Mongabay.co.id

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Level Waspada Ditetapkan

 

 

Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, erupsi pada 23 Desember 2023, pukul 07.14 WITA. Abu vulkanik terlihat beterbangan di udara dan lingkungan sekitar setelah kejadian tersebut.

“Suara letusan sangat keras. Banyak warga di Kecamatan Wulanggitang dan Ilebura beraktivitas di pasar tradisional Desa Boru, Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, ” jelas Rofin Muda, warga Desa Lewotobi, Kecamatan Ilebura, kepada Mongabay, Sabtu [23/12/2023].

Pasar mingguan ini biasanya dilaksanakan setiap Senin, namun dimajukan ke Sabtu dikarenakan Hari Natal.

“Biasanya kalau terjadi letusan, Kecamatan Wulanggitang yang lebih parah terdampak karena jaraknya lebih dekat Gunung Lewotobi. Desa Boru berada di sebelah barat dan utara Gunung Lewotobi,” ucapnya.

Gunung Lewotobi merupakan gunung berapi kembar yang masih aktif. Gunung ini berada di sebelah tenggara Pulau Flores. Gunung Lewotobi terdiri dua puncak yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki [1.584 mdpl] dan Lewotobi Perempuan [1.703 mdpl]. Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi terakhir pada 12 Oktober 2002.

Baca: Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata. Bagaimana Mitigasi dan Dampaknya?

 

Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki, pada 23 Desember 2023, pukul 07.14 WITA. Foto: PVMBG, Badan Geologi, Kementerian ESDM

 

Peningkatan aktivitas

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi [PVMBG], Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral [ESDM], Hendra Gunawan dalam rilisnya menjelaskan, tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000-1.500 meter di atas puncak atau 2.584 mdpl. Kolom erupsi teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara.

Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi lebih kurang 24 menit. Berdasarkan data kegempaan Gunung Lewotobi Laki-laki menunjukan peningkatan sebelum terjadi erupsi 23 Desember 2023.

“Tercatat, gempa vulkanik dalam [VA] terekam sebanyak 38 kali dan vulkanik dangkal [VB] terekam 5 kali pada periode 17 Desember -23 Desember 2023,” jelasnya.

Baca: Kebakaran Melanda Lereng Gunung Lewotobi, Waspadai Kemarau Panjang

 

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dilihat dari Jalan Negara Trans Flores Larantuka-Maumere di Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur, NTT. Foto: Ebed de Rosary/Mongabay Indonesia

 

Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental, hingga 23 Desember pukul 08.45 WITA [07.45 WIB], tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih pada Level II [Waspada].

“Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diharapkan tenang dan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius dua kilometer dari pusat erupsi, termasuk wisatawan.”

Pelaksana tugas [Plt] Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur, Abdur Razak Jakra mengatakan, pihaknya telah menerjunkan sejumlah staf ke lokasi di Kecamatan Wulanggitang. Semburan abu vulkanik terlihat juga di sejumlah wilayah seperti di Klatanlo, Hokeng, dan Wolorona.

“Kami terus membangun komunikasi dengan Camat Wulanggitang untuk memantau Gunung Lewotobi dan mengimbau warga agar jangan panik dan selalu mendengar informasi dari pemerintah,” paparnya.

Baca juga: Hutan Lindung Egon Ilimedo Kembali Terbakar. Kenapa Kebakaran Rutin Terjadi?

 

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terlihat jelas dari Jalan Negara Trans Flores Larantuka-Maumere di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT. Foto: Ebed de Rosary/Mongabay Indonesia

 

Gunung Lewotobi Laki-laki beberapa kali aktif pada abad ke-19 dan 20, sementara Lewotobi Perempuan sepanjang sejarah pernah erupsi 2 kali.

Dikutip dari situs Volcano Live, terjadi letusan abu Lewotobi pada 17 Desember 1933. Dan 6 tahun kemudian, 17 Desember 1939, Gunung Lewotobi kembali erupsi.

 

Peta Rekomendasi Kawasan Rawan Bencana G. Lewotobi Laki laki. Peta: PVMBG, Badan Geologi, Kementerian ESDM

 

Exit mobile version