Mongabay.co.id

Jika Dibawa ke Kutub Utara, Apakah Penguin Bisa Bertahan dan Berkembang Biak?

 

 

Penguin, satu dari sedikit spesies yang menghuni wilayah Kutub Selatan, terutama di Benua Antartika dan sekitarnya, adalah contoh yang menarik dalam adaptasi evolusioner terhadap lingkungan yang ekstrem. Dilengkapi dengan fitur-fitur biologis yang luar biasa, penguin mampu bertahan dalam suhu dingin dan medan bersalju menantang.

Diperkuat bulu tebal yang menjaga kehangatan, cadangan lemak subkutan melindungi dari kehilangan panas, serta sirip terstruktur secara ergonomis untuk menyelam dan bergerak cepat dalam lautan sangat dingin, membuat penguin mewakili keajaiban adaptasi alam. Namun, keistimewaan penguin tidak hanya pada sifat fisik semata. Mereka terkenal dengan perilaku sosial kompleks, seperti berkumpul dalam kelompok untuk mempertahankan suhu tubuh yang optimal.

Dengan bergantian berada di tengah atau pinggir kelompok, penguin membuktikan bahwa kolaborasi sosial bukan hanya strategi keberlangsungan hidup, tetapi juga aspek kunci dari evolusi mereka yang menarik untuk dipelajari.

Baca: Setan Ini Memusnahkan Populasi Penguin di Sebuah Pulau di Australia

 

Penguin yang menghuni wilayah Kutub Selatan. Foto: Dylan Shaw/Unsplash/Free to use

 

Dengan kemampuan dan fitur luar biasa, apakah jika dibawa ke belahan bumi lain yakni Kutub Utara, penguin bisa bertahan hidup? Apakah penguin bisa berkembang biak di sana? Toh, penguin memiliki kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan dingin.

Jawaban singkatnya adalah tidak. Penguin takkan bisa bertahan lama dan berkembang biak seperti halnya mereka hidup di Kutub Selatan. Ada beberapa alasan, sebagaimana dikutip dari Aurora Expeditions, yaitu:

1. Kondisi geografis yang berbeda.

Kutub Utara adalah kawasan es laut yang terhubung dengan daratan di sekitarnya, sedangkan Kutub Selatan merupakan daratan yang dikelilingi lautan. Hal ini mempengaruhi ketersediaan makanan, tempat berlindung, dan akses ke air bagi penguin. Di Kutub Utara, penguin akan sulit menemukan ikan, krill, atau makanan laut lain yang menjadi makanan utamanya.

Penguin juga akan sulit mencari tempat aman dari predator darat, seperti beruang kutub dan rubah kutub. Penguin juga akan kesulitan untuk masuk dan keluar dari air, karena es laut di Kutub Utara sangat tebal dan tidak stabil.

2. Persaingan dan pemangsaan.

Di Kutub Selatan, penguin hampir tidak memiliki saingan atau pemangsa [predator] di darat. Penguin juga memiliki keunggulan dalam berenang dan menyelam, dibandingkan hewan laut lain.

Namun, di Kutub Utara, penguin akan berhadapan dengan banyak hewan yang lebih kuat dan lebih cepat darinya, baik di darat maupun laut. Di darat, penguin akan menjadi mangsa empuk bagi beruang kutub, rubah kutub, serigala kutub, dan anjing kutub.

Di laut, penguin akan bersaing dengan anjing laut, lumba-lumba, paus pembunuh, dan hiu. Saat ini, tidak ada burung yang tidak bisa terbang yang tinggal di Arktik. Kemampuan terbang menjadi pertahanan penting terhadap predator darat, memungkinkan burung untuk melarikan diri dari serangan dan bersarang di tebing-tebing tinggi.

Selain itu, penguin berbeda dari kebanyakan burung karena mereka bersarang di tanah. Mereka membangun sarang atau menggali lubang untuk berkembang biak, mengerami telur, dan merawat anak-anaknya. Hal ini bisa terjadi karena penguin memiliki sedikit sekali predator di daratan.

3. Evolusi dan adaptasi.

Penguin dan beruang kutub adalah contoh hewan yang mengalami evolusi dan adaptasi berbeda untuk bertahan hidup di kutub bumi. Penguin berevolusi dari burung yang bisa terbang menjadi burung yang tidak bisa terbang, tetapi kemudian menjadi penyelam dan perenang handal.

Penguin juga mengembangkan bulu, lemak, dan sirip sesuai lingkungan Kutub Selatan. Beruang kutub, sebaliknya, berevolusi dari beruang coklat yang bisa berjalan di darat menjadi beruang yang bisa berenang di laut.

Beruang kutub juga mengembangkan bulu, lemak, dan cakar yang sesuai lingkungan Kutub Utara. Jika penguin dibawa ke Kutub Utara, mereka tidak akan memiliki adaptasi yang cocok untuk lingkungan tersebut dan tidak akan bisa berevolusi dengan cepat untuk menyesuaikan diri.

4. Penguin telah berevolusi untuk hidup di lingkungan dingin Kutub Selatan yang stabil dan dapat diprediksi.

Sebaliknya, Kutub utara, memiliki iklim lebih bervariasi dan dinamis, dengan perubahan musiman dalam cahaya, suhu, dan tutupan es. Penguin akan kesulitan mengatasi fluktuasi ini dan menemukan tempat bersarang yang cocok. Selain itu, Kutub Utara memiliki suhu lebih rendah daripada Kutub Selatan, yang dapat menyebabkan hipotermia atau kematian bagi penguin.

Baca: Mengenal 10 Burung Terbesar, Tertinggi, dan Sayap Terlebar di Dunia

 

Penguin emperor yang terlihat berkumpul dalam kelompoknya. Foto: BDougherty/Pixabay/Free to use

 

Apakah penguin pernah hidup di Kutub Utara?

Ya! Pada 1936, penjelajah kutub berkebangsaan Norwegia bernama Lars Christensen melihat potensi untuk membangun populasi penguin di kawasan Arktik [Kutub Utara]. Dia mengambil sembilan penguin raja [Aptenodytes patagonicus] dari Pulau Georgia Selatan di Kutub Selatan dan mengirim mereka ke utara dengan Kapal SS Neptune.

Mereka ditempatkan di Kepulauan Lofoten di Norwegia bagian utara, yang diperkirakan akan aman dari rubah dan predator darat lain. Selama dekade berikutnya, beberapa spesies penguin lain, termasuk penguin macaroni, juga didatangkan. Salah satu tujuannya adalah untuk menarik wisatawan datang ke Kepulauan Lofoten.

Namun, keberadaan mereka di Kutub Utara tidak berlangsung lama, salah satunya karena mereka tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan Lofoten, dan kebanyakan mati. Penampakan terakhir penguin di Lofoten adalah 1949 dan tak ada yang berhasil berkembang biak atau membangun koloni di Kutub Utara.

 

Apakah ada burung yang mirip penguin di Kutub Utara?

Hewan yang paling mirip dengan penguin asli Arktik adalah burung Auk besar/Great Auk [Pinguinis impennis] yang menawan, burung hitam putih besar yang punah pada 1844. Burung laut yang tidak bisa terbang ini memiliki banyak kesamaan dengan penguin yang kita lihat sekarang. Ia lincah dan handal menyelam di bawah air hingga kedalaman satu kilometer.

Ia bisa melesat ke permukaan seperti torpedo, menerobos air dan melompat ke bebatuan yang jauh di atas. Dengan tinggi sekitar 75-85 cm, ukurannya melindunginya dari semua predator kecuali yang terbesar, seperti beruang kutub dan paus pembunuh.

Great Auk dikenal baik oleh para pelaut dari utara. Selama ratusan ribu tahun, ia dapat ditemukan di seluruh pantai Atlantik Utara, dari Kanada utara hingga Norwegia, Greenland, Islandia, dan Kepulauan Faroe. Namun, tekanan dari manusia yang memburunya untuk diambil telur, daging, bulu, bahkan sebagai spesimen saat mereka semakin langka, mendorong mereka menuju kepunahan. [Berbagai sumber]

 

Kisah Tragis Unta-unta Pertama Penjelajah Keringnya Pedalaman Australia

 

Exit mobile version