- Gambir merupakan tanaman kaya manfaat.
- Di Indonesia, umumnya gambir dikenal sebagai bahan untuk mengunyah sirih dalam tradisi masyarakat Papua hingga Sumatera.
- Dari sisi kesehatan, gambir sangat dibutuhkan karena mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatan manusia.
- Di Gorontalo, gambir menjadi salah satu syarat mahar perkawinan bahkan disebut sebagai darahnya adat.
Bagi masyarakat wilayah Jabodetabek, gambir identik dengan nama stasiun kereta di kawasan sibuk Jakarta Pusat.
Namun, di beberapa daerah Indonesia, gambir dikenal sebagai bahan campuran menyirih atau mengunyah sirih. Tradisi ini dapat di temui dari Papua hingga Sumatera.
Gambir adalah sebuah tanaman dengan nama latin [Uncaria Gambir Roxb] dan diolah menjadi sejenis getah yang dikeringkan dan bersumber dari ekstrak remasan daun dan rantingnya.
Gambir diperkirakan pernah menjadi andalan Provinsi Sumatera Selatan dan sudah dikenal masyarakat di Nusantara sekitar 2.500 tahun lalu karena menjadi campuran menyirih. Selain itu digunakan sebagai pewarna, penyamak kulit hewan, serta obat-obatan seperti sakit perut, luka bakar, atau sakit kepala.
Baca: Pernah Jadi Andalan Sumatera Selatan, Tanaman Gambir Kini Ditinggalkan
Tahun 2021 tercatat, Indonesia pemasok 80 persen komoditas gambir pasar dunia. Permintaan gambir dari India sebagai negara tujuan utama ekspor terus meningkat, hingga mencapai 13-14 ribu ton per tahun. Selain India, pasar ekspor gambir Indonesia meliputi Jepang, Pakistan, Filipina, Bangladesh, serta Malaysia.
Di tahun tersebut, Sumatera Barat mampu memasok 80 – 90 persen dari total produksi gambir nasional dan 90 persen produksi gambir di Sumatera Barat berasal dari Kabupaten Lima Puluh Kota.
Gambir menjadi salah satu komoditas unggulan di Sumatera Barat karena banyak petani yang menggantungkan hidupnya dari budidaya ini. Kuantitas dan nilai ekspor gambir Sumatera Barat cenderung meningkat, sehingga daerah tersebut diposisikan sebagai barometer gambir nasional.
Baca: Bukan Hanya Karet dan Sawit, Kabupaten Muba Juga Kembangkan Gambir
Gambir memang dikenal sebagai tanaman banyak manfaat, salah satunya sebagai antioksidan. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Medical Journal [2016] menjelaskan, antioksidan merupakan senyawa yang dapat mencegah dan memperlambat kerusakan yang disebabkan radikal bebas melalui penghambatan mekanisme oksidatif.
Antioksidan dapat mencegah penyakit yang dihubungkan dengan radikal bebas seperti kanker, kardiovaskuler, dan penuaan dini.
Menurut para peneliti, gambir merupakan tanaman yang mengandung turunan senyawa polifenol yaitu katekin, tanin, epicatechin, querselin epigallocatechin, dan beberapa senyawa turunan lain.
Katekin merupakan senyawa polifenol yang berpotensi sebagai antioksidan dan antibakteri.
“Tumbuhan yang memiliki antioksidan alami adalah gambir. Senyawa polifenol yang terdapat diekstrak gambir adalah katekin yang berperan sebagai senyawa antimikroba dan antioksidan,” tulis M. Aditya dan Putri Ria Ariyanti, dalam penelitian mereka.
Profoser Dr. Eko Baroto Walujo dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia [LIPI], yang kini telah dilebur menjadi BRIN mengatakan, selain memiliki kandungan antioksidan bernama katekin yang dapat mencegah penyakit, gambir juga memiliki daya hambat terhadap bakteri Streptococus Mutans.
“Bakteri inilah yang menyebabkan plak pada gigi,” jelasnya.
Gambir juga memiliki kandungan antibakteri yang berasal dari katekin yaitu flavonoid, biasanya untuk mengobati diabetes, penyakit degeneratif, penyakit yang tidak menular. Gambir juga dipercaya sebagai obat cuci luka bakar, kudis, diare dan disentri, obat kumur-kumur untuk sakit tenggorokan, dan sariawan
Untuk dijadikan obat, gambir perlu diekstraksi.
“Ada enam tahapan, yaitu perebusan dan penguapan daun dan ranting, pengendapan, pengendapan getah, penirisan, pencetakan, dan pengeringan,” papar Eko.
Baca: Sering Dikunyah Seperti Permen oleh Masyarakat Papua, Ini Manfaat Buah Pinang
Mahar perkawinan
Di Provinsi Gorontalo, gambir menjadi bagian syarat mahar perkawinan yang harus dipenuhi saat lamaran seorang pria kepada calon mempelai wanita. Dalam kalender Islam, yang sering dijadikan sebagai waktu yang tepat untuk melakukan pernikahan, misalkan bulan Syawal, Muharram, atau Sya’ban, gambir akan selalu dicari di pasar-pasar tradisional.
Baharudin, warga Banggai dari Suku Saluan, bercerita bahwa dia memiliki seorang keponakan yang hendak melamar gadis asal Gorontalo. Ketika sedang melakukan musyawarah rencana pernikahan, salah satu syarat yang disebutkan oleh keluarga pihak perempuan bersuku Gorontalo itu adalah wajib membawa gambir dalam prosesi adat.
“Kami mencari gambir di pasar tradisional Gorontalo,” ujarnya, Sabtu [30/07/2022].
Dalam jurnal penelitian berjudul “Pengenalan Makna dan Simbol Perangkat Tanaman Adat dalam Ritual Modutu Antaran Gorontalo bagi Anak Usia Dini” dijelaskan, gambir atau dalam Bahasa Gorontalo disebut gambele, diibaratkan sebagai duhu lo aadati yang berarti darahnya adat.
Dalam prosesi adat Gorontalo, gambir dipaketkan dengan sirih, pinang, dan tembakau. Secara keseluruhan, paket adat tersebut diibaratkan sebagai bagian atau organ tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, untuk membentuk kehidupan setiap manusia.