Mongabay.co.id

Kupu-kupu Borneo Timur di Tengah Gurita Industri Ekstraktif

 

 

 

“Jika suhu masih dingin kupu-kupu tidak akan terbang, akan lebih banyak diam. Di atas pukul 09.00 baru terbang,” kata Arbiansyach Jueng.

Dia senang mengamati dan mendokumentasi kupu-kupu dan burung di Kalimantan Timur melalui lensa kameranya.   Sudah ratusan spesies kupu-kupu dia rekam.

“Kupu-kupu saja kita mendokumentasikan 200 lebih spesies bersama lima orang teman. Itu sudah separuhnyalah dari 400-an lebih spesies kupu-kupu di Borneo. Lumayan, saya sudah memotret sekitar 100 spesies khusus di Kaltim,” katanya saat bertemu Mongabay, Juli lalu.

Dia bilang,  di Kaltim hanya beberapa orang yang tertarik wildlife fotografi. Di Samarinda dan Balikpapan saja,  baru sekitar tiga orang.  “Kita berangkatnya dari belajar. Belajar identifikasi. Pengennya suatu saat kita bikin buku,” katanya.

Kupu-kupu ini, kata Arbi,  ada beberapa jenis. Ada kupu kupu hutan, taman, ada kupu kupu yang main di ruang terbuka. Ada yang main di bawah tajuk pohon.

 

Kupu-kupu Kalimantan. Foto: Arbiansyach Jueng

 

Harmonis, peneliti Kupu-kupu Universitas Mulawarman di dalam tulisanya Kupu-kupu  Papilionidae Kalimantan Timur : Biologi, Ekologi dan preverensi Habitat (2021) menyebut, tipe habitat kupu-kupu terdapat di pesisir pengunungan urban, suburban, rural. Juga, di habitat alam maupun buatan, hutan dataran tinggi, hutan dataran rendah, padang rumput perkebunan, pertanian dan taman.

Arbi lebih penasaran tentang keragamaman hayati, bagaimana aktivitas manusia mempengaruhi populasi biodiversity ini. “Tapi belum sampai ke sedetail itu, karena kita masih dalam proses belajar.” Dia bilang, lebih fokus belajar mendokumentasikan populasi.

Kupu-kupu maupun jenis satwa lain seperti burung selalu berelasi dengan ekosistem. Kalau kerusakan hutan masif, katanya, pasti terdampak seperti pakan terganggu. “Kalau misal dikupas untuk tambang, artinya tidak ada lagi tanaman pakan,”.

Dia bilang belum memiliki perbandingan dari yang diamati.  Misal, di suatu daerah yang sama sebelum dan sesudah terdegradasi.  

Namun, katanya, kupu-kupu dengan daya jangkau terbatas dan berumur pendek maka ancaman dari degradasi lingkungan cukup besar.

Siklus hidup kupu-kupu bermula dari telur- ulat larva, kemudian berubah menjadi (kepompong) dan menjadi imago dewasa.  Kupu-kupu rata rata bisa hidup 5-10 minggu di Indonesia dan daerah tropis lain.

“Kalau ia terbuka [lahan] kaitannya dengan tambang otomatis pasti hilang.”

Berberda dengan beberapa jenis burung  dengan daya jangkau cukup jauh dan cukup kuat.

Dia memperhatikan dan membandingkan saat berkunjung ke suatu kawasan kalau musim buah,  satwa lain seperti burung  ramai. Kalau belum musim buah,  ia akan mencari tempat lain. Kupu-kupu ramai saat musim bunga.

 

Graphium (pathsya) delessertii. Foto:Arbiansyach Jueng

 

Terancam industri ektraktif

Kalimantan Timur,  salah satu provinsi dengan ratusan izin industri ekstraktif hingga jadi ancaman bagi keberadaan kupu-kupu. Data pemerintah, di Kaltim,  luas konsesi tambang batubara mencapai 5,2 juta hektar dengan 1.404 izin konsesi. Perkebunan sawit mencapai 1,2 juta hektar.

Harmonis, akademisi Fakultas Kehutanan Unmul menulis,  deforestasi terus terjadi diduga jadi anacaman paling serius kelanggengan jenis kupu-kupu selain perburuan untuk kepentingan komersial.

Kupu-kupu hutan di Taman Nasional Kutai (TNK) berada di sebagian Kabupaten Kutai Timur dan sebagian kecil di Bontang Kaltim.  Pada 2018,  Balai TNK sudah mengidentifkasi sebanyak 196 jenis kupu-kupu di kawasan pelestraian alam yang berekositem hutan hujan tropis.

Harmonis mencatat,  ada dua hal yang mendukung kelangsungan hidup kupu-kupu, yakni, tanaman berbunga bagi kupu-kupu dan tanaman inang untuk ulat.

Kupu-kupu, katanya,  makan dari nektar pada bunga yang mekar, cariran sari buah serta garam mineral yang terdapat pada pasir dan lumpur.

Karyadi Baskoro dkk, peneliti Universitas Diponigoro dalam penelitiannya Lepideptora Semarang raya :atlas biodiversitas kupu-kupu di Semarang menyatakan,  kupu-kupu di daerah terbuka ditemukan jenis yang berwarna dan corak unik. Beda misal di daerah teduh dan gelap sering berwarna gelap hingga cokelat.

 

Kupu-kupu yang berhasil didokumentasikan Arbiansyach Jueng. Foto: Arbiansyach Jueng

 

Variasi jenis tumbuhan di setiap habitat akan mempengarui keragaman kupu-kupu. Habitat dengan flora beragam juga akan mempunyai jenis kuru-kupu lebih beragam, juga sebaliknya.

Kalau melihat dari kehidupan kupu-kupu di hutan Taman Nasional Kutai (TNK), katanya, dipastikan pembongkaran lahan bersekala besar dan luas seperti tambang dan sawit akan menghilangkan keragaman bunga dan inang yang jadi mata rantai pakan kupu-kupu.

Arbi menyayangkan, informasi tentang kupu-kupu sangat terbatas.  Di Kaltim, katanya,  hanya beberapa orang berminat mengamati.

Di Universitas Mulawarman, katanya,  hanya ada satu dosen mengamati kupu-kupu. Padahal,  dari berbagai penelitian menunjukkan, serangga termasuk kupu-kupu menjadi salah satu kompenen dalam mesin ekologi.

 

Exit mobile version