Mongabay.co.id

Seperti Harimau Sumatera, Status Kucing Liar Juga Dilindungi

Kucing emas yang sulit ditemukan di hutan Sumatera. Foto:

 

 

Bagi masyarakat Sumatera Selatan, khususnya yang menetap di sekitar hutan seperti di Kabupaten Lahat, Kota Pagaralam, dan Ogan Komering Ulu [OKU] Selatan, dan Kabupaten Musi Rawas Utara, kucing batu [Pardofelis marmorata] dan kucing emas [Catopuma temminckii] adalah satwa yang tidak boleh diganggu, seperti halnya harimau sumatera.

“Masyarakat di sini tidak ada yang berburu kucing emas, kucing batu, macan dahan, atau kucing liar lainnya di hutan,” kata Parsin [60], warga Desa Sukomoro, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, pertengahan Februari 2023 lalu.

“Kami memandangnya masih bersaudara dengan harimau. Kami sangat menghormati harimau, jadi kami juga melindungi kucing liar itu,” kata Parsin.

Dijelaskan Parsin, kucing kecil yang pernah ditemukan warga, baik di kebun maupun hutan di Ulu Rawas, yang berbatasan dengan kawasan TNKS [Taman Nasional Kerinci Seblat] yakni kucing batu.

“Tapi kalau ketemu manusia, biasanya langsung lari. Tapi, untuk menemukan jenis ini sangat sulit sekali, selain memang jarang terlihat juga sudah banyak hutan terbuka menjadi kebun sawit,” ujarnya.

Kucing emas juga pernah terlihat di hutan atau kebun di wilayah Gumay Ulu, Kabupaten Lahat.

“Warga dusun sering menyeberang Sungai Lematang, masuk hutan di Gumay Ulu. Mereka pernah melihatnya,” kata Yulion Zalpa, warga Dusun Tanjung Tebat, Kabupaten Lahat.

Baca: Kucing Emas, Satwa Misterius di Lebatnya Hutan Sumatera

 

Kucing emas yang statusnya dilindungi. Foto: Shutterstock

 

Di wilayah Gunung Raya, Kabupaten Ogan Komering Ulu [OKU] Selatan, juga pernah terlihat kucing emas atau kucing batu.

“Bukan hanya di Gunung Raya, juga di hutan sekitar Danau Ranau diperkirakan merupakan habitatnya,” kata kata Iptoni [57], warga Desa Desa Tanjung Kemala, Buay Pematang Ribu Ranau Tengah [BPRRT], Kabupaten OKU Selatan, akhir Desember 2022 lalu.

Seperti harimau, kucing emas maupun kucing batu tidak pernah ditangkap masyarakat. “Tidak diburu dan ditangkap. Sebagaimana harimau, bagi kami, mereka itu masih satu keluarga,” terangnya.

Baca: Kucing Batu, Jenis Kucing Liar yang Mirip Macan Dahan

 

Kucing emas yang habitatnya berada di hutan Sumatera. Foto: Wikimedia Commons/Karen Stout/ CC BY-SA 2.0

 

Penelitian

Hariyo “Bibah” Wibisono, ahli biologi dan praktisi konservasi harimau sumatera, menjelaskan kucing batu dan kucing emas masih “umum” atau ditemukan di berbagai kawasan hutan di Sumatera.

Bibah menyatakan, sejauh ini belum ada penelitian mengenai kucing emas di Gunung Dempo atau wilayah lainnya di Sumatera Selatan.

“Tapi di TNBBS [Taman Nasional Bukit Barisan Selatan] sudah dipantau pakai kamera jebak/trap, sehingga keberadaannya pasti,” katanya, pertengahan Februari 2023.

Dia menjelaskan, pernah ada penelitian jejak kucing liar di Gunung Patah [Bengkulu]. Tapi, sulit ditentukan jenisnya sebab hanya mengandalkan jejak.

“Dari penelitian itu, ada kemungkinan kucing kecil tersebut terhubung dengan kawasan hutan di Pagaralam dan Lahat, sebab bagian dari lanskap Gunung Patah, yakni Bukit Jambul Gunung Patah,” jelasnya.

Baca juga: Riset Kucing Liar di Sumatera Barat Sedikit, Waspadai Perburuan

 

Kucing batu [Pardofelis marmorata] merupakan spesies kucing liar yang ditemukan di Indonesia. Foto: Dokumentasi Sintas Indonesia/Panthera/KLHK

 

Berdasarkan laporan Lembaga Konservasi Dunia IUCN, kucing batu berstatus Near Threatened/NT atau mendekati terancam punah. Ancaman utama kehidupan Marbleb Cat adalah alih fungsi hutan menjadi pemukiman, perkebunan skala besar, juga pertanian. Perburuan juga menjadi ancaman serius, sebab kulit, daging, dan tulangnya sering diperjualbelikan.

Sementara kucing emas merupakan satwa Apendix I [dilarang diperdagangkan] oleh CITES. Berdasarkan IUCN Redlist, statusnya Near Threatened/NT.

Berdasarkan Peraturan Menteri LHK No. P 106 Tahun 2018 tentang tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi, dijelaskan sejumlah jenis kucing liar yang dilindungi. Seperti kucing batu [Pardofelis marmorata], kucing merah [Catopuma badia], kucing emas [Catopuma temminckii], macan dahan [Neofelis diardi], macan tutul [Panthera pardus melas], harimau sumatera [Panthera tigris sumatrae], kucing kuwuk [Prionailurus bengalensis], kucing tandang [Prionailurus planiceps], dan kucing bakau [Prionailurus viverrinus].

 

Exit mobile version