Mongabay.co.id

Seniman Pamekasan Ini Kampanye Lingkungan lewat Desain Grafis

 

 

 

 

Sepotong kayu tebangan ukuran sedang dengan serat daging tak beraturan. Pada bagian lain, ratusan pohon kecil tumbuh sehat. Di belakangnya, hamparan pohon terbabat tersisa pangkal. Sebagian hangus terbakar, menimbulkan asap tebal membubung. Orangutan nampak duduk dengan sepotong pepohonan di hutan berkabut, tak berdaun. Dahan dan ranting kering terlilit huruf simbol dolar berwarna hijau.

Begitu antara lain narasi visual menceritakan kerusakan lingkungan hidup yang tergambar dalam beberapa karya desain grafis karya Naufan Noordyanto, seniman asal Pamekasan, Jawa Timur.

Dia sudah memamerkan desain-desain grafis itu dalam ajang kampanye lingkungan di berbagai tempat. “Skill desain grafis ini bermula dari kesukaan menggambar dan mencorat-coret sejak kecil. Sejak sekolah dasar, suka menggambar binatang atau benda-benda imajinatif,” katanya, Desember lalu.

Naufan suka menulis indah dengan belajar dan meniru ayahnya yang sering menulis (lettering) nama untuk ijazah, membuat spanduk, papan nama dan lain-lain.

Kegemaran itu, berlanjut hingga sekolah menengah atas dan mulai mengenal desain grafis serta karya-karya penciptaan lewat komputer di masa itu. Kemampuan desain grafisnya ditekuni secara profesional dengan menempuh studi Desain Komunikasi Visual di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

“Saya sudah lupa, sejak kapan persis mulai terlibat di event-event internasional.Kkalau tidak salah ingat sejak 2015,” katanya.

 

Sumber: Naufan Noordyanto

 

Melalui keahlian desain grafis, dia mencoba berperan aktif sebagai environmental activist artist atau desainer aktivis lingkungan dengan terlibat mengikuti seleksi dan kompetisi pameran desain grafis internasional.

Dalam kegiatan itu, katanya, mengampanyekan soal perubahan iklim dan menjaga ekosistem, mendukung pengananganan perubahan iklim dan dampaknya, dan perawatan ekosistem darat, hutan dan keanekaragaman hayati.

Dia bercerita, karyanya yang berjudul “Save trees, save orangutan life” berhasil menempatkan menjadi juara pertama sebagai wakil Indonesia pada kategori Eco-poster: Conservation of Wild Nature, diseleksi dari 14.752 karya, 3.864 partisipan dari 107 negara. Karya lain dengan judul “Trees vs industrial carbon emission”, juga lolos sebagai nominasi/finalis pada kategori Eco-poster: Environmental Issue.

“Karya-karya ini dipajang dalam pameran akbar tahunan Golden Turtle–XV International Wildlife Festival 2021 secara luring di Moskow, Rusia, 25 September-31 Oktober 2021.”

 

Naufan Noordyanto dan buku hasil karya desain grafisnya. Foto: Gafur Abdullah/ Mongabay Indonesia

 

Event yang lebih dikenal dengan Golden Turtle Festival 2021 ini diselenggarakan dengan menekankan keindahan, permasalahan, maupun solusi yang ditawarkan untuk perbaikan lingkungan dan ekosistem serta keanekaragaman hayati.

Menurut Naufan, komunikasi hal penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama soal memerangi perubahan iklim dan merawat ekosistem seperti dalam target sustaniable development goals/SDGs).

Gagasan tentang lingkungan dan ekosistem yang sedang tidak baik-baik saja ini, katanya, bisa disampaikan melalui karya-karya desain grafis, seperti poster. Tujuannya, membentuk, atau melawan opini-opini kurang tepat, atau membuka wawasan masyarakat tentang persoalan yang sangat penting ini.

Karya-karya seni dan desain bertajuk lingkungan dan ekosistem, katanya, adalah topik yang tiada habisnya untuk digali dan dibicarakan. Tema ini, katanya, jadi perhatian bersama dan banyak digemari hingga membuka kesempatan untuk berkarya cipta.

 

Karya Naufan Noordyanto. Sumber: Naufan N

 

Keterlibatan dalam kampanye lingkungan dia sempatkan di sela kesibukan mengajar di Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (F-DKBD), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya.

Dia pun meraih berbagai penghargaan internasional, seperti jadi desainer terpilih maupun undangan di lebih 190+ festival, kompetisi, pameran, maupun publikasi seni/desain internasional. Karya-karyanya pernah dipamerkan atau disajikan di 42 negara, termasuk Indonesia.

Naufan berharap, kerja-kerja sederhana ini dapat menginspirasi pemuda untuk lebih sadar dan ikut menyuarakan kepedulian lingkungan hidup. Juga dari karya-karya itu, publik bisa sadar, terdorong, atau tergugah lingkungan dan ekosistem.

 

Hasil karya Naufan Noordyanto. Sumber: Naufan N

 

Exit mobile version