Mongabay.co.id

Musim Banjir, Musim Duku Juga di Palembang

 

 

Bagi penggemar buah duku, saatnya berkunjung ke Palembang, Sumatera Selatan. Duku Komering maupun duku Muara Enim ditemukan hampir pada setiap pasar maupun di tepi jalan protokol. Harganya hanya kisaran Rp10-13 ribu per kilogram.

Ya, sebulan terakhir masyarakat Palembang bukan hanya dilanda banjir karena hujan yang turun hampir setiap hari dan hilangnya wilayah resapan air, juga “banjir” buah-buahan. Mulai durian, rambutan, dan sepekan terakhir duku.

Duku yang dijual, berasal dari wilayah sepanjang Sungai Komering dan Sungai Lematang, dikenal manis. Mengapa harga duku yang dijual saat ini murah?

“Kalau musim penghujan buah duku pasti murah. Sebab, banyak wong percaya kalau makan buah duku di musim penghujan atau udara dingin membuat seseorang sering buang air kecil atau bolak-balik kamar mandi, atau tubuh bertambah dingin. Tapi mungkin juga, dikarenakan musim buah lainnya, seperti durian,” kata Zulvan, warga Trikora Palembang, Jumat [21/01/2022].

Zulvan yang keluarganya memiliki satu hektar kebun duku di Desa Kertanegara [Madang Suku II], Kabupaten Ogan Komering Ulu [OKU] Timur, Sumatera Selatan, mengaku tahun ini sekitar 50 pohon duku yang berusia puluhan tahun semuanya berbuah lebat.

“Puji syukur semuanya berbuah. Meskipun harganya masih murah, tapi semua pohon duku kami berbuah,” katanya.

Baca: Duku Komering, Si Manis yang Rentan Terhadap Perubahan Iklim

 

Sumatera Selatan terkenal dengan buah dukunya yang manis. Ada dua duku yang terkenal yakni duku Komering dan duku Muara Enim. Foto: Humaidy Kenedy

 

Duku merupakan tanaman khas Asia Tenggara. Buah duku yang ditanam di wilayah Sumatera Selatan, khususnya di sekitar Sungai Komering [Kabupaten Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Timur dan Ogan Komering Ilir] dikenal rasanya yang manis, sehingga “duku Komering” menjadi buruan para penggemar duku hingga Pulau Jawa.

Dalam buku Ekologi Duku Komering [2018] karya Ari Sugiarto dan Habifa Marisa diketahui bahwa persebaran duku di Kabupaten Ogan Komering Ilir berada di Kecamatan Sirah Pulau Padang dan Pampangan. Sedangkan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terdapat di Kecamatan Cempaka, Madang Suku I, Madang Suku II dan Semendawai Barat.

“Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan berada di Kecamatan Buay Rawan dan Kecamatan Muara Dua. Sedangkan di Kabupaten Ogan Komering Ulu ada di Kecamatan Baturaja Timur, Baturaja Barat dan Peninjauan,” tulis peneliti dari Universitas Sriwijaya itu.

“Sebagian dibawa ke Jawa, khususnya Jakarta, tapi permintaan dari Jawa tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Mungkin masalah pandemi COVID-19,” kata Zulvan.

Baca: Melestarikan Duku Palembang, Upaya Menjaga Lahan Gambut. Seperti Apa?

 

Duku Muara Enim yang merupakan buah puncak, dijual kisaran Rp12-13 ribu per kilogram. Foto: Humaidy Kenedy

 

Duku yang dijual kepada penampung, jelas Zulvan, bukan berdasarkan beratnya. “Tapi, borongan per pohon. Sekarang ini kisaran Rp10-12 juta per pohon,” katanya. “Dari kebun kami tahun ini dapat masukan sekitar Rp65 juta,” lanjutnya.

Selain duku dari wilayah Komering, duku juga dihasilkan dari sejumlah wilayah di sekitar Sungai Lematang, seperti di Kabupaten Muaraenim dan PALI [Penukal Abab Lematang Ilir]. Yang biasa disebut “duku Muara Enim”. Tapi, tidak semua duku yang dihasilkan dari Sungai Lematang ini berasa manis atau sebagian buah ada rasanya asam.

Dikutip dari hellosehat.com, duku yang kaya nutrisi ini memiliki 10 manfaat bagi Kesehatan. Mulai dari mencegah sembelit; menambah energi dan menjaga sistem saraf; membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan mencerna lemak; sebagai obat anti malaria; mencegah tumor pada kulit;  mencegah kanker; sebagai antioksidan; sebagai antibakteri; mencegah infeksi saluran kencing; serta, merawat kulit.

Sementara masyarakat di Sumatera Selatan memanfaatkan duku untuk sejumlah obat. Mulai dari kulit batang, daun, kulit buah, dan biji. “Setahu saya, kulit duku dikeringkan kemudian dibakar untuk mengusir nyamuk, sementara kulit batangnya direbus untuk penyakit kuning,” kata Zulvan.

Baca juga: Buah Nangka dan Cempedak, Serupa tapi Tak Sama

 

Duku Komering di Pasar 10 Ulu Palembang dijual dengan harga Rp10 ribu per kilogram. Foto: Humaidy Kenedy

 

Hanya Rp10 ribu per kilogram

Berdasarkan penelusuran sejumlah pedagang duku di Palembang, seperti di Pasar 10 Ulu, Pasar Plaju, dan sejumlah jalan protokol di Palembang, seperti di Jalan Demang Lebar Daun, harga “duku Komering” dijual Rp10 ribu per kilogram. Sementara “duku Muara Enim” dijual kisaran Rp12-13 ribu per kilogram.

“Selain musim hujan, musim duku berbarengan dengan musim buah lainnya, seperti durian, rambutan dan manggis, sehingga bersaing harga. Duku Muara Enim harganya lebih mahal dikarenakan buah puncak, sementara duku Komering merupakan buah awal,” kata Diana, pedagang duku di Jalan Demang Lebar Daun.

 

Duku yang kaya nutrisi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Foto: Humaidy Kenedy

 

Muhammad Putra, pedagang buah duku Komering di 10 Ulu, mengatakan, mungkin dalam sepekan ini harga duku menurun. Sebab, buah yang kulitnya menghitam tidak disukai masyarakat.”

“Tapi Februari atau Maret nanti, harga duku Komering akan melambung sebab buah puncak dan terakhir. Biasanya seperti itu,” jelasnya.

 

 

Exit mobile version