Mongabay.co.id

Pijar Energi Matahari di Pulau-pulau Kecil Kepulauan Riau

 

 

 

 

 

Papan-papan panel surya menghiasi Pulau Tolop Kecil, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Panel di tepi jalan juga di atap mesjid, halaman sampai pelantar pulau. Hampir keseluruhan sumber tenaga listrik di pulau seluas satu hektar ini dari matahari.

Beberapa waktu lalu Mongabay berkunjung ke pulau dan melihat warga sedang menurunkan papan panel surya lalu mereka jemur terpisah karena terhalang pohon rindang. “Kalau tidak dijemur pengisian lama,” kata Muhammad Zaini, penghuni Pulau Tolop Kecil, Belakang Padang.

Mbah Zen, panggilan akrabnya, mengarahkan panel ke matahari. “Alhamdulillah hari ini panas sekali,,” katanya sambil membersihkan panel dengan kain.

Zen, satu-satunya penjaga di Pulau Tolop Kecil. Dia menetap di pulau ini sejak beberapa tahun belakangan.

Pulau Tolop perlu penjaga karena ada dua makam sunan keturunan Samudera Pasai. Makam-makam inilah yang membuat Pulau Tolop Kecil jadi obyek wisata religi di Batam.

 

Pulau Tolop Kecil. Foto: Yogi Eka Sahputra/ Mongabay Indonesia

 

Pengnjung datang dari Batam maupun luar daerah. Mereka tak hanya berlibur, tetapi lebih banyak ziarah kubur.

Proses ziarah tidak siang hari saja, tetapi sampai malam hari. “Bahkan ada sebagian yang menginap satu malam,” katanya.

Makin banyak pengunjung berziarah ke pulau, lalu mulai dibangun berbagai fasilitas seperti mesjid, toilet umum sampai lampu penerangan jalan di Pulau Tolop Kecil.

“Listrik dari panel itu kita untuk kebutuhan-kebutuhan itu.”

Sebelumnya, sumber tenaga listrik di pulau ini dari mesin genset. Karena akses pulau cukup jauh, membuat perawatan genset terkendala. Zen juga memperlihatkan tiga mesin genset yang sudah rusak total di pulau itu.

“Kalau rusak (genset) jauh nak memperbaikinya.”

 

Papan panel surya di pulau kecil di Batam. Foto: Yogi Eka Sahputra/ Mongabay Indonesia

 

Selain mengalami kerusakan, penggunaan listrik yang bersumber dari mesin genset memiliki keterbatasan pasokan. Pemakaian listrik tidak bisa secara menyeluruh.

Melihat kondisi itu, beberapa donatur memberikan panel surya untuk dipasang di Pulau Tolop Kecil. “Panel terdapat di beberapa tempat, di jalan menuju makam satu, di masjid ukuran besar dua panel.”

Panel surya sangat membantu. Beberapa panel bisa menghidupkan lampu penerangan jalan sampai pagi hari. “Ini juga bisa diatur jamnya, mau berapa jam hidup, enam jam atau 10 jam, misal, memasang juga murah.”

Total panel surya yang terdapat di Pulau Tolop Kecil sekitar 10 panel. “Untuk di mesjid karena butuh penggunaan listrik banyak, maka dipasang dua panel berukuran besar,” katanya.

Zein tetap menyediakan genset, sebagai cadangan ketika beberapa hari cuaca mendung hingga panel surya tidak terisi.

Tidak hanya di Pulau Tolop Kecil, beberapa pulau di Kota Batam juga mandiri energi listrik dari tenaga surya, misal, di Pulau Mecan dan Pengalap Galang. Pulau Mecan terdapat panel surya komunal. Dari panel tenaga listrik disimpan di baterai.

Saat ini, PLTS komunal menyuplai listrik untuk 60 rumah, satu puskesmas, dan satu mesjid.

Begitu juga di Pengelap. Di pulau ini terdapat obyek wisata Kepri Coral. Sumber tenaga listrik terutama untuk penerangan bersumber dari panel surya yang dipasang di sepanjang jalan tempat melintas wisatawan.

Muhammad Wafid A.N, staf ahli Lingkungan dan Perencanaan Tata Ruang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, Indonesia tidak bisa terus bergantung kepada sumber energi fosil, harus cepat beralih ke sumber energi baru, rendah karbon dan ramah lingkungan.

 

Sumber: KESDM

 

PLTS terapung

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) juga dicanangkan pemerintah di Pulau Batam. Panel tenaga surya ini dipasang terapung di atas waduk hingga disebut PLTS terapung.

PLTS terapung sudah direncanakan sejak 2021, melalui nota kesepahaman antara Pemerintah Kota Batam, investor dari beberapa perusahaan. Setelah itu pemerintah membentuk tim khusus untuk pembangunan mega proyek ini.

Baru-baru ini, Kamis, 15 September 2022, Tim Teknis Kerjasama PLTS Waduk KPBPBB bersama Tim Komisi Keamanan Bendungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan kunjungan ke Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi.

Hal ini juga merupakan tindak lanjut arahan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi untuk mempercepat realisasi rencana proyek investasi PLTS Terapung di kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.

Kunjungan Tim Komisi Keamanan Bendungan Kementerian PUPR dipimpin Aries Firman, mengatakan pemerintah sepakat  mendukung energi terbarukan.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional, salah satunya dengan tenaga surya terapung. Sebagai pilot project pengembangan energi surya di Indonesia PLTS terapung ini diharapkan dapat menjadi bahan riset, referensi ataupun penelitian untuk mengembangkan teknologi serupa di daerah-daerah lain.

Bendungan, katanya, harus sertifikasi setiap lima tahun sekali. Begitu juga beberapa kendala  yang terdapat di Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi harus diminimalisir. “Tujuan kami datang kesini untuk mengetahui kondisi awal kedua bendungan sebelum digunakan sebagai tempat untuk PLTS terapung,” kata Firman.

Kondisi bendungan dan PLTS kedepan harus saling mendukung, karena waduk merupakan tulang punggung penyediaan air bersih di Batam hingga harus terjaga.

“Bendungan dan PLTS terapung harus saling menguntungkan satu sama lain,  harus kita jaga,” kata Aries.

Dia bilang, energi bersih terbarukan dari PLTS ini tidak boleh terlambat terealisasi.

Irfan Syakir Widyasa, Kepala Pusat Pengembangan KPBPBB dan KEK serta Ketua Tim Teknis Kerja Sama Pengembangan PLTS Waduk KPBPBB, berharap setelah kunjungan lapangan seluruh stakeholder terlibat dalam proyek ini.

Mereka akan berusaha memaksimalkan potensi PLTS yang dapat diakomodir Waduk Duriangkang dan Tembesi untuk mencukupi kebutuhan konsumsi energi lokal serta untuk kebutuhan ekspor.

 

Pulau kecil di Kepulauan Riau, sudah pakai energi matahari. Foto: Yogi Eka Sahputra/ Mongabay Indonesia

 

*******

Exit mobile version