Mongabay.co.id

Dampak Memanasnya Laut, Karang di Great Barrier Reef Diambang Pemutihan Ketujuh

 

Bagian selatan ekosistem terumbu karang di Great Barrier Reef sedang mengalami pemutihan karang yang luas, jelas para peneliti yang baru-baru ini melakukan survei di wilayah tersebut. Penemuan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa sistem terumbu karang yang rapuh ini berada di ambang peristiwa pemutihan massal ketujuh sejak tahun 1998.

Great Barrier Reef adalah terumbu karang terbesar di dunia, yang membentang seluas 348.000 kilometer persegi dan terdiri dari hampir 3.000 terumbu individu. Ekosistem terumbu karang ini merupakan pusat keanekaragaman hayati, yang menjadi rumah bagi sekitar 1.500 jenis ikan, 400 karang, 4.000 moluska, 240 burung, anemon, cacing laut, krustasea, dan spesies lainnya. Puluhan mamalia laut juga ditemukan di sepanjang Great Barrier Reef, mulai dari paus bungkuk, dugong, hingga lumba-lumba hidung botol.

Sebelumnya, ekosistem Great Barrier Reef telah mengalami enam peristiwa pemutihan massal: pada tahun 1998, 2002, 2016, 2017, 2020, dan 2022. Para ilmuwan menduga, -namun belum bisa memastikan, jika peristiwa pemutihan massal ketujuh saat ini sedang berlangsung.

 

Pemutihan karang di Kepulauan Keppel di Great Barrier Reef. Foto: Arthur Chapman melalui Flickr (CC BY-NC 2.0).

 

Pada akhir bulan Februari, para ilmuwan dari Australian Institute of Marine Science (AIMS), sebuah pusat penelitian kelautan tropis di Townsville, Queensland, dan staf dari Great Barrier Reef Marine Park Authority sebuah badan federal yang mengelola terumbu karang, melakukan serangkaian survei helikopter untuk menilai kesehatan puluhan terumbu karang di sepanjang wilayah selatan Great Barrier Reef.

Terumbu karang yang disurvei mencakup 27 terumbu perairan pantai di Kepulauan Keppel dan wilayah Gladstone serta 27 terumbu lepas pantai yang dikenal sebagai kelompok Capricorn Bunker.

Pihak otoritas melaporkan bahwa pemutihan karang terjadi “luas dan seragam” di seluruh terumbu yang disurvei dan selaras dengan pengamatan akumulasi tekanan panas.

“Pada kelompok terumbu yang disurvei, sebagian besar tutupan karang menunjukkan tingkat pemutihan tertentu dengan koloni berwarna putih dan berpendar yang terlihat di kawasan terumbu dangkal,” Mark Read, direktur kesehatan terumbu di Reef Authority, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Neal Cantin, peneliti senior di AIMS, mengatakan tim juga mengamati “pemutihan terbatas” di wilayah utara, yang mempengaruhi terumbu karang di atas kota Mackay dan bahkan di Kepulauan Whitsunday, selama survei tambahan.

Para peneliti dari Pusat Penelitian Ekosistem Perairan dan Perairan Tropis (TropWater) Universitas James Cook telah melakukan beberapa survei perairan di sekitar Kepulauan Keppel sebagai bagian dari proses studi terpisah, dan mereka melaporkan pemutihan karang tingkat sedang hingga parah di bagian selatan Kepulauan Keppel.

 

Gugusan karang di Great Barrier Reef di Australia telah mengalami enam peristiwa pemutihan massal sebelumnya. Foto: Rhett A. Butler/Mongabay.

 

 

Air Laut yang Menghangat

“Saya telah mengerjakan survey terumbu karang selama hampir 20 tahun dan belum pernah merasakan air laut sehangat ini,” sebut Maya Srinivasan, ilmuwan di TropWater, dalam sebuah pernyataan.

“Saat kami berada di dalam air, kami langsung dapat melihat bagian terumbu yang benar-benar putih akibat pemutihan parah. Beberapa karang sudah tampak sekarat.”

Dalam beberapa minggu mendatang, para ilmuwan dan pengelola terumbu karang berencana melakukan survei lebih lanjut baik di udara maupun di dalam air untuk menilai pemutihan karang di seluruh wilayah Great Barrier Reef, termasuk di bagian utara.

Wilayah Great Barrier Reef sering mengalami gelombang panas laut yang disebabkan oleh perubahan iklim yang disebabkan aktivitas manusia. Meningkatnya suhu laut kemudian menyebabkan pemutihan karang yang meluas.

Hal ini terjadi ketika karang yang mengalami tekanan panas mengeluarkan alga yang menopang kehidupan dari jaringannya, fenomena ini membuat karang kelaparan. Beberapa karang dapat pulih dari pemutihan karang. Namun jika tekanan panas berlangsung dalam waktu terlalu lama, karang tersebut akhirnya akan mati.

Meskipun peristiwa pemutihan massal ini berdampak buruk pada Great Barrier Reef, hal baiknya hasil pemantauan menunjukkan ada beberapa kelompok karang dan ikan yang mampu pulih.

“Penurunan kelimpahan ikan terjadi seiring dengan menurunnya tutupan karang menyusul dampak dari pemutihan di masa lalu,” kata Srinivasan. “Tetapi kami melihat ada pemulihan komunitas karang dan ikan di banyak kawasan terumbu karang, diperlukan waktu yang cukup di antara dampak agar pemulihan ini dapat terjadi.”

Tulisan asli: ‘Corals dying’ as yet more bleaching hits heat-stressed Great Barrier Reef.  Artikel ini diterjemahkan oleh Ridzki R Sigit

 

***

Foto utama: Pemutihan karang di Great Barrier Reef pada tahun 2017. Dok: The Ocean Agency / Ocean Image Bank .

 

Antisipasi Peringatan Kenaikan Suhu Penyebab Kematian Karang

 

 

Exit mobile version