Mongabay.co.id

Kisah Bonsai Berumur 400 Tahun yang Selamat dari Bom Atom Hiroshima

 

 

Ada begitu banyak pohon bonsai berumur ratusan tahun. Satu yang sangat istimewa adalah Pinus Yamaki, berusia hampir 400 tahun.

Mengapa begitu istimewa?

Tanggal 6 Agustus 1945, pada sekitar pukul 8.15 pagi waktu Jepang, pengebom B-29 Amerika yang disebut “Enola Gay” baru saja menjatuhkan bom atom pertama di dunia di atas kota Hiroshima, Jepang.

Seorang master bonsai bernama Masaru Yamaki berada di rumahnya ketika pecahan-pecahan kaca melukai tubuhnya, setelah kekuatan besar bom atom menghancurkan kaca jendela rumahnya. Titik jatuh bom atom sekitar tiga kilometer dari rumah Yamaki.

Bom dahsyat itu menghancurkan 90 persen kota, menewaskan 80.000 warga Jepang dan berkontribusi pada kematian sekitar 100.000 orang lagi setelahnya, yang menjadi awal  berakhirnya Perang Dunia II.

Baca: Bunga Tengkorak, Meski ‘Mengerikan’ namun Kaya Manfaat

 

Pinus Yamaki yang berusia hampir 400 tahun. Foto: U.S. National Arboretum

 

Keluarga Yamaki selamat dari ledakan, begitu juga dengan pohon bonsai berharga mereka, yang dilindungi tembok tinggi. Bonsai tersebut, sebagaimana dikutip dari Smithsonian, merupakan warisan leluhur keluarga Yamaki dan dihormati.

Pohon ini dikenal dengan “Yamaki Pine” atau Pinus Yamaki, dan bahkan dijuluki “Atomic Tree” atau Pohon [Bom] Atom. Ada juga yang mengenalnya dengan “Hiroshima Survivor” atau “Penyintas [bom atom] Hiroshima”. Ada juga yang menyebutnya “Peace Tree” atau Pohon Perdamaian.

Di mana pohon itu kini berada?

Pohon ini masih ada, sehat, dirawat, dan tumbuh baik di Bonsai and Penjing Museum of the National Arboretum in Washington DC, AS. Tahun 1976, pohon ini disumbangkan ke museum tersebut oleh sang empunyai bonsai, yakni Masaru Yamaki, sebagai bagian hadiah 53 spesies yang diberikan kepada Amerika Serikat untuk peringatan dua ratus tahun kemerdekaan AS.

Baca: Darah Naga, Pohon Aneh di Samudra Hindia

 

Pinus Yamaki yang dipamerkan tahun 1975. Foto: U.S. National Arboretum

 

Pinus Yamaki telah dipajang di National Arboretum AS selama 47 tahun terakhir dan dipajang secara terhormat di pintu masuk museum, hingga saat ini. Pada Maret 2001, pihak museum baru mengetahui signifikansi dan sangat berharganya  pohon itu ketika dua cucu Yamaki, Shigeru dan Akira mengunjungi museum untuk menghormati kakek mereka. Mereka mengungkapkan kepada kurator museum cerita lengkap di balik pohon dan kelangsungannya setelah bom nuklir.

Keduanya menjelaskan bahwa pohon tersebut telah dirawat keluarga mereka selama lebih dari lima generasi yang awalnya ditanam pada 1625. Mereka menunjukkan foto mereka bersama kru televisi Jepang yang telah membuat profile bonsai itu, sebelum Yamaki memberikannya kepada Amerika Serikat.

Baca juga: 10 Tanaman Paling Mematikan di Bumi

 

Pinus Yamaki yang hingga sekarang masih hidup dan berada di National Arboretum. Foto: U.S. National Arboretum

 

Pohon pinus putih Jepang itu tumbuh di Pulau Miyajima, bagian selatan Jepang. Ketika masih muda, pohon ini dibawa ke Hiroshima dan kemudian dirawat keluarga Yamaki di rumah mereka dan menjadi sebuah pohon bonsai yang indah.

Pohon Pinus Yamaki  adalah Pinus Putih Jepang [Pinus parviflora] yang juga dikenal sebagai pinus lima jarum, pinus putih Ulleungdo. Pinus ini merupakan kelompok pinus putih, subgenus Strobus, yang berasal dari Korea dan Jepang.

Ini adalah pohon hijau berdaun konifer, tumbuh mencapai ketinggian 15-25 m. Daunnya berbentuk jarum, tergabung dalam satu paket berjumlah lima dengan panjang 5-6 cm. Status IUCN-nya adalah Least Concern.

 

Exit mobile version