenis bakteri, termasuk Streptococcus dan Lactobacillus yang dapat menyebabkan lubang pada gigi.

Asam jawa memiliki kandungan etanol dan klorin yang memiliki khasiat sebagai pembunuh bakteri dan infeksi jamur.

 

 

Exit mobile version