Mongabay.co.id

Ikan Anemon Punya Kemampuan Melihat Sinar UV, Kok Bisa?

 

Ketika mendengar ikan anemon, ingatan kita mungkin akan membayangkan pada salah satu film kartun “Finding Nemo”. Ini ikan punya nama panggung “ikan badut” karena bentuknya yang lucu, dan kerap menghibur mata kita yang melihatnya berenang di antara ribuan anemon laut.

Namun tahukah kamu? Ikan anemon selain lucu, juga mempunyai keunikan tersendiri di antara ikan-ikan laut lainnya. Para peneliti mengungkap bahwa ikan anemon jenis Great Barrier Reef dapat melihat sinar ultraviolet (UV). Kemampuannya ini ia gunakan untuk menemukan makanan sekaligus mencari koloninya.

Dilatarbelakangi oleh masih sedikitnya informasi tentang perilaku ikan anemon dan bagaimana mereka saling mengenali satu sama lain, membuat para peneliti di Queensland Brain Institute (QBI), bekerja sama dengan University of Maryland (AS) menganalisis sistem visual dari Amphiprion akindynos, atau ikan anemon jenis Great Barrier Reef.

baca : Anemon Laut, Si Cantik yang Bisa Membahayakan

 

Ikan anemon yang tengah bersembunyi di antara anemon laut. Foto: Christopher Wellner/Smithsonian Institution.

 

Peneliti QBI, Dr. Fabio Cortesi menjelaskan, penelitian yang dilakukan diawali dengan melihat gen yang digunakan ikan Great Barrier Reef untuk melihat. Lalu adakah hal lain yang mereka manfaatkan.

“Ternyata ada protein yang terlibat dalam mendeteksi cahaya. Sehingga mereka dapat tahu panjang gelombang cahaya yang diserap,” jelasnya.

Tim QBI membangun model komputasi untuk menganalisis data genetik. Adapun data anatomi juga dipelajari dari ikan anemon untuk mengetahui bagaiman mereka “membaca” sinar UV yang mereka serap.

 

Mata Unik Ikan Anemon

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ikan anemon jenis Great Barrier Reef pandai membedakan warna karena memiliki kemampuan menyerap sinar UV oleh matanya. Dan itu unik.

“Kemampaun spesial ini terletak di bagian yang sangat spesifik dari mata ikan anemon, yaitu area yang melihat ke depan. Di area ini, fotoreseptor mendeteksi kombinasi sinar ungu dan sinar ultraviolet,” kata Dr. Stieb, dari University of Bern Swiss yang terlibat dalam penelitian ini seperti dikutip dari qbi.uq.edu.au, Jumat (3/3/2023).

baca juga : Foto: Kisah Keunikan Si Ikan Badut dan Anemon Perairan Indonesia

 

Ikan anemon Great Barrier Reef. Foto : Justin Marshall.

 

Kenapa harus sinar UV, kenapa tidak sinar lainnya? Jawabannya kata Dr. Stieb adalah karena ikan anemon hidup sangat dekat dengan permukaan laut. Setidaknya tidak jauh dari kedalaman jarak 15 meter, tempat di mana sinar UV dapat dengan mudah menembus laut.

“Mereka hidup simbiosis dengan anemon, dan anemon menggunakan UV untuk tumbuh,” katanya seperti dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports.

Karena kemampuan melihat sinar UV, membuat ikan anemon mudah berburu zooplankton, sejenis plankton berukuran sangat kecil yang memiliki alat gerak karena mengalami fotosintesis. Untuk itu zooplankton juga menyerap sinar UV.

Dalam penglihatan ikan anemon, zooplankton akan muncul seperti titik-titik gelap sehingga membuatnya mudah ditemukan. Oleh karenanya, keberadaan ikan anemon pada ekosistem terumbu karang bisa dijadikan indikator laut sehat.

Selain itu, penglihatan UV memberikan keuntungan lainnya pada ikan anemon untuk mengenali temannya. “Garis-garis putih pada ikan anemon memantulkan UV, berarti mereka seharusnya lebih mudah dikenali oleh ikan anemon lainnya,” jelas Dr. Stieb.

Sebaliknya, banyak ikan yang lebih besar ukurannya dibandingkan ikan anemon tidak dapat melihat UV. Oleh karena itu, UV bisa jadi saluran rahasia yang hanya dapat digunakan oleh ikan-ikan kecil ini untuk berkomunikasi satu sama lain. Mereka bisa mencolok seperti yang mereka inginkan agar terlihat. Dan seperti halnya di film, itu pula cara ikan nemo menemukan temannya.

baca juga : Ikan Anemon ‘Terpaksa’ Beradaptasi Akibat Emisi Karbon Manusia ke Lautan

 

Ikan anemon Great Barrier Reef (Amphiprion akindynos) di Terowongan Siaes, Palau. Foto : Lux Tonnerre

 

Sumber : qbi.uq.edu.au

 

Exit mobile version