Mongabay.co.id

Pohon Ini Umurnya Lebih Tua dari Dinosaurus, Kini Terancam Punah

 

 

Namanya terdengar aneh. Dalam Bahasa Inggris, dijuluki Monkey Puzzle, yang berarti pohon teka-teki monyet. Yang menarik, pohon bernama latin Araucaria araucana ini hidup sejak era Jurassic, lebih dari 145 juta tahun yang lalu, bertahan hidup sampai sekarang. Melewati umur dinosaurus yang punah 65 juta tahun lalu.

Mencapai ketinggian hampir 50 meter, pohon cemara ini mampu mencapai umur hingga 700 tahun. Cabangnya bersisik keras, dengan daun spiral kaku. Keberdaaan di alam liar makin menyusut, terancam punah di era kita.

Monkey Puzzle diketahui hanya tumbuh di Amerika Selatan, tepatnya di Chile dan Argentina, di sepanjang lereng pegunungan Patagonia. Bertambahnya permukiman manusia, kebakaran, dan penggembalaan ternak berlebihan, membuat habitat pohon ini rusak.

Punahnya pohon purba ini bakal berdampak pada burung parkit austral [Enicognathus ferrugineus], yang mengandalkan bijinya yang besar sebagai sumber makanan. Biji ini juga sangat penting bagi kawanan burung paruh bengkok hijau [green-hued parrots].

Burung paruh bengkok hijau ini, dalam kawanan sekitar 15 ekor, terbang dari pohon ke pohon untuk menemukan tempat berlindung, dekat sumber makanan, agar bisa bertahan di musim dingin. Ketika burung-burung itu mendapat pohon yang tepat, jumlah burung yang hinggap bisa bertambah hingga lebih 100 individu.

Baca: Ilmuwan Temukan Cacing Super Pemakan Sampah Plastik

 

Biji dari pohon Monkey Puzzle ini diambil juga oleh masyarakat di Argentina untuk bahan makanan. Foto: Kevin Zaouali via CNN

 

Penelitian terbaru menemukan, burung-burung ini sebenarnya bisa membantu pohon teka-teki monyet bertahan hidup di Patagonia. Para ilmuwan mengatakan, burung-burung itu bertindak sebagai penyangga terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh pemanenan biji yang berlebihan oleh manusia.

Burung-burung tersebut biasanya mengambil biji dan memakannya dari puncak pohon. Seringkali, burung hanya memakan sebagian saja bijinya.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa parkit austral membantu meningkatkan kecepatan perkecambahan benih dengan memakannya jauh dari pohon aslinya dan meninggalkan “sisa” yang dimakan sebagian di atas tanah.

Penyebaran benih yang dilakukan oleh burung parkit ini sangat vital dalam membantu pohon baru beregenerasi lebih jauh dari tanaman induk, berdasarkan penelitian 2018 di jurnal National Library of Medicine.

“Mereka memainkan peran penting dalam regenerasi hutan araucaria karena biji yang dimakan sebagian tidak dipilih pengumpul benih. Mereka mempertahankan potensi perkecambahannya,” kata para peneliti dari Institut Penelitian Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan Argentina di Universitas Nasional Comahue, Gabriela Gleiser dan Karina Speziale, dilansir dari CNN.

Baca: Mengapa Kura-kura Bisa Hidup Begitu Lama?

 

Pohon bernama latin Araucaria araucana ini masih tumbuh di Taman Nasional Conguillio, Chile. Foto: Wikimedia Commons/Grm.gustavo/CC BY-SA 2.0 BR

 

Selain burung parkit, biji dari pohon teka-teki monyet adalah sumber makanan tradisional bagi penduduk asli Mapuche yang hidup di sekitar pegunungan Patagonia di Chile dan Argentina. Menggunakan keterampilannya, orang-orang Mapuche memanjat pohon untuk mengumpulkan bijinya yang kemudian ditumbuk, digunakan untuk membuat roti.

Pemerintah setempat membatasi jumlah yang dikumpulkan oleh masyarakat umum dan memerlukan izin lebih lanjut jika biji-bijian dari pohon ini digunakan untuk tujuan komersial.

“Pengumpulan biji oleh manusia merupakan ancaman penting bagi reproduksi pohon teka-teki monyet. Terlebih, pengumpul biji ilegal hampir menghabiskan kumpulan benih yang dihasilkan pohon. Namun, biji yang dimakan parkit dan dibuang pengepul, masih bisa berkecambah,” jelas peneliti.

Baca juga: Dan Akhirnya, Sampah Buatan Manusia Ditemukan di Mars

 

Cabang pohon ini bersisik keras. Foto: Wikimedia Commons/Agnieszka Kwiecień/CC BY-SA 3.0 License

 

Orang-orang Mapuche memiliki budaya dan adat melindungi pohon teka-teki monyet sejak ribuan tahun. Namun, itu adalah ikatan yang hampir putus selama masa kolonial dan hingga 1990-an, ketika para penebang tanpa ampun merobohkan pepohonan di wilayah tersebut, termasuk pohon teka-teki monyet.

Menuntut perlindungan hukum untuk spesies tersebut, orang-orang Mapuche sering terlibat bentrok dengan penebang dan Pemerintah Chile. Saat ini, orang-orang Mapuche sedang bekerja keras menanam kembali dan merevitalisasi populasi pohon teka-teki monyet, berharap suatu hari nanti berkembang. [Berbagai sumber]

 

Exit mobile version