Mongabay.co.id

MSDC Unhas Serukan Perlindungan Terumbu Karang di Kota Makassar

 

Sore itu, Minggu (1/10/2023) Pantai Losari udara cerah. Puluhan anak muda berkumpul menyuarakan pentingnya menjaga laut dan terumbu karang, serta menjaga lingkungan agar bebas dari sampah plastik. Silih berganti mereka melakukan orasi di tengah warga yang lalu lalang menikmati sore hari di pantai ikonik Makassar itu. Mereka juga menunjukkan pesan-pesan penting untuk melindungi kehidupan laut melalui papan pesan.

Mereka adalah aktivis Marine Science and Dive Club (MSDC) Universitas Hasanuddin, komunitas selam mahasiswa, yang tengah melakukan kampanye bertajuk “Reef Check Campaign MSDC-UH,” yang bertujuan mengajak masyarakat umum untuk berperan aktif dalam perlindungan laut dan terumbu karang.

“Kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan laut dengan menciptakan figur walrus sebagai wadah khusus untuk sampah plastik selama kegiatan berlangsung,” ungkap Nur Afif Bahmid, ketua panitia kegiatan ini.

Kegiatan ini dilakukan dengan orasi untuk memberikan wawasan tentang pentingnya menjaga kelestarian laut dan terumbu karang bagi masa depan generasi mendatang. Selain itu, terdapat berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat secara langsung, seperti pembersihan pantai dan penyuluhan pengelolaan sampah plastik.

“Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem laut dan terumbu karang, kami berharap untuk merangsang tindakan nyata dalam melindungi kehidupan bawah laut yang begitu berharga. Dalam jangka panjang, kampanye ini memiliki potensi untuk mengurangi tingkat pencemaran plastik di laut dan mendukung upaya pelestarian terumbu karang yang kritis,” tambahnya.

Selain itu, dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam kampanye yang pernah dilakukan pada 2019, MSDC juga berkontribusi pada pembentukan komunitas yang peduli lingkungan dan siap berkomitmen untuk melindungi kehidupan laut untuk generasi yang akan datang.

“Semakin banyak individu dan organisasi yang terinspirasi oleh pesan kampanye ini, maka semakin besar pula dampak positifnya terhadap ekosistem laut kita.”

baca : Kodingareng Keke Ditarget jadi Laboratorium Terumbu Karang Sulawesi

 

Orasi aktivis MSDC Unhas menyuarakan pentingnya menjaga laut dan terumbu karang di anjungan Pantai Losari Makassar. Foto: Wahyu Chandra/Mongabay Indonesia.

 

Peresmian Lokasi Terumbu Karang

Sebelum dilaksanakannya kampanye, MSDC telah melakukan kegiatan reef check di tiga lokasi di Kota Makassar, yaitu Pulau Barrang Lompo, Barrang Caddi, dan Samalona, pada Juli 2023 silam, yang peresmiannya dilaksanakan pada 10 Juli 2023.

“Pulau Barrang Lompo, Barrang Caddi, dan Samalona menjadi titik pendataan untuk melihat perubahan kondisi terumbu karang setiap tahunnya. Pendataan secara keseluruhan berjalan dengan baik, walau beberapa kendala juga didapatkan menjadi tantangan tim pada saat di lokasi,” jelas Afif.

Pengambilan data lapangan atau pemantauan terumbu karang pertama dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2023 di Pulau Samalona, di mana mereka melakukan survei terhadap kesehatan terumbu karang di dua site pada pulau tersebut, mengukur parameter-parameter lingkungan, serta mendokumentasikan keadaan lingkungan bawah laut dan spesies-spesies yang mendiami lokasi ini.

Pulau Samalona sendiri adalah salah satu dari pulau yang rutin dimonitoring setiap tahunnya. Pulau Samalona dikenal dengan keanekaragaman terumbu karang yang sangat berharga dan menjadi area fokus untuk pemantauan sejumlah proyek reef check.

Monitoring dilanjutkan pada 20 Juli 2023 di Pulau Barrang Lompo dan Barrang Caddi, dua lokasi lain yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Kedua pulau ini juga telah dimonitoring tiap tahunnya oleh MSDC.

“Tim kami telah berusaha keras untuk mengidentifikasi perkembangan dan perubahan dalam struktur terumbu karang di lokasi tersebut. Data yang dikumpulkan dari kunjungan ini sangat berharga dalam memahami dinamika ekosistem terumbu karang di seluruh kepulauan.”

Menurut Muhammad Rizki Shaleh, salah satu tim lapangan dalam monitoring ini, melalui reef check ini mereka juga ingin menunjukkan potret kondisi terumbu karang semakin terdegradasi karena sedimentasi yang semakin tinggi, menyebabkan karang sulit dalam berfotosintesis, sehingga di beberapa spot sudah terlihat karang-karang mati yang tertutupi pasir.

“Ini merupakan penampakan yang sulit untuk diterima dan butuh intervensi. Kami berharap data yang dikeluarkan oleh MSDC dari kegiatan ini dapat menjadi informasi agar parapihak dapat berkolaborasi memperbaiki ekosistem khususnya di Kota Makassar,” katanya.

baca juga : The Big Build: Upaya Restorasi Terumbu Karang Terbesar Dunia di Bontosua, Pangkep

 

Monitoring reef check dilaksanakan di Pulau Samalona, Barrang Lompo dan Barrang Caddi pada Juli 2023 lalu. Reef check telah menjadi kegiatan rutin tahunan untuk mengetahui Kesehatan terumbu karang di Kota Makassar. Foto: MSDC

 

Semua data yang terkumpul selama kegiatan monitoring diharapkan dapat  menjadi landasan bagi penelitian lebih lanjut dan rekomendasi tindakan pelestarian yang lebih efektif untuk melindungi terumbu karang di Kepulauan Spermonde.

“Melalui pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan terumbu karang ini, kami berharap dapat memotivasi lebih banyak orang untuk turut berperan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan laut yang kita cintai,” tambah Rizki.

Menurut Afif, reef check telah menjadi kegiatan tahunan MSDC yang pertama kali dilakukan di tahun 2005.

Hasil pemantauan terumbu karang pada tahun 2011-2016, kondisi tutupan terumbu karang mengalami penurunan drastis pada ketiga, di mana kondisi tutupan terumbu karang telah mengalami penurunan sebesar 25%. Pada reef check 2017-2019 tutupan terumbu karang pada ketiga site mengalami peningkatan sebesar 10%.

 

 

Exit mobile version