Mongabay.co.id

Populasi Paus Abu-Abu Terus Mengalami Penurunan

 

Paus kelabu atau kerap disebut sebagai paus abu-abu (Eschrichtius robustus) sering bermigrasi dalam jumlah kawanan besar sepanjang Pantai barat Amerika Utara. Dengan panjangnya antara 13 – 16 meter, paus ini kerap hidup di perairan tenang dan hangat sebagai tempat aman dari ancaman predator.

Pada tahun 2016, para peneliti melakukan survei dengan menghitung kawanan paus abu-abu saat bermigrasi. Mereka mencatat terdapat populasi sekitar 27.000 ekor di wilayah perairan Amerika Utara.

Namun dalam 2 tahun terakhir, populasi paus abu-abu mengalami penurunan hingga 38 persen. Diprediksi jumlahnya menjadi 16.650 individu pada tahun ini. Para peneliti di Southwest Fisheries Science Center menelusuri penyebab turunnya populasi mereka. Survei dilakukan oleh lembaga kelautan Amerika yaitu National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Fisheries dari akhir Desember 2021 hingga pertengahan Februari 2022.

“Mengingat terus menurunnya jumlah paus kelabu sejak 2016, kita perlu memantau populasi dengan cermat untuk membantu memahami apa yang mungkin menyebabkan tren penurunan tersebut,” kata Dr. David Weller, Direktur Divisi Mamalia Laut dan Penyu Southwest Fisheries Science Center seperti dikutip dari Science Daily, Sabtu (22/10/2022).

baca : Miris! Paus Biru Bisa Memakan 10 Juta Keping Mikroplastik Setiap Harinya

 

Sekelompok paus abu-abu yang sedang bermigrasi. Foto : NOAA Fisheries

 

Paus ini juga mengalami penurunan paling sedikit sejak para ilmuwan mulai menghitung kelahiran pada tahun 1994. Penurunan populasi paus abu-abu terlihat dari peningkatan jumlah paus yang terdampar. Peningkatan jumlah paus yang terdampar di pantai mendorong NOAA Fisheries menyatakan sebagai peristiwa kematian tidak biasa pada tahun 2009.

“Penyelidikan sedang berlangsung telah mengidentifikasi beberapa penyebab yang mungkin terjadi. Ini termasuk perubahan ekologis di Arktik yang memengaruhi dasar laut, amphipoda serta invertebrata lain yang hidup di dalam dan di atas sedimen dan di kolom air yang dimakan paus abu-abu setiap musim panas,” kata Dr. David Weller.

Sementara Dr. Sue Ellen Moore, seorang peneliti di University of Washington menilai pengaruh ekologis sebagai penyebab utama paus abu-abu mengalami menurun populasi secara drastis. Sekitar 600 paus mati yang tercatat dari 2019 hingga 2022 dominan mengalami kekurangan gizi.

Kematian pada paus yang terdampar biasanya diakibatkan tertabrak kapal atau dimangsa oleh paus pembunuh. Jumlah terdampar awalnya melonjak pada 2019 tetapi kemudian turun pada tahun-tahun berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penurunan populasi paus abu-abu mungkin terjadi pada tahun-tahun tak lama setelah status kematian massal diumumkan pada 2009.

menarik dibaca : Siapa Saja Para Pemburu Paus di Dunia?

 

Seekor paus abu-abu dan anaknya bermigrasi ke utara sepanjang pantai California menuju tempat mencari makan pada musim panas di Kutub Utara. Foto : NOAA Fisheries

 

Populasi Mencerminkan Perubahan Kondisi Laut

Populasi paus abu abu sebetulnya mengalami fluktuasi penurunan serupa sekitar 40 persen dari akhir 1980-an hingga awal 1990-an. Faktor penyebabnya penurunan adalah perburuan paus komersial. Kemudian populasinya kembali pulih di Samudra Pasifik Timur setelah kebijakan pelarangan perburuan. Sehingga status mereka dihapus dari daftar spesies yang terancam punah pada tahun 1994.

Sebagian besar paus abu-abu bermigrasi untuk mencari makan di antara Kutub Utara selama musim panas. Sedangkan migrasi musim dingin bermuara di perairan Baja California, Meksiko di mana mereka memberi makan anak paus yang baru lahir. Perjalanan pulang pergi tahunan itu ditempuh lebih dari 10.000 mil. Hal ini membuat mereka mengalami banyak mengalami pemicu stres di sepanjang jalan.

Populasi paus abu abu kemungkinan selalu berfluktuasi sebagai respons terhadap perubahan lingkungannya. Ahli biologi, Dr. Tomo Eguchi selaku peneliti NOAA Fisheries mengatakan, “Populasi mereka telah pulih beberapa kali dari jumlah rendah di masa lalu”. Oleh karena itu, ia sangat optimistis hal yang sama akan terjadi kali ini. “Pemantauan berkelanjutan akan menentukan apakah dan kapan mereka pulih,” tambahnya.

baca juga :  Menakjubkan… Paus Abu-Abu yang Berenang Bersama Lumba-lumba 

 

Seekor paus abu-abu. Foto : NOAA Fisheries

 

Jumlah Anak Paus Juga Menurun

Peneliti NOAA Fisheries melacak jumlah paus abu-abu dalam populasi dengan menghitung paus yang migrasi ke selatan dari Kutub Utara menuju perairan Meksiko. Mereka memantau produksi anak paus dengan menghitung induk dan anak yang bermigrasi ke wilayah utara setiap musim semi dari laguna di Baja California, tempat beberapa paus melahirkan. Tercatat pada Mei, diperkirakan total produksi anak paus tahun ini sekitar 217 ekor. Jumlah ini turun dari 383 anak paus tahun lalu dan terendah sejak penghitungan dimulai pada 1994.

Seperti populasi paus abu-abu secara keseluruhan, jumlah anak paus yang lahir setiap tahun juga berfluktuasi. Dua dari tiga periode produksi anak paus yang menurun ternyata bersamaan dengan peristiwa “Kejadian Kematian yang Tidak Biasa” pada 2009. Peristiwa tersebut juga mempengaruhi reproduksi mereka. Foto-foto udara paus abu-abu di laguna di Meksiko menunjukkan penurunan kondisi tubuh banyak paus dewasa.

Pada Desember 2022 nanti, tim akan memulai penghitungan berikutnya dengan mengamati paus yang bermigrasi ke selatan melewati Granite Canyon, tepat di selatan Monterey Bay di California. Untuk itu pihaknya akan mengawasi dengan cermat jadwal migrasi tersebut.

“Apa yang kami harapkan dalam beberapa tahun ke depan adalah bahwa jumlah populasi paus abu abu stabil dan menunjukkan tanda-tanda peningkatan,” kata Dr. Aimee Lang, seorang peneliti NOAA Fisheries.

 

 

Sumber : repository.library.noaa.gov dan natureworldnews.com

 

Exit mobile version