Mongabay.co.id

Kenanga, Penebar Wangi Alami dan Pengusir Nyamuk Demam Berdarah

 

 

Kenanga [Cananga odorata] adalah tumbuhan yang bunganya memancarkan wangi harum sepanjang hari. Flora identitas Sumatera Utara ini, bunganya tidak hanya digunakan sebagai pewangi alami ruangan tetapi juga diolah menjadi minyak atsiri kenanga dengan aroma khas.

Dalam Jurnal Silvikultur Tropika Vol. 10 No 02, Agustus 2019, Arum Sekar Wulandari dan Ferawati Oktia Nurhayani memaparkan bahwa kenanga merupakan tanaman hutan yang tumbuh dengan baik di daerah tropis dataran rendah yang lembab.

Di Indonesia ada dua jenis kenanga, yaitu kenanga jawa [C. odorata forma macrophylla] dan kenanga ylang-ylang [C. odorata forma genuine].

“Masyarakat banyak menggunakan bunga kenanga sebagai budidaya dan diekstraksi untuk dijadikan minyak atsiri,” tulis peneliti.

Keistimewaan lainnya, bunga kenanga juga dapat digunakan untuk menghindari gigitan nyamuk malaria. Selain itu daun bunga ini apabila digosokkan pada kulit bisa mengobati gatal-gatal.

Sedangkan minyak yang dihasilkan, memiliki efek seperti obat penenang pada sistem saraf dan membantu mengatasi kecemasan, ketegangan, atau ketakutan.

“Bijinya berguna untuk mengobati demam,” jelas laporan tersebut.

Baca: Mengapa Bunga Ini Disebut Anggrek Hantu?

 

Bunga kenanga yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Foto: Pixabay/Public Domain/Mayapujiati

 

Keampuhan bunga kenanga sebagai pencengah nyamuk juga dibuktikan oleh J. J. Setia Budi, N. L. Yuli Damayanti dan kolega dari Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Bali.

Dari hasil penelitian mereka, bunga kenanga dapat menghasilkan minyak atsiri yang memiliki aroma khas, yaitu floral dan berwarna kuning muda hingga kuning tua. Minyak atsiri yang diaplikasikan pada lotion dan parfum pada penelitian ini efektif sebagai penolak nyamuk.

“Di dalam minyak atsiri bunga kenanga terkandung senyawa-senyawa yang diduga mempunyai efek menolak nyamuk, yaitu senyawa linalool, geraniol, dan eugenol. Pada lotion dengan konsentrasi minyak atsiri 7,5 persen, efektif menolak nyamuk 100 persen,” tulis para peneliti Universitas Udayana tersebut.

Baca: 8 Tumbuhan Baru Indonesia Ini Ditemukan Saat Pandemi

 

Kenanga ylang-ylang. Foto: Wikimedia Commons/B.navez – Réunion Island/CC BY-SA 3.0

 

Indarti Indarti dan Susie Amilah, dari Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, turut meneliti aktivitas larvasida pada ekstrak daun bandotan [Ageratum conyzoides L.] dan bunga kenanga pada larva nyamuk Aedes aegypti. Sebanyak 500 ekor larva Aedes aegypti instar III dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing 250 ekor.

Kelompok pertama dibagi 5, masing-masing 25 ekor dimasukan ke toples kaca dan disemprot ekstrak daun bandotan. Kelompok kedua dibagi 5, masing-masing 25 ekor dimasukan ke toples kaca dan disemprot ekstrak bunga kenanga.

“Hasil penelitian memperlihatkan, penyemprotan ekstrak daun bandotan dan ekstrak bunga kenanga berpegaruh signifikan terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti,” tulis Indarti Indarti dan Susie Amilah.

Mortalitas [kematian] tertinggi larva nyamuk diperoleh pada penyemprotan ekstrak daun bandotan dan ekstrak bunga kenanga dengan rata-rata 18 ekor dan 22 ekor.

“Dapat disimpulkan bahwa ekstrak bunga kenanga menyebabkan kematian larva nyamuk Aedes aegypti lebih tinggi dibandingkan aktivitas larvasida daun bandotan.”

Baca: Dampak Perubahan Iklim, Risiko Penularan Penyakit oleh Nyamuk Meningkat

 

Nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah. Foto: Paul I. Howell, MPH; Prof. Frank Hadley Collins/Centers for Disease Control and Prevention [CDC]/Image Number: 9534 via Britannica.com

 

Tersebar di setiap pulau

Tanaman kenanga tersebar di berbagai wilayah Indonesia dengan berbagai nama. Di Aceh disebut kenanga, Gayo [selanga], Nias [ngana-ngana], Minangkabau [ingona], Sumatera Barat [kupa apale], dan di Sumatera Selatan [kupa lena].

Di Jawa, nama kenanga tidak terlalu bervariasi. Dari Jawa Barat [sunda], Jawa Tengah hingga Madura dikenal dengan nama kanganga. Di Bali dengan nama Sandat, Nusa Tenggara [sandat], di Sawu [tenaga], dan Sulawesi Utara [lalingiran].

Dalam Buku 100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Ex-Situ Taman Keanekaragaman Hayati [2019] karya Hendra Gunawan dari Pusat Litbang Hutan – KLHK dijelaskan, kenanga tersebar di Asia Tropika bagian timur. Di Indonesia banyak terdapat di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

Kenanga tumbuh tersebar atau berkelompok dalam hutan dataran rendah, dekat pantai, beriklim basah dan panas hingga ketinggian 500 mdpl. Perkembangannya bisa dengan generatif biji dan vegetatif melalui stek, cangkok dan okulasi.

“Berbunga sepanjang tahun tanpa mengenal musim.”

Sebagian masyarakat mencampurkan bunga kenanga dengan tembakau agar berbau harum. Sebagai wewangian, bunga ini juga dapat dimanfaatkan untuk pengharum rambut, pakaian, tempat tidur, serta bahan kosmetik.

Kulit batang digunakan sebagai bahan tali anyaman, bahan serat, dan dapat sebagai obat luka. Kayunya dimanfaatkan untuk perkakas rumah tangga, industri pertukangan payung, sampan, alat musik, dan kentongan.

“Pohon kenanga sangat cocok digunakan sebagai pohon hias atau pohon tepi jalan,” jelas buku tersebut.

 

Exit mobile version