Mongabay.co.id

Rahasia Jagung Manis, Rasa Manisnya Berkurang Jika Terlalu Lama Disimpan

 

 

Ahmad Masbahul [32] sigap memasukkan ratusan buah jagung manis [Zea mays saccharata] ke karung jaring. Setiap karung, dipilih sesuai ukurannya. Total, 30 karung dengan berat sekitar 2,5 ton.

“Awal tahun, petani di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, banyak menanam jagung manis,” kata lelaki yang juga guru sekolah madrasah, pertengahan Januari 2022.

Kebun keluarga Ahmad Masbahul seluas satu hektar. Lahan dibagi empat petak, masing-masing berukuran 2.500 meter persegi. Setiap petak, ditanami jenis berbeda, ada jagung manis, cabai, daun bawang, dan kol.

“Kami menanam tumpang sari, biar bisa panen bergilir,” jelasnya.

Jagung manis memiliki tingkat adaptasi tinggi, bisa ditanam di dataran tinggi, sedang, maupun  rendah. Biasanya, di dataran tinggi hingga 1.800 mdpl. Tanaman ini juga bisa tumbuh di atas tanah dengan tingkat keasaman 5-8 pH.

“Namun perlu diperhatikan saat berkebun jagung manis, yaitu unsur hara yang tercukupi,” ujarnya.

Tanaman ini memerlukan unsur nitrogen dalam jumlah besar. Pemberian pupuk harus memperhatikan keseimbangan antara nitrogen, kalium, dan fospat.

Guru ngaji di Desa Karang Jaya di kaki Bukit Kaba Bengkulu itu menjelaskan tahapan pengolahan lahan, yaitu membuat bedengan dengan ukuran lebar 1 meter dengan tinggi 20-30 sentimeter. Untuk jarak antar-bedeng sekitar 30 sentimeter, yang dalam satu bedeng ditanam dua lajur/baris jagung.

“Bedengan berfungsi sebagai drainase air.”

Selanjutnya pemberian pupuk dasar, yang diberikan adalah pupuk organik/pupuk kompos. Hal ini untuk memenuhi unsur nitrogen dan lainnya.

“Jika unsur tersebut terjaga, jagung akan tumbuh subur dan buahnya maksimal,” tutur Ahmad Masbahul.

Baca: Inilah Momala, Jagung Lokal Berwarna Ungu dari Gorontalo

 

Jagung manis yang banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Foto: Pixabay/PublicDomainPictures

 

Kabupaten Rejang Lebong memang sudah direncanakan menjadi sentra jagung di Provinsi Bengkulu.

Ricky Gunarwan, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, menyebutkan produksi jagung di kabupaten ini bisa dua kali lipat dari biasanya, yaitu sekitar 10,2 ton per hektar. Normalnya, 4 sampai 6 ton per hektar.

“Ini luar biasa, semoga bisa diterapkan di daerah lain,” ungkap Ricky dikutip dari Antara, awal Juli 2021 lalu.

Ricky menambahkan, tim akan diturunkan guna mempelajari apakah hasil produksi dua kali itu dipengaruhi bibit, pupuk, cara tanam dan perawatan tertentu atau faktor kondisi tanah dan suhu. Ini karena, Rejang Lebong merupakan dataran tinggi.

“Jika hasil panen berlimpah bukan disebabkan faktor cuaca, kemungkinan besar dapat dikembangkan di daerah lain, sehingga Bengkulu nantinya bisa mejadi daerah penghasil jagung nasional,” jelasnya.

Foto: Ubi Hutan Sebagai Bahan Pangan di Samar Kilang

 

Jagung manis yang memiliki kandungan nutrisi melimpah. Foto: Pixabay/PublicDomain{ictures

 

Dari Meksiko

Data Balai Penelitian Tanah [Balittanah], Kementerian Pertanian, menunjukkan jagung manis merupakan tanaman asli Benua Amerika, tepatnya Meksiko. Ada tiga jenis warna jagung ini, kuning, putih, dan perpaduan keduanya.

“Keistimewaan jagung manis adalah kandungan gula [terutama sukrosa] yang tinggi pada waktu dipanen,” tulis laporan tersebut.

Rasa manis pada jagung karena mengalami mutasi pada satu atau beberapa gen yang mengatur pembentukan rantai polisakarida, sehingga bulir-bulir jagungnya gagal membentuk pati dalam jumlah cukup banyak. Akibat kegagalan ini, ketika mengering bulirnya akan mengeriput.

Rasa manis jagung tidak bertahan lama, hanya satu hingga empat hari saja. “Sehingga, masa simpan menjadi hal penting penentu kualitas.”

Baca juga: ‘Tarreang’, Sumber Pangan Kaya Nutrisi Orang Mandar

 

Jagung manis memiliki tingkat adaptasi tinggi, bisa ditanam di dataran tinggi, sedang, ataupun rendah. Foto: Ahmad Supardi/Mongabay Indonesia

 

Berdasarkan Buku Jagung Manis karya M. Syukur, dijelaskan bahwa jagung manis diperkenalkan di Indonesia akhir 1970-an oleh Profesor Jajah Koswara, pakar jagung hibrida dari Institut Pertanian Bogor [IPB].

“Dia membawa potongan jagus manis rebus ke kelas dan semua mahasiswa ikut mencicipi,” tulis M. Syukur.

Jagung manis merupakan perkembangan dari jagung flint [jagung mutiara] dan jagung tipe dent [jagung gigi kuda]. Hal yang membedakan dengan jagung pakan adalah kandungan gulanya yang tinggi.

 

Ahmad Masbahul panen jagung manis di kebunnya di di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Foto: Ahmad Supardi/Mongabay Indonesia

 

Selain rasanya manis, jagung ini bermanfaat kesehatan dan kaya gizi. Pengolahannya dapat dilakukan dengan cara direbus, dibakar, maupun dijadikan bubur

Mengutip alodokter, jagung manis memiliki kandungan nutrisi melimpah, bermanfaat untuk kesehatan, yaitu melancarkan pencernaan dan mengontrol kadar gula darah. Sebab, jagung termasuk dalam kelompok makanan dengan indeks glikemik rendah, sehingga tidak memicu lonjakan kadar gula darah.

“Baik untuk dikonsumsi penderita diabetes atau orang yang berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2,” jelas tulisan tersebut.

Jagung juga bermanfaat untuk kesehatan jantung, karena kandungan vitamin E dan fitosterolnya dapat mengendalikan kadar kolesterol.

Selain itu, kandungan antioksidan karotenoid, seperti zeaxanthin dan lutein, berperan menghambat kerusakan sel mata akibat proses penuaan dan kekurangan nutrisi. Dengan demikian, jagung sangat baik menjaga kesehatan mata, terutama dari penyakit katarak dan degenerasi makula.

 

 

Exit mobile version