Mongabay.co.id

Bajing Kelapa, Si Gesit ‘Pembantu’ Regenerasi Hutan

 

Tubuhnya mungil, pergerakannya gesit. Dengan cepat ia merangkak melewati pelepah pohon palem (Arecaceae sp) untuk mengambil buahnya. Sambil clingak-clinguk mengamati lingkungan sekitar, satwa berkaki empat tersebut lalu menyantap buah berwarna merah terang itu.

Posisi badannya menempel di batang pohon. Sedangkan kondisi kepalanya menggantung terbalik. Itulah bajing kelapa (Callosciurus notatu). selain gemar memakan buah-buahan, satwa ini juga senang memakan biji-bijian, kacang-kacangan dan serangga.

Pada habitat alaminya ia merupakan satwa pengerat yang hidup di pohon (arboreal). Meskipun begitu, pada momen-momen tertentu satwa yang mempunyai karakter kulit berwarna coklat ini terkadang juga turun ke tanah. Misalnya pada saat mencari makan.

Hanif Nur Hassan Al Faruqi (25), citizen science asal Bekasi yang gemar memotret di alam terbuka ini mengaku kagum saat berhasil mengabadikan bajing kelapa. Menurut dia, mamalia yang masuk dalam ordo Rodentia ini selain memiliki suara yang unik, karakter fisiknya juga terlihat menarik.

“Bajing kelapa itu hewan yang lincah, karena keaktifannya itu bagi saya juga menarik untuk didokumentasikan. Apalagi ketika dia berjalan di ranting pohon,” kesan mahasiswa S1 Peternakan di Universitas Djuanda Bogor ini, Sabtu (11/02/2023).

Gara-gara suaranya yang unik itu, ketika di alam Hanif seringkali mengira suara yang dikeluarkan bajing kelapa adalah suara burung.

baca : Ratusan Bajing Dilepas di Halaman Balai Kota Surabaya, Dampaknya Terhadap Lingkungan?

 

Bukan hanya buah-buahan, bajing kelapa juga gemar memakan biji-bijian, kacang-kacangan, bahkan serangga. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

  

Satwa Diurnal

Bajing kelapa merupakan satwa diurnal, kalau pagi aktif bergeraknya pada jam 07:00-10:00 WIB. Sedangkan sore hari aktifnya pada jam 15:00-16:00 WIB. Karena sering terlihat tidak berkelompok, sehingga bajing kelapa termasuk satwa soliter atau menyendiri.

Meski demikian, satwa yang memiliki berat berkisar 150-280 gram ini sering memanfaatkan sarang secara bersama-sama. Secara morfologi bajing kelapa mempunyai panjang tubuh 20 cm, sedangkan bujur kakinya sekitar 4,4 cm. Bagian ekor panjangnya mencapai 19,5 cm.

Sementara, pada komponen tubuh baik itu bagian punggung maupun ekor mamalia pengerat kecil ini terdapat rambut berwarna coklat.

Prof. Ibnu Maryanto, peneliti ahli utama pada Pusat Penelitian Biologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan, sejauh ini di Indonesia masih belum ada yang melakukan penelitian tentang populasi bajing kelapa.

Tetapi jika mengacu pada kondisi sekarang ini ia menduga populasi bajing kelapa semakin menurun, terutama jenis bajing kelapa yang ada di Pulau Jawa. “Dugaan saya karena tempat untuk mencari makan dan bermain sudah banyak yang beralihfungsi menjadi pemukiman,” jelas pria yang karya ilmiahnya sudah dikutip ribuan kali ini, Selasa (14/03/2023).

Bukan hanya bajing kelapa, lanjutnya, penurunan populasi itu juga terjadi pada jenis bajing hitam (Callosciurus melanogaster).

baca juga : Mengapa Bajing Endemik Kalimantan Ini Memiliki Ekor yang Aneh?

 

Bajing kelapa berperan penting sebagai penyeimbang rantai makanan dalam ekosistem. Foto : Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Meski sama-sama bajing tetapi kedua satwa ini memiliki habitat yang berbeda. Jika bajing kelapa habitatnya lebih dekat dengan perkebunan, sedangkan bajing hitam habitatnya mendekati hutan primer.

Dulu, berdasarkan kajian ilmiah yang pernah dilakukan, secara taksonomi untuk bajing kelapa di Pulau Jawa itu banyak variasinya. Bukan hanya variasi individu tetapi juga variasi populasi.

“Meskipun sama-sama bajing kelapa, namun di setiap daerah itu variasinya berbeda-beda baik itu di Jawa, Kalimantan, dan Lombok. Kalau di daerah Tapanuli Selatan ini perbedaanya lebih mencolok,” terang Prof. Ibnu.

Sedangkan antara bajing jantan dan betina itu memiliki perbedaan luas daerah teritorial, untuk bajing jantan menguasai antara 4-6 hektare, sementara bajing betina hanya 2 hektare. Meskipun begitu, antara jantan dan betina mempunyai areal yang saling tumpang tindih.  

menarik dibaca : Rimbang Baling, Oase Bagi Spesies yang Terancam

 

Bukan hanya buah-buahan, bajing kelapa juga gemar memakan biji-bijian, kacang-kacangan, bahkan serangga. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Agen Penyebar Biji

Layaknya jenis hewan mamalia darat lainnya, di alam bajing kelapa juga mempunyai peran penting sebagai penyeimbang dan kesehatan ekosistem. Karena pada saat mengambil biji-bijian atau buah-buahan dari atas pohon seringnya bajing kelapa tidak langsung memakan ditempat.

Mereka terlebih dulu menyimpan di batang pohon yang sudah dilubangi sendiri. Pada saat biji buah-buahan itu dimakan nantinya akan dikeluarkan bersama feses.

Apabila jatuhnya ke tempat yang subur, biji-biji tersebut bisa menjadi pohon baru. Oleh sebab itu, adanya bajing kelapa di alam juga dibutuhkan untuk regenerasi hutan.

Karena perannya itu, Prof Ibnu menilai kurang tepat bila ada yang berpendapat bahwa bajing kelapa adalah satwa penyerbuk.

Selain sebagai agen bagi beberapa jenis tumbuhan dalam mendistribusikan bijinya, bajing kelapa yang berstatus konservasi least concern (risiko rendah) ini juga mempunyai peran penting sebagai penyeimbang rantai makanan dalam ekosistem.

“Untuk itu, jika masih ada orang yang menganggap bahwa bajing kelapa itu adalah hama ya tidak benar,” tegas dia.

 

Exit mobile version