Mongabay.co.id

Foto: Gabus, Ikan Favorit di Sungai Musi

 

 

Gabus [Channa striata] adalah ikan predator yang hidup di air tawar. Pada sebagian besar masyarakat di Nusantara, ikan yang memiliki beragam nama, seperti dolak, aruan, boho, bayong, kutuk, kabos, dan haruan, bukan ikan favorit untuk dikonsumsi. Tapi, bagi masyarakat Palembang, ikan gabus adalah ikan yang paling digemari.

Ikan gabus didapatkan bukan hanya di rawa, juga di sungai, tetapi juga di Sungai Musi. Masyarakat menangkap ikan gabus dengan cara mancing dan memasang bubu [perangkap ikan].

Ikan gabus banyak didapatkan pada saat musim kemarau. Sebab ikan ini terjebak di genangan rawa, sawah pasang surut atau sungai kecil yang airnya menyusut.

Baca: “Hilangnya” Tradisi Kuliner Ikan di Sumatera Selatan

 

Menjelang Idul Fitri, harga ikan gabus di pasaran Palembang melampaui harga daging sapi, mencapai ratusan ribu per kilogram. Foto: Fadhil Nugraha

 

Pada setiap pasar tradisional dan moderen di Palembang, pasti tersedia ikan gabus. Sepanjang tahun.

Bulan puasa atau Ramadan, seperti saat ini, kebutuhan ikan gabus bagi masyarakat Palembang meningkat dari biasanya. Bahkan sepekan menjelang Lebaran atau Idul Fitri, harganya melambung hingga ratusan ribu Rupiah, melampaui harga daging sapi.

Mengapa? Sebab ikan gabus merupakan bahan pembuatan makanan pempek paling digemari. Baik oleh masyarakat lokal maupun para pendatang.

“Selama bulan puasa penjulanan pempek naik, sehingga kebutuhan ikan gabus juga meningkat,” kata Hasan [37], pedagang ikan di Pasar 7 Ulu Palembang, Jumat [24/03/ 2023].

Foto: Ragam Olahan Ikan Air Tawar di Sumatera Selatan

 

Ikan gabus [Channa striata] adalah ikan predator yang hidup di air tawar, yang paling digemari masyarakat Palembang. Foto: Fadhil Nugraha

 

Hasan hanya menjual maksimal 50 kilogram sehari. “Bukan karena tidak ada pembeli, tapi memang harus berbagi dengan pedagang lain. Berapa pun ikan gabus yang masuk ke pasar, pasti diburu para pedagang seperti kami,” katanya.

Saat ini harga pasaran ikan gabus kisaran Rp40-50 ribu per kilogram.

Selain dijadikan pempek dan beragam olahan, seperti tekwan, model, kerupuk dan kemplang, ikan gabus juga dijadikan pindang. Masakan sop ikan yang menggunakan beragam rempah dan rampai.

Harga pindang ikan gabus juga cukup tinggi pada bulan puasa ini, kisaran Rp50 ribu per porsi.

 

Ikan gabus bagi masyarakat di Palembang selain dinilai rasanya enak, juga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Foto: Fadhil Nugraha

 

Lahan basah di Sumatera Selatan seluas tiga juta hektar merupakan habitatnya ikan gabus. Ikan ini bisa hidup di rawa dan sungai. Termasuk, hidup di sekitar gambut dan mangrove.

Kerusakan lahan basah di Sumatera Selatan akibat perkebunan skala besar dan infrastruktur dalam 30 tahun terakhir, membuat populasi ikan gabus terus menurun. Para pedagang ikan yang harus memenuhi kebutuhan ikan gabus sepanjang tahun, tidak lagi mengandalkan pasokan dari sejumlah daerah di Sumatera Selatan, seperti dari Kabupaten Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Komering Ilir [OKI] dan Ogan Ilir [OI], juga terpaksa membeli dari Kalimantan, Jambi dan Riau.

“Saat ini saya menerima kiriman ikan dari Riau,” kata Saparudin, pedagang ikan di Pasar 10 Ulu Palembang, Kamis [23/03/ 2023].

 

Terus menurunnnya populasi ikan gabus akibat kerusakan lahan basah di Sumatera Selatan, membuat sejumlah pedagang membeli dari Kalimantan, Jambi, dan Riau. Foto: Fadhil Nugraha

 

Enak dan sehat

Bagi masyarakat Palembang, ikan gabus selain enak dijadikan pempek dan pindang, juga sangat baik untuk kesehatan.

“Ikan gabus dijadikan pempek dan pindang tidak amis [anyir]. Pempeknya juga tidak terlalu berwarna gelap. Cenderung bersih, abu-abu warnanya,” kata Desriani [49], warga Plaju, Palembang, Kamis [23/03/2023].

“Selain itu, kalau habis melahirkan atau luka, baik luka luar maupun luka dalam, cepat sembuh kalau kita makan ikan gabus.”

 

Ikan gabus menjadi bahan yang baik untuk pembuatan pempek dan beragam olahan lainnya, seperti tekwan, model, kerupuk, dan kemplang. Termasuk dijadikan masakan pindang. Foto: Fadhil Nugraha

 

Dikutip dari kkp.go.id, ikan predator yang memangsa ikan, serangga, katak, dan hewan air kecil lainnya ini, sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.

Disebutkan oleh dr. Andreas Wilson Setiawan dalam Iswandiari, Y [2021], ikan gabus memiliki kandungan gizi yang tinggi. Memiliki kandungan protein sekitar 25,5 persen. Jauh lebih tinggi dibandingkan ikan sarden [21,1 persen], ikan kakap [20 persen] atau ikan mas [16 persen].

Selain itu, dagingnya memiliki kandungan albumin; protein di plasma darah yang menjaga cairan darah tidak bocor ke jaringan lainnya.

Berbagai manfaat ikan gabus, antara lain memperbaiki gizi buruk, menjaga kesehatan bagi ibu hamil dan penderita diabetes, memelihara dan membantu membangun masa otot, serta memelihara keseimbangan cairan tubuh.

 

* Fadhil Nugraha, mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang aktif di Komunitas Film Batang. Tulisan ini hasil pelatihan yang digelar Mongabay Indonesia-Fisip UIN Raden Fatah Palembang.

 

Exit mobile version