Mongabay.co.id

Mahkota Dewa, Buah Simalakama yang Bermanfaat untuk Kesehatan

 

 

Pernahkah Anda melihat buah simalakama?

Nama populer buah simalakama adalah buah mahkota dewa. Nama ilmiahnya Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl., yang tersebar di banyak tempat di Indonesia. Buah simalakama ini ternyata memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Rabi Ayu atau yang akrab disapa Oma Rabi [71], warga Desa Pantungo, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, dikenal sebagai peracik tumbuhan-tumbuhan ramuan obat bagi masyarakat sekitar. Racikan itu diminum sendiri atau biasanya dibagikan kepada tetangga untuk kesehatan tubuh. Satu dari berbagai jenis tumbuhan yang diracik adalah mahkota dewa.

“Banyak jenis tumbuhan di sekitar kita yang bisa dijadikan obat herbal untuk menyembuhkan penyakit, tidak terkecuali buah mahkota dewa,” terangnya kepada Mongabay Indonesia.

Mahkota dewa menurutnya, memiliki khasiat mengobati penyakit seperti asam urat, diabetes, atau darah tinggi.

“Namun hati-hati mengolahnya, karena mengandung racun terutama pada biji.”

Baca: Mengapa Jenis Ini Disebut Karang Kaktus?

 

Buah Mmahkota dewa matang berwarna merah. Foto: Wikimedia Commons/Tu7uh – Own work/CC BY 3.0

 

Saat muda, buahnya berwarna hijau dan ketika sudah matang menjadi merah segar. Pohonnya tidak terlalu tinggi, sehingga biasanya ditanam di pekarangan rumah.

Menurut Oma Robi, secara umum, pengolahan buah mahkota dewa sebagai obat cukup mudah. Buah yang sudah matang diambil dan diiris tipis, bijinya dibuang. Irisan tersebut dijemur hingga kering untuk menghilangkan efek racun.

Setelah dikeringkan, irisan itu dicuci lalu direbus sesuai takaran yang diinginkan. Air hasil rebusannya disaring dan diminum saat hangat.

Baca: Jambu Mete yang Bukan Keluarga Jambu

 

Buah mahkota dewa muda. Foto: Wikimedia Commons/Tu7uh – Own work/CC BY 3.0

 

Wahiyudin, warga Kelurahan Sipatana, Kota Gorontalo, yang memiliki penyakit asam urat mengaku mengonsumsi olahan buah mahkota dewa. Bentuknya kapsul yang dibeli di apotek.

“Saya minum sejak Agustus lalu. Sejauh ini ampuh mengobati asam urat yang saya alami,” ungkapnya.

Dilansir dari halodoc, buah mahkota dewa diyakini berguna mengobati asam urat karena kandungan polifenol yang dapat membantu menghambat produksi asam urat secara efektif pada tubuh.

Selain asam urat, buah ini juga berkhasiat mengobati penyakit diabetes, flu dan batuk, meredakan sakit kepala, menurunkan kolesterol, membantu proses detoksifikasi pada tubuh, mengatasi gejala alergi, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca juga: Umbut Rotan yang Enak Dimakan

 

Buah mahkota dewa yang dikenal juga dengan nama buah simalakama. Foto: Wikimedia Commons/Hariadhi – Own work/CC BY-SA 3.0

 

Bermanfaat

Nuzulut Fiana dan Dwita Oktaria, dalam publikasi ilmiah berjudul “Pengaruh Kandungan Saponin Dalam Daging Buah Mahkota Dewa [Phaleria macrocarpa] Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah” menjelaskan bahwa penelitian tentang kandungan kimia cangkang biji dan daging buah mahkota dewa memperlihatkan, pada ekstrak heksan, etil asetat, dan methanol diperoleh senyawa flavonoid, fenol, tanin, saponin, dan sterol/terpen.

“Kandungan terbanyak adalah saponin [20,4%]. Penurunan glukosa darah disebabkan kerja saponin yang mengurangi absorbsi glukosa di usus dengan merusak susunan membran sel,” ungkap keduanya dalam jurnal.

Disebutkan lagi, kandungan saponin dalam buah mahkota dewa berperan sebagai antibakteri, antivirus, pendongkrak sistem kekebalan tubuh dan peningkat vitalitas, pengontrol kadar glukosa darah, serta penurun penggumpalan darah.

Senyawa saponin inilah yang berkhasiat sebagai antidiabetes, karena bersifat sebagai inhibitor atau penghambat enzim α-glukosidase. Enzim ini merupakan enzim yang berperan dalam mengubah karbohidrat menjadi glukosa.

“Berdasarkan hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa buah mahkota dewa menghasilkan efek hipoglikemik dengan dosis 241,35 mg/kg berat badan,” tulis keduanya.

Mereka menyimpulkan bahwa dengan adanya kandungan saponin dan tanin yang berperan dalam penurunan kadar glukosa darah, maka buah mahkota dewa dapat digunakan sebagai obat alternatif atau obat tradisional bagi penyakit diabetes di kalangan masyarakat.

 

Exit mobile version