Mongabay.co.id

Mengenal 10 Burung Terbesar, Tertinggi, dan Sayap Terlebar di Dunia

Pinguin Emperor masuk dalam salah satu burung terbesar

 

 

Ada beberapa spesies burung terbesar di planet ini yang tubuhnya lebih tinggi dari para pemain basket NBA, dan melebarkan sayapnya lebih dari ukuran bis kota.

Diperkirakan, hampir 10.000 spesies burung yang hidup di Bumi dengan berbagai bentuk dan ukuran, mulai kolibri seukuran lebah hingga burung unta yang besar.

Berikut 10 burung terbesar, tertinggi, terberat, dan bentang sayapnya paling lebar, dilansir dari Live Science.

Baca: Mengenal 9 Jenis Kucing Terbesar di Planet Bumi

 

Elang harpy. Foto: Animal Planet

 

Elang harpy [Harpia harpyja]

Burung ini diberi nama dari burung mitologi Yunani kuno yakni Harpy, makhluk berkepala dan berbadan manusia namun memiliki sayap laksana burung. Elang harpy adalah satu dari beberapa burung terbesar di Bumi.

Seekor elang harpy betina dewasa dapat memiliki berat hingga 9 kilogram dan jantan tumbuh hingga 5,4 kg. Sebagai perbandingan, elang botak [Haliaeetus leucocephalus] yang merupakan lambang negara AS, ‘hanya’ memiliki berat hingga 6 kg.

Elang harpy mampu terbang melintasi benua Amerika Selatan, berperawakan tinggi dengan lebar sayap 2 meter. Ketika berburu mangsa, seperti landak, rusa dan opossum, elang ini terbang menukik dengan kecepatan  80 kilometer per jam dan menggunakan cakar sepanjang 13 sentimeter untuk memberikan pukulan fatal pada mangsanya.

 

 

Albatros. Foto: Dok. Claudia Mischler/USGS

 

Albatros kelana [Diomedea exulans]

Inilah burung terbesar di dunia, setidaknya dalam hal lebar sayap. Burung laut ini meluncur di atas lautan dengan lebar sayap hingga 3,35 meter, menurut International Union for the Conservation of Nature [IUCN].

Dalam catatan, seekor albatros dapat mengembara sejauh 6.000 kilometer [lebih jauh dari jarak Jakarta-Tokyo] hanya dalam 12 hari.

Ada 23 spesies albatros, namun hampir semuanya terancam terhadap kepunahan. Hal ini disebabkan burung-burung tersebut tersangkut di mata kail saat mengais umpan ikan dan cumi-cumi dari kapal penangkap ikan dan pukat.

 

 

Burung unta. Foto: Pixabay/Public Domain/DukeAsh

 

Burung unta [Struthio camelus]

Saat ini, yang terbesar dari semua burung di Bumi, baik dalam ukuran dan berat, tidak diragukan lagi adalah burung unta. Burung raksasa ini tumbuh hingga 2,7 meter tinggi dengan berat bisa mencapai 130 kilogram.

Meskipun memiliki lebar sayap hingga 2 meter, burung unta tidak dapat terbang. Sebaliknya, sayap digunakan mirip sebagaimana kapal menggunakan layar. Selama berlari dengan kecepatan 70 km per jam, burung ini membuka sayap dan menggunakannya sebagai kemudi udara, berfungsi untuk rem maupun akselerasi. Kelincahan ini memungkinkannya menghindari ancaman yang dihadapi di sabana Afrika, termasuk spesies pemangsa seperti singa dan serigala.

Dalam beberapa situasi, burung unta akan menyerang dan menggunakan cakarnya untuk memberikan pukulan yang cukup kuat, bisa membunuh seekor singa.

 

 

Burung rhea. Foto: Pixabay/Public Domain/MabelAmber

 

Burung rhea [Rhea americana]

Meskipun burung ini terlihat seperti burung unta remaja berukuran kecil, rhea adalah sepupu burung unta di Amerika Selatan. Rhea memiliki berat 30 kilogram, dan tumbuh hingga 1,5 meter .

Rhea adalah burung yang tidak bisa terbang, dan seperti burung unta menggunakan sayapnya sebagai alat bantu keseimbangan saat berlari dengan kecepatan hingga 65 km per jam. Rhea betina bertelur hingga 40 butir per musim kawin, tetapi jantan yang akan menunjukkan telur selama sekitar 30 hari sebelum menetas.

 

 

Burung kasuari. Foto: Wikimedia Commons/Cburnett/CC BY-SA 3.0

 

Kasuari [Casuarius casuarius]

Kasuari adalah burung yang tampak paling prasejarah di Papua dan daratan Australia. Menjulang setinggi 2 meter, kasuari merupakan burung tertinggi di Bumi. Di atas kepalanya ada benjolan mirip helm yang disebut casque, terbuat dari lapisan tebal keratin, bahan yang sama yang membentuk kuku dan rambut kita.

Kasuari menggunakan helm ini untuk melewati vegetasi saat mereka berlari melalui hutan lebat. Selain sebagai salah satu spesies burung terbesar, mereka juga mendapatkan reputasi sebagai burung paling berbahaya.

Kasuari menggunakan kaki tiga jarinya yang tajam, yang memiliki jari tengah sepanjang 10 sentimeter, untuk memberikan cakaran maut ke targetnya.

 

 

Pelikan dalmatian. Foto: Pixabay/Public Domain/Herbert2512

 

Pelikan Dalmatian [Pelecanus crispus]

Pelikan Dalmatian bukan hanya spesies pelikan terbesar tetapi juga sebagai burung terbang terbesar di dunia. Dengan lebar sayap sekitar 3 meter, pelikan dapat terbang tinggi dan telah diamati mencapai ketinggian lebih dari 3.000 meter.

Jenis ini juga memiliki nafsu makan besar. Seekor pelikan dewasa dapat melahap sekitar 1,8 kilogram ikan sehari.

Pelikan Dalmatian mengumpulkan dengan menggunakan kantong paruhnya yang besar, menyelam ke air dan mengambil ikan terdekat. Setelah ikan terperangkap di paruhnya, pelikan akan mencondongkan kepalanya ke depan untuk menyaring air dan melahap mangsanya.

 

 

Shoebill yang mirip bangau. Foto: Ueno zoo, Tokyo, Japan/Wikimedia commons/CC BY-SA 2.0

 

Shoebill [Balaeniceps rex]

Juga dikenal sebagai bangau berkepala paus, shoebill adalah burung teraneh dan tertinggi di Afrika. Bangau ini tingginya sekitar 1,5 meter dan menghabiskan waktu mengarungi rawa air tawar dan rawa-rawa, berburu ikan dan spesies kecil lainnya.

Sebagai burung pemburu, shoebill memiliki tingkat keberhasilan tinggi dan memberikan serangan fatal sekitar 60%. Burung soliter ini tidak ditemukan dalam kawanan dan sering menempati wilayah air sekitar 3 kilometer persegi.

 

 

Burung Great bustard. Foto: Wikimedia Commons/Andrej Chudý/CC BY-SA 2.0

 

Great bustard [Otis tarda]

Great bustard adalah burung darat terbesar di Eropa, tetapi juga ditemukan di Asia Tengah, Rusia, dan Afrika Barat. Sang jantan dapat memiliki berat hingga 14 kilogram dan tinggi hampir 1,2 meter, yang juga berarti sasaran empuk para pemburu.

Akibatnya, jumlah mereka menurun selama bertahun -lebih dari 30% populasi global hilang sejak 1960-an – dan punah secara nasional di beberapa negara seperti Inggris.

Great bustard terakhir ditembak pada 1832 di Inggris, tetapi secara mengejutkan muncul kembali tahun 2004 dan saat ini populasinya lebih dari 100 individu.

 

 

Penguin kaisar. Foto: Pixabay/Public Domain/MemoryCatcher

 

Penguin Kaisar [Aptenodytes forsteri]

Dari 18 spesies penguin di Bumi, penguin kaisar adalah yang terbesar, menurut World Wildlife Fund [WWF]. Tingginya sekitar 1,2 meter dan beratnya sekitar 40 kilogram.

Burung yang tidak bisa terbang ini memanfaatkan simpanan lemaknya untuk melindungi diri dari kondisi keras musim dingin Antartika, bersama dengan beberapa lapisan bulu seperti sisik yang akan menahan angin hingga 100 km per jam.

Selain isolasi mandiri, penguin kaisar berkerumun bersama dalam koloni untuk mengurangi kehilangan panas hingga 50% dan menciptakan suhu di atas 24 derajat Celcius dalam kerumunan.

 

 

Kondor Andes. Foto: Pixabay/Public Domain/Lolame

 

Kondor Andes [Vultur gryphus]

Kondor Andes adalah spesies raptor terbesar di planet ini dengan lebar sayap terbesar kedua dari semua burung – yang membentang sekitar 3,2 meter. Jenis ini dapat terbang di ketinggian hingga 5.500 meter, melewati puncak Andes. Sayapnya yang lebar, membuatnya dapat terbang di atas arus udara dengan mudah, tanpa mengeluarkan banyak energi.

Kondor Andes adalah spesies burung nasar, tidak dominan berburu dan mengais makanan dari hewan yang sekarat atau mati. Mereka mampu makan sekitar 6,8 kilogram bangkai [daging mati atau membusuk] dalam sekali makan.

Kondor Andes memiliki umur panjang sekitar 50 tahun di alam liar dan hingga 80 tahun di penangkaran.

 

 

Exit mobile version