Mongabay.co.id

Penyu Bertelur di Pantai Wisata di Madura, Bagaimana Menanganinya?

 

 

 

 

 

Syaiful Bahri, seorang penjaga Pantai Sembilang di Pulau Gili Genting, Madura, sekaligus pemandu wisata. Awal Juni lalu Juni tanpa sengaja melihat penyu sedang naik ke daratan, tepat di pasir area wisata Pantai Sembilan.

Penyu abu-abu atau penyu lekang (Lepidochelys olivicea) yang naik ke pesisir itu. Syaiful mengamati dari jauh. Dia tahu penyu itu hendak bertelur. Dia membiarkan sampai penyu selesai bertelur, baru ketika hendak kembali ke laut, dia mendekati.

Penyu itu bertelur sekitar lima meter dari bibir pantai.

“Pas di wisata itu, di pasir-pasir orang-orang biasa main,” kata Syaiful akhir Juni lalu.

Dia sedikit heran, baru kali ini tahu penyu naik ke daratan saat matahari terbit, biasa malam hari saat terang bulan atau dini hari.

Syaiful bilang, bukan hanya kali ini penyu bertelur di sekitar Pantai Sembilan, sudah beberapa kali. Bahkan,  pernah suatu hari pada 2019, puluhan tukik keluar dari balik timbunan pasir.

Wee banyak. Langsung tiba-tiba keluar, pada kaget semua itu,” kata Syaiful.

Dia melaporkan temuan itu kepada Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) Reng Paseser untuk ditindaklanjuti.

Proses pemindahan telur baru dua hari kemudian. Fadlillah, Sekretaris Pokmaswas Reng Paseser, mengatakan, mereka terkendala jarak hingga baru dua hari kemudian bisa dipindahkan.

 

Pantai Pulau Sembilan. Salah satu obyek wisata di Madura, yang jadi tujuan penyu bertelur. Foto: Moch Tamimi/ Mongabay Indonesia

 

Pokmaswas Reng Paseser mengonsultasikan bagaimana memindahkan 101 telur penyu itu dengan aman dan benar.

Berdasarkan hasil konsultasi dengan pembinanya, Sukdandar, telur penyu masih bisa dipindah walau sudah dua hari, kendati itu bukan waktu yang ideal.

“Setelah konsultasi dengan Kandar, gak apa-apa maksimal tiga hari asal posisi (telur) di atas tidak pindah,” kata Fadlillah 12 Juni lalu.

Berbeda dengan telur ayam, posisi telur penyu tak boleh berubah ketika dipindahkan. Ruang kosong telur harus tetap berada di bagian atas, tidak boleh diposisikan sembarangan.

Mereka telah melaporkan temuan ini ke Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur. Laporan mereka, katanya, mendapatkan respon baik. Pemerintah akan menganggarkan dana untuk usaha konservasi penyu. Mereka ingin mengumpulkan orang-orang yang peduli lingkungan, untuk konservasi penyu.

“Kita nanti bikin tempat penangkaran yang aman,” kata laki-laki yang akrab dipanggil Fadel itu.

Sukdandar, pembina Pokmaswas se-Jawa Timur, bilang, jarak waktu terbaik dalam memindahkan telur penyu adalah 12 jam. Hanya untuk kasus penyu di Pantai Sembilan adalah darurat. Dia bahkan pernah memindahkan telur penyu setelah empat hari, menetas 70%. “Tetapi itu tidak direkomendasikan.”

 

Perburuan telur penyu masih terjadi di Aceh, kondisi ini menyebabkan terganggunya populasi penyu. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Saat pemindahan suhu udara tak boleh ekstrim, terlalu panas atau dingin.

“Kalau siang hari jangan terlalu kena sinar matahari,” kata Cak Kandar, sapaan akrabnya.

Kondisi suhu saat penyu bertelur juga bisa jadi bahan prediksi mengenai jenis kelamin. Menurut Kandar, suhu terbaik adalah 29-31o celcius.

“Itu kemungkinan antara betina dan jantan itu seimbang, tetapi saat suhu 32 o ke atas, maka akan cenderung betina … Maka di pemanasan global itu nanti, suhu makin naik, kemungkinan betina lebih banyak.”

Dalam ritual perkawinan penyu, perlu lebih banyak penyu jantan karena betina kawin dengan lebih dari satu pejantan.

Idealnya, dalam satu lubang atau sarang telur penyu abu-abu terdapat 40-50 telur dengan kedalaman lubang 50 cm. Setiap spesies penyu punya ketentuan berbeda.

Penyu abu-abu tidak bertelur setiap tahun. Setiap musim ia akan bertelur dua kali dengan jarak antara dua sampai empat minggu dari waktu bertelur pertama kali. Setelah itu, penyu baru akan bertelur kembali dalam kisaran waktu 19 bulan.

Ia biasa bertelur ketika cuaca dingin, antara Februari-Oktober. Puncaknya, kata Kandar, antara Juni-Juli. Lama bertelur sekitar 45 menit sampai 1,5 jam. Saat bertelur, penyu membuat jejak manipulasi di pasir sampai tiga kali untuk mengecoh predator atau pemburu.

Setiap penyu mempunyai karakteristik sendiri, katanya, baik cara berkembang biak maupun kuantitas telur.

Di Indonesia, terdapat enam spesies penyu dari tujuh penyu di dunia, yakni, penyu hijau (Chelonia mydas), penyu pipih (Natator depressus), penyu abu-abu (Lepidochelys olivicea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Juga, penyu belimbing (Dermochelys coriacea) dan penyu tempayan (Caretta caretta).

“Penyu hewan yang punya navigasi baik,” kata Kandar.

 

Penyu bertelur naik ke pantai. Bagaimana kalau pantai tempat penyu bertelur tempat orang ramai?  Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Ketika penyu menetas di suatu tempat, kemungkinan besar akan kembali ke tempat itu saat mau bertelur. Mereka bisa mendeteksi pasir tanah kelahiran mereka. Usia mereka bisa sampai lebih 100 tahun. Penyu dewasa bertelur pertama kali saat usia sekitar 27 tahun.

“Antara 27 tahun baru ia matang reproduksi.”

Tingkat kepekaan penyu terhadap makhluk lain berbeda-beda. Penyu abu-abu termasuk spesies yang yak peka dengan spesies lain. Karena itu, kata Kandar, ada penyu abu-abu di Gili Genting bertelur pagi hari.

Penyu abu-abu punya kebiasaan bertelur setiap saat, siang atau malam.

Semua jenis penyu di Indonesia dilindungi sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Hewan berpunggu keras yang dilindungi ini masuk kategori Appendix I Convention on International Trade in Endangered Species (CITES).

 

Pantai Sembilan, salah satu tujuan wisata di Madura. Pantai yang biasa ramai pengunjung ini jadi tempat penyu bertelur. Bagaimana agar telur-telur selamat? Foto: Moh Tamimi/ Mongabay Indonesia

*********

Exit mobile version