Mongabay.co.id

Penelitian Terbaru: Harimau Tasmania “Diperkirakan” Belum Punah pada 1930-an, melainkan 1980-an

 

 

Harimau tasmania [Thylacinus cynocephalus] juga dikenal sebagai harimau tas atau serigala tasmania, merupakan mamalia karnivora dari Tasmania, Australia. Jenis ini adalah salah satu mamalia marsupial terbesar yang pernah hidup, dengan panjang tubuh mencapai 100 cm dan tinggi 60 cm di bahu.

Harimau ini memiliki ciri khas dengan ekor panjang dan leher kuat. Ciri lainnya, taringnya besar dan kuat, serta gigi tajam untuk menerkam mangsa.

Baca: Benarkah Harimau Tasmania Belum Punah?

 

Sepasang harimau tasmania yang diperkirakan dipotret tahun 1904. Foto: Wikimedia Commons/Baker; E.J. Keller/Smithsonian Institution archives 1904/Public Domain

 

Penelitian terbaru menunjukkan, ada kemungkinan satwa ini mampu bertahan hidup di alam liar lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Science of The Total Environment 2023, tim peneliti menunjukkan bukti bahwa harimau tasmania mungkin masih hidup pada 1980-an, bahkan mungkin masih ada hingga sekarang.

Satwa ini terakhir kali terlihat di alam liar tahun 1936 dan dinyatakan punah di alam liar tahun 1986, dikutip dari Science alert. Namun, ada laporan sporadis tentang penampakannya, bahkan beberapa laporan berasal tahun 2000-an.

Penelitian ini didasarkan pada analisis ratusan laporan penampakan harimau tasmania di wilayah yang luas, termasuk Australia dan Papua Nugini, dari tahun 1930 hingga saat ini. Para peneliti juga menganalisis foto-foto dan video yang diambil saksi mata, yang diyakini menunjukkan harimau tasmania. Mereka juga memeriksa rekaman audio panggilan harimau tasmania yang direkam di alam liar.

Dari analisis ini, para peneliti menemukan bahwa ada kemungkinan harimau tasmania masih hidup pada 1980-an. Beberapa laporan juga mengindikasikan kemungkinan keberadaannya di beberapa tempat terpencil, awal abad ke-21.

Baca juga: Inilah 10 Mamalia yang Telah Punah dalam Dua Abad Terakhir

 

 

 

Namun, para peneliti menekankan bahwa bukti-bukti ini tidak cukup kuat untuk memastikan spesies ini benar-benar masih hidup. Mereka mengatakan bahwa analisis DNA belum cukup kuat untuk menunjukkan hewan itu benar-benar masih hidup pada waktu itu. Mereka juga mengatakan, spesies tersebut tidak dapat bertahan lama di alam liar tanpa adanya program konservasi yang tepat. Dikarenakan tidak adanya bukti yang kuat, harimau tasmania tetap dianggap punah di alam liar.

Meski begitu, riset ini tetap menjadi temuan menarik yang menunjukkan ada kemungkinan spesies ini masih hidup di alam liar. Penelitian selanjutnya mungkin dapat memberikan bukti lebih kuat akan keberadaannya.

Penemuan ini juga memicu diskusi pentingnya konservasi dan pemantauan spesies yang rentan di seluruh dunia. Jika benar-benar masih ada harimau tasmania di alam liar, hal ini menunjukkan bahwa spesies yang dianggap punah dapat bertahan hidup bahkan ketika jumlahnya sangat terbatas.

Namun, hal ini juga menunjukkan bahwa kita harus terus memperhatikan keberadaan spesies terancam punah, untuk melakukan tindakan menjaganya di alam liar. [Berbagai sumber]

 

Exit mobile version