Mongabay.co.id

Inilah Tempat Terkering di Bumi, Tidak Pernah Hujan Selama 2 Juta Tahun

 

 

Kita mungkin sering membayangkan, daerah terkering selalu identik dengan panas kerontang di gurun pasar di Afrika Utara, atau di Timur Tengah. Namun siapa sangka, wilayah terkering di Planet Bumi terdapat di Dry Valleys [Lembah Kering] McMurdo di Benua Antartika, Kutub Selatan. Wilayah dengan kelembaban sangat rendah ini, tidak pernah mendapatkan curah hujan selama hampir 2 juta tahun.

Wilayah seluas 4.800 kilometer persegi ini, dikutip dari Oceanwide Expeditions, bahkan tidak ada air, es, atau salju, padahal letaknya di benua paling dingin. Dry Valleys adalah bagian dari Antartika yang sangat tidak biasa. Seperti kita pahami, benua beku tersebut hampir semuanya tertutup es.

Namun ada pengecualian, yaitu kawasan Dry Valleys yang justru tidak tertutup es. Menjadi kawasan bebas es terbesar di Benua Antartika, tingkat kelembaban Dry Valleys sangatlah rendah. Hampir tidak ada es yang menyelimuti permukaannya.

Lokasinya di tengah pegunungan Trans-Antartika, menjulang tinggi menghalangi es yang mengalir ke laut untuk mencapai Dry Valleys. Pengunungan yang membentang ini menyebabkan terjadinya fenomena angin katabalik yang kuat, dari puncak-puncak pegunungan menuju lembah.

Baca: Makhluk Laut Dalam Aneh Ini Hidup di Bangkai Kapal Endurance di Antartika

 

Inilah wilayah terkering di Planet Bumi yaitu Dry Valleys. Foto: maxresdefault/i.ytimg.com

 

Udara dingin yang padat itu berembus kencang, menuruni lereng pegunungan karena gaya gravitasi. Kecepatannya yang mencapai 322 kilometer per jam, mampu memanaskannya hingga menguapkan lapisan air, es, dan salju yang dibawa, sebelum mencapai permukaan lembah. Meski kering, tentu saja Dry Valleys tetaplah bersuhu sangat dingin, suhu tahunan rata-rata antara -14 derajat Celcius hingga -30 derajat Celcius, sebagaimana dikutip dari Jurnal Science Direct.

Dry Valleys memiliki beberapa danau. Satu yang menarik adalah Danau Bonney, danau asin yang selalu tertutup es setinggi 3 hingga 5 meter. Para ilmuwan telah menemukan mumi anjing laut di tempat tersebut. Sedangkan Danau Vanda, yang juga terletak di daerah itu, tiga kali lebih asin daripada lautan. Menariknya, suhu di dasar danau bisa mencapai 25 derajat Celcius.

Baca: Diteliti, 13 Fosil Pohon yang Pernah Hijaukan Antartika

 

Dry Valleys tidak hujan hampir 2 juta tahun lamanya. Foto: Oceanwide Expeditions

 

Dikutip dari Ice Stories, Dry Valleys memiliki tiga lembah berdekatan satu sama lain, yakni Taylor, Wright, dan Victoria yang mencakup 0.03 persen dari total luas Benua Antartika. Kurang lebih, sekitar 14 juta kilometer persegi dari total luas benua Antartika terselimuti salju yang ketebalannya bisa mencapai 2.000 meter bahkan 4.800 meter. Pada musim dingin, es juga membekukan lautan, sehingga sulit membedakan mana daratan dan lautan.

Penjelajah Antartika Robert Scott, yang juga perwira di Angkatan Laut Inggris, menemukan lembah tersebut tahun 1903. Dia bergumam pada anak buahnya, “Inilah lembah kematian”. Artinya, tempat tersebut tidak ada makhluk hidup yang mampu bertahan dan berkembang biak. Pendapat Scott terbukti salah di kemudian hari.

Baca juga: 10 Fakta Unik Tentang Benua Antartika

 

Dry Valleys dilihat dari satelit. Foto: NASA/GSFC/METI/ERSDAC/JAROS, and U.S./Japan ASTER Science Team

 

Para peneliti telah menemukan Dry Valleys adalah rumah bagi berbagai extremophiles [organisme yang hidup di lingkungan yang ekstrim]. Diantaranya adalah lumut kerak dan lumut, komunitas mikroba [termasuk cyanobacteria], dan nematoda [cacing mikroskopis]. Para peneliti terus menemukan dan mempelajari organisme ini dan organisme lain serta kemampuan adaptasinya, yang memungkinkan mereka bertahan hidup di salah satu lingkungan paling berbahaya di planet ini.

Penelitian telah menunjukkan bahwa Dry Valleys tidak hanya sekadar laboratorium untuk mempelajari Bumi, karena lembah ini adalah tempat di Bumi yang paling mirip dengan kondisi di Planet Mars. Salah satu yang paling sering ditanyakan adalah, apakah kita akan menemukan kehidupan di Mars?

Para peneliti di Dry Valleys mengetahui bahwa air mengalir di sana dan menghilang, meninggalkan mikroorganisme di sedimen tersisa; Mars mungkin memiliki kondisi yang  serupa.

Dan jika kita menemukan kehidupan di Mars, apakah itu berarti kita memiliki asal usul yang sama? Ini hanyalah beberapa dari banyak pertanyaan yang dikejar para ilmuwan saat mereka menjelajahi Dry Valleys, tempat paling ekstrim di benua misteri Antartika. [Berbagai sumber]

 

 

Exit mobile version