Mongabay.co.id

Menakjubkan.. Puluhan Juta Sarang Ikan Es Ditemukan di Dasar Laut Antartika

 

Para peneliti telah menemukan koloni raksasa ikan es (Neopagetopsis ionah) dengan dengan jumlah yang belum pernah terlihat sebelumnya di dasar laut Samudra Antartika.

Sebuah tim ahli biologi menemukan jutaan sarang ikan es saat mengumpulkan data di dasar Laut Weddell, bagian dari Samudera Selatan, atau lautan di ujung selatan Amerika Selatan di Februari 2021 lalu. Para peneliti menerbitkan temuan mereka minggu ini di jurnal Current Biology.

Menurut laporan dari para ilmuwan tersebut, koloni ikan es ini menghuni kawasan seluas 250 km persegi, atau dua kali luas pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Sejauh ini, penemuan tersebut adalah kawasan huni ikan terbesar yang pernah ditemukan di dasar laut planet bumi.

Penemuan ini berawal dari penelitian yang dilakukan Kapal Jerman, RV Polarstern pada Februari 2021 di Lautan Weddel yang berselimut es di sebelah utara daratan kutub selatan (Antartika). Sarang-sarang ikan itu sendiri ditemukan oleh Autun Purser dari Alfred Winger Institute bersama dengan Lilian Böhringer, seorang mahasiswa pascasarjana di institut yang sama, saat mereka mengawasi paus di kapal pemecah es Jerman, RV Polarstern.

baca : 10 Makhluk Dasar Laut yang Patut Anda Ketahui

 

Kapal Jerman, RV Polarstern yang digunakan dalam penelitian yang menemukan koloni raksasa ikan es (Neopagetopsis ionah) di Laut Weddel di sebelah utara daratan kutub selatan. Foto : Alfred-Wegener-Institut / Ralph Timmermann

 

Satu di antara berbagai misi mereka adalah adalah memantau dasar laut Weddell, di mana Böhringer bertugas mengoperasikan Ocean Floor Observation and Bathymetry System (OFOBS), sebuah kamera seberat satu ton yang ditarik di belakang kapal.

Saat kamera  dan instrumen lainnya diturunkan sekitar 500 meter di bawah permukaan laut,  kamera berhasil mengambil gambar sarang ikan selebar 75 sentimeter yang tak terhitung jumlahnya, di mana  di setiap sarang ditempati oleh seekor ikan es dewasa dan bertelur hingga 1.500 hingga 2.000 butir.

Video dan kamera beresolusi tinggi menangkap lebih dari 12.000 ikan es dewasa. Ikan es, yang bisa tumbuh hingga sepanjang 60 cm, beradaptasi dengan kehidupan di lautan kutub selatan dengan suhu yang sangat dingin. Mereka menghasilkan senyawa antibeku dan menjadi satu-satunya vertebrata yang memiliki darah tidak berwarna dan bebas hemoglobin. Ini adalah koloni ikan yang paling luas dan padat di seluruh dunia hingga saat ini, yang tersembunyi jauh di bawah es Laut Weddell.

baca juga : Coelacanth, Ikan Purba Langka yang Terancam Akibat Perdagangan Sirip Hiu

 

koloni raksasa ikan es (Neopagetopsis ionah) di Laut Weddel di sebelah utara daratan kutub selatan. Foto : PS124/ Tim AWI OFOBS

Setiap sarang dijaga oleh satu ikan dewasa yang mengawasi ribuan telur. Di dekat permukaan tak jauh dari sarang, peneliti menemukan zooplankton mikroskopis.

Ini adalah makanan ikan es kecil ketika mereka sudah menetas. Selain zooplankton, mereka juga menemukan bangkai ikan sisa.

Selain zooplankton, mereka juga menemukan bangkai ikan, yang kemungkinan sehabis disantap oleh anjing laut Weddell,  yang menunjukkan bahwa koloni ikan es ini merupakan bagian integral dari ekosistem lokal.Tim peneliti RV Polarstern melihat ada 16.160 sarang ikan yang berdekatan satu sama lain, 76% di antaranya dijaga oleh jantan soliter. Dengan asumsi kepadatan sarang yang sama, para peneliti memperkirakan ada sekitar 60 juta sarang ikan di area seluas 250 kilometer tersebut.

“Ikan es memang akan bersarang secara berkelompok, dengan jumlah empat puluh sarang atau lebih. Namun, setelah melakukan survei ekstensif, sarang yang ditemukan kali ini sekitar 60 juta sarang. Kami belum pernah melihat yang seperti ini,” kata Purser.

baca juga : Arwana, Ikan Air Tawar Purba yang Memelihara Anaknya di Mulut

 

Koloni raksasa ikan es (Neopagetopsis ionah) di Laut Weddel di sebelah utara daratan kutub selatan. Foto : PS124/ Tim AWI OFOBS

 

Menurutnya, kumpulan sarang yang berdekatan satu sama lain dapat membantu melindungi anak ikan dari predator.  Salah satu predator ikan es  adalah anjing laut Weddell, mamalia karnivora yang dapat menyelam jauh ke bawah permukaan laut.  Para peneliti yang menemukan sarang ikan es kemudian melakukan pelacakan data satelit pada keberadaan dan pergerakan anjing laut dan menemukan bahwa kawasan jutaan sarang ikan es tersebut adalah tujuan utama penyelaman anjing laut Weddell.

Penemuan puluhan juta sarang ikan es ini mendorong upaya untuk menjadikan Laut Weddell sebagai Kawasan Konservasi Laut di bawah Komisi Internasional untuk Konservasi Sumber Daya Kehidupan Laut Antartika. Purser mengatakan bahwa ikan es bukanlah ikan yang sering diburu untuk dikonsumsi, sehingga nilai komersialnya juga rendah, sehingga dia optimis mendapatkan perhatian internasional untuk upaya perlindungan ini,.

Ancaman yang lebih besar, katanya, adalah perubahan iklim. Lapisan es tebal menutupi area tersebut, dan jika mulai mencair, itu akan mempengaruhi ganggang yang tumbuh di dasar bidang es. Ikan es bermigrasi ke permukaan air untuk memakan zooplankton di sana, sehingga perubahan pola pemanasan global dapat mempengaruhi sumber makanan penting ini dan menghasilkan efek berantai pada rantai makanan, pungkas Purser.

 

Seekor ikan es (Neopagetopsis ionah) di sarangnya di Laut Weddel di sebelah utara daratan kutub selatan. Foto : PS124/ Tim AWI OFOBS

 

 

 

Sumber : huffpost.com, washingtonpost.com, livescience.com, dan scitechdaily.com

 

Exit mobile version