Mongabay.co.id

Kebakaran Hutan dan Lahan di Pesisir Selatan Capai 100 Hektar

 

 

 

 

Kemarau sudah datang, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pun terjadi di Sumatera Barat, seperti di Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan.  Dinas Kehutanan Sumatera Barat memperkirakan, sampai 26 Mei lalu luas kebakaran hutan dan lahan di Silaut, mencapai 100 hektar.

Kebakaran hutan dan lahan ini sudah terjadi sejak 23 Mei lalu. Petugas gabungan berupaya memadamkan api dengan mesin pompa air. Proses pemadaman berlangsung hingga kini lantaran petugas kesulitan menjangkau titik api.

“Pagi ini (26 Mei) masih banyak kepulan asap akibat kebakaran hutan dan lahan dan sebagian ada api,” kata Bambang Suyono, Kepala Bidang Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem Dinas Kehutanan Sumatera Barat.

Saat ini, katanya, proses pemadaman terus berlanjut dan diharapkan segera dikendalikan hingga tak makin meluas.

“Proses pemadaman melalui penyemprotan air dengan mesin pompa portable dengan sumber air di sekitar lokasi,” katanya.

Awalnya,  ada delapan titik api tersebar di sekitar kebakaran hutan dan lahan di Pesisir Selatan.  Pada 24 Mei,  api sudah tak tampak di permukaan atau sudah jadi bara di bawah lahan gambut tetapi masih keluarkan asap tebal.

Bambang menyebutkan,  kesulitan menghitung berapa luas lahan terbakar karena kawasan terkurung asap.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat menduga kebakaran hutan dan lahan di Pesisir Selatan disebabkan karena pembukaan lahan baru di Hutan Produksi Konversi (HPK). Foto Vinolia/ Mongabay Indonesia

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat menduga,  kebakaran hutan dan lahan di Pesisir Selatan  karena pembukaan lahan baru di hutan produksi konversi (HPK).

Karhutla, kata Bambang,  persis terjadi di Kampung Pasir Janjang, Kecamatan Silaut sejak Selasa pagi.”Kebakaran lahan akibat pembukaan lahan baru,” kata Rumainur, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar kepada Mongabay.

Dia bilang, tim pemadaman di lapangan terkendala sumber air yang berada jauh dari titik kebakaran lahan hingga pipa untuk menembakkan air tak maksimal. “Apalagi kondisi merupakan lahan gambut. Kondisi membuat api cepat menyebar dan meluas.”

Lokasi karhutla juga blank spot hingga sulit berkomunikasi sesama tim lapangan. Sulit juga, katanya, bagi kantor di Padang mendapat situasi terkini di lokasi kebakaran lahan.

Rumainur menyebut,  belum bisa memastikan berapa lama proses pemadaman berlangsung, mengingat cuaca panas serta belum ada potensi hujan di lokasi itu.

“Data BMKG, belum ada potensi hujan di lokasi karhutla. Jika hujan turun, sangat membantu pemadaman.”

 

Kebakaran hutan dan lahan ini sudah terjadi sejak Selasa (23/5/2023). Petugas gabungan telah berupaya memadamkan api dengan menggunakan mesin pompa air. Namun, proses pemadaman masih berlangsung hingga saat ini lantaran petugas kesulitan menjangkau titik api. Foto BPBD Sumbar

 

Untuk mengatasi itu, BPBD mengerahkan mobil komunikasi untuk mendukung jaringan komunikasi radio dan internet untuk petugas lapangan.

Karhutla di Silaut diduga kuat dampak El-Nino hampir satu bulan ini. “Suhu udara tengah meningkat, termasuk di Sumbar. BMKG memperkirakan fenomena El-Nino berlangsung sampai Agustus 2023. Dampaknya mulai dirasakan sejak dari sekarang,” katanya.

Data harian dari BPBD kabupaten dan kota di Sumbar, karhutla hanya terjadi di Pesisir Selatan, daerah lain masih aman.

Karhutla di Silaut itu, katanya, juga tak dekat pemukiman penduduk, namun bersebelahan dengan perkebunan milik perusahaan swasta.

“Kita menghitung dari titik jalan lintas Sumatera ke lokasi karhutla sekitar 25 kilometer. Ke kawasan padat penduduk lebih jauh lagi.”

Saat ini, katanya,  tim penanganan berupaya dan berjuang memadamkan api, karena khawatir terus meluas.

Dalam waktu dekat, katanya,  akan rapat antisipasi pemadaman karhutla di Pesisir Selatan. “Seperti apa langkah selanjutnya kita akan rapat. Jika masih sulit, mungkin akan ditetapkan tanggap darurat.”

 

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera barat. Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat memperkirakan luas kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat mencapai 100 hektar, Jumat (26/5/2023). Foto BPBD Sumbar

******

Exit mobile version